Feature


Minggu, 21 Maret 2021 - 20:51:40 WIB
Platform Layanan Streaming Telah Melampaui Markah 1 Miliar Pelanggan
Diposting oleh : Haris Fadli Pasaribu (@oldeuboi) - Dibaca: 1802 kali

Perlahan tapi pasti, layanan streaming telah menjadi pemain penting dalam platform pemutaran baik untuk film, serial televisi atau dokumenter, menjadi pesaing terberat bioskop dan saluran televisi konvensional.

Oleh karena itu tidak mengejutkan lagi jika dikabarkan untuk pertama kalinya pelanggan layanan streaming telah melampaui markah 1 miliar secara global. Di tahun di mana banyak platform streaming baru bermunculan, populeritas mereka kini semakin menanjak, seperti yang diungkap sebuah studi baru.

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Motion Picture Association (MPA), sebagaimana yang dilaporkan oleh Variety - dari laporan tahunan mereka dalam menganalisa performa tahunan film, tv dan streaming – di ketahui jika langganan streaming telah meraih angka sekitar 1.1 miliar secara global. Di Amerika Serikat (AS) sendiri jumlah pelanggan meraih sekitar 308.6 juta, atau meningkat sebesar 32% dari tahun 2019.

Tentunya ini tidak mengejutkan lagi mengingat semakin meningkatnya platform streaming ditambah lockdown yang berlaku secara global akibat pandemi COVID-19, yang menyebabkan sebagian besar orang yang berdiam diri di rumah saja dan haus akan hiburan beralih ke platform streaming sebagai sajian utama mereka.

Berdasarkan studi MPA tadi, 55% dari orang dewasa di AS melaporkan mengalami peningkatan dalam kebiasaan menonton film dan serial televisi melalui layanan digital, sementara 46% menyebutkan jika mereka juga masih menonton televisi. Sedang 85% anak-anak dan lebih dari 55% orang dewasa dilaporkan menonton film dan serial televisi melalui gadget mereka, entah ponsel atau tablet.

Meski begitu, angka yang impresif tersebut berimbas pada performa film di box office, yang menurun dengan tajam mengingat sebagian besar bioskop di seluruh dunia menutup diri mereka di sepanjang setahun terakhir.

Penjualan tiket global adalah sekitar $12 miliar, sedang untuk kawasan Amerika Utara hanya $2.2 juta, yang berarti ada penurunan sekitar 72% dari tahun 2019, yang mengumpulkan sekitar $42.5  miliar (dengan $11.4 miliar di Amerika Utara). Di luar Amerika Utara, tiga panga pasar terbesar adalah Tiongkok ($3 miliar), Jepang ($1.3 miliar) dan Prancis ($500 juta).

Meski begitu, jaringan bioskop Amerika Utara tidaklah benar-benar “mati,” mengingat penonton masih ingin mengunjungi sinepleks terdekat mereka, meski memang cukup dimengerti jika tidak sesering sebelumnya.

Di AS dan Kanada, ada sekitar 162 juta orang (46%) yang mengunjungi bioskop setidaknya satu sekali di sepanjang tahun 2020 lalu. MPA menyebutkan jika penonton umumnya membeli 4.6 tiket untuk tahun lalu. Penonton terbesar datang dari kalangan usia 12 hingga 17 tahun dan Hispanik untuk grup etnik.

Jika ditotal, pendapatan dari penayangan di bioskop, rumahan dan streaming adalah $80.8 miliar di tahun 2020 lalu. Meski cukup besar, namun angka tersebut mengalami penyurutan sekitar 18% dari tahun 2019, yaitu 98.3 miliar. Hanya saja memang tidak sedrastis seperti yang diperkirakan oleh banyak orang.

Dengan ini, terlepas dari plus dan minus atau pro-kontranya, tampaknya layanan streaming memang mampu untuk menjadi penyangga bagi Hollywood untuk tetap bertahan.

 


Share |


Berita Terkait :
Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.