Usai Sweet 20 (2017) yang diadaptasi dari film Korea Selatan bertajuk Miss Granny (2014) menuai sukses baik dari sisi komersil maupun kritikal, CJ Entertainment selaku distributor pun mempersilahkan sineas Indonesia untuk sekali lagi mendaur ulang film-film yang mereka distribusikan. Pilihan terbaru jatuh kepada Sunny (2011) yang mencetak penjualan tiket sebanyak 7,3 juta lembar di negara asalnya dan sebelumnya telah ditransformasikan pula ke dalam versi Vietnam, Jepang, serta segera menyusul, Hollywood.

Bagi kalian yang masih asing dengan judul ini, Sunny berkisah mengenai persahabatan enam perempuan dalam satu genk bernama “Sunny” yang merentang selama dua dekade. Guliran penceritaannya sendiri mengambil latar di dua waktu berbeda, yakni pada era 1980-an saat para protagonis masih duduk di bangku SMA dan pada masa kini saat mereka telah tumbuh dewasa. Ketika salah satu diantara mereka mengidap penyakit mematikan, para personil Sunny pun memutuskan bereuni dalam formasi lengkap untuk terakhir kalinya.

Yang dipercaya untuk menerjemahkan Sunny ke dalam versi Indonesia adalah rumah produksi Miles Films yang sebelumnya telah memberi kita dwilogi Ada Apa Dengan Cinta? beserta Petualangan Sherina. Diakui secara langsung oleh sang produser, Mira Lesmana, bahwa jajaran pemain yang memerankan personil Sunny di masa remaja dan masa muda telah ditentukan. Guna menentukan konfigurasi pemain ini, pihaknya melakukan proses casting yang berlangsung cukup alot selama tiga bulan.

“Berhubung dalam film ini nanti ceritanya akan menyoroti masa remaja dan dewasa dari satu genk perempuan, maka kita harus mencari pemain yang memiliki garis muka serupa. Dan itu sangat menantang sekali. Beruntung, kita sudah mendapatkannya dengan perpaduan antara pemain baru dan pemain yang sudah berpengalaman. Bahkan ada juga aktris yang sudah lama sekali tidak berlakon di film layar lebar turut bergabung dalam jajaran pemain. Saya pribadi puas dengan casting ini dan benar-benar merasa excited,” paparnya.

Meski deretan pemain telah diperoleh, Mira belum bersedia membeberkan nama-nama tersebut ke hadapan publik. Disamping untuk memberikan kejutan, masih ada beberapa nama yang memerlukan konfirmasi terkait jadwal syuting. Apabila nantinya mengalami bentrok, bukan tidak mungkin dilakukan perombakan dalam struktur pemain. Menurut rencana, film yang diarahkan oleh Riri Riza (Laskar Pelangi, Ada Apa Dengan Cinta? 2) ini akan mememulai proses syuting pada bulan Maret atau April mendatang.

Jika tidak ada aral melintang, Sunny versi Indonesia yang menggunakan judul Bebas ini diharapkan sudah bisa tayang di bioskop-bioskop tanah air pada tahun 2019 ini.