Setelah memproduksi Surat untuk Bidadari (1992), Produksi Film Negara (PFN) memutuskan untuk vakum dari perfilman Indonesia. Kepergian PFN ini bersamaan dengan beralihnya industri sinema tanah air ke era kegelapan yang lantas berujung pada mati suri. Saat perfilman bangkit, PFN tak menunjukkan tanda-tanda akan menggeliat bangun dari tidur panjangnya sampai-sampai tak sedikit yang mengira perusahaan jenis BUMN ini telah menyudahi kiprahnya.

Selepas tiada kabar selama bertahun-tahun lamanya, PFN kembali muncul di tahun 2018 silam. Rupa-rupanya, mereka tengah menyiapkan sebuah proyek film baru. "Saya rasa sekarang saat yang tepat bagi PFN untuk kembali memproduksi film. Dalam situasi dimana keberagaman justru dianggap sebagai ancaman, kami ingin menunjukkan sebaliknya. Terlebih kita punya banyak cerita tentang kekayaan budaya dan keragaman Indonesia yang tidak habis-habis untuk diangkat,” ungkap Abduh Aziz selaku Direktur Utama PFN.

Dalam produksi perdana usai berhibernasi ini, PFN mengajak serta PT Taman Wisata Candi Borobudur untuk berkolaborasi. Hal ini dilakukan karena Candi Borobudur tak saja memiliki peranan penting dalam narasi, tetapi juga karena citranya sebagai simbol budaya dan ikon Indonesia. Disamping area Candi Borobudur dan sekitarnya di Magelang, Jawa Tengah, film bertajuk Kuambil Lagi Hatiku ini juga menggelar pengambilan gambar di Taj Mahal, India.

View this post on Instagram

Sinta @lalakarmela lagi ngaca ya? Kok mirip banget sama Ibunya @mincrut. Hihihi 👭 . Apalagi ya kemiripan yang dimiliki Sinta sama Ibunya dalam film #KuambilLagiHatiku ??? 😃 . . ❤ KUAMBIL LAGI HATIKU ❤ DI BIOSKOP 21 MARET 2019 🎬 Update Informasi Terbaru Film Kuambil Lagi Hatiku 👉 Instagram : FilmKuambilLagiHatiku 👉 Facebook: Film Kuambil Lagi Hatiku 👉 Twitter: @FilmKLH 👉 YouTube: Studio PFN #kuambillagihatiku #mengambilhatimu #filmindonesia #studiopfn #bumn #lalakarmela #cutmini #riairawan #dimasaditya #diansidik #sahilshah #encebagus

A post shared by #KuambilLagiHatiku (@filmkuambillagihatiku) on Jan 25, 2019 at 9:43pm PST

Ya, film arahan Azhar Kinoi Lubis (Surat Cinta untuk Kartini, Kafir: Bersekutu dengan Setan) ini berlatar di dua negara. Guliran pengisahannya pun menyangkut hubungan dua manusia lintas negara atau dalam hal ini adalah Indonesia dan India. Sang protagonis utama, Sinta, adalah perempuan Indonesia sementara kekasihnya berdarah India. Keduanya telah mantap untuk melangkah ke jenjang pelaminan sampai kemudian Sinta terlibat dalam konflik sang ibu yang berdampak pada kacaunya rencana pernikahan.

Sosok Sinta dimainkan oleh peraih nominasi Piala Maya, Lala Karmela. Dalam Kuambil Lagi Hatiku yang telah merampungkan proses produksi pada bulan September ini, Lala beradu akting dengan Sahil Shah, Cut Mini, Dimas Aditya, Ria Irawan, dan Dian Sidik. Apabila tidak ada aral melintang, Kuambil Lagi Hatiku akan menyambangi bioskop-bioskop tanah air mulai 21 Maret mendatang.