Pagelaran ke-13 dari Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) yang mengkhususkan diri dalam merayakan keberagaman sinema Asia, secara resmi dinyatakan berakhir pada Selasa (4/12) di Jogja National Museum, Yogyakarta, usai dihelat selama sepekan sedari 27 November di tiga lokasi seperti Empire XXI, Cinemaxx Lippo Plaza Jogja, dan Jogja National Museum, yang dihadiri oleh ribuan penonton.
Pada malam penutupan ini, JAFF 2018 yang mengangkat tema “Disruption” (berkenaan dengan perubahan di kawasan Asia) menayangkan film asal Sri Lanka berjudul Her. Him. The Other. seraya menganugerahkan sejumlah penghargaan kepada film-film yang berkompetisi di sesi Asian Feature (film panjang), Light of Asia (film pendek), dan JAFF Indonesian Screen Awards yang fokus pada sinema kontemporer Indonesia, serta memberikan hadiah berupa pendanaan bagi proyek film terpilih dari sesi Jogja Future Project.
Dua kategori paling prestisius di JAFF, Golden Hanoman dan Silver Hanoman, yang memberi penghargaan pada sesi Asian Feature, mendatangkan tiga juri yakni Joko Anwar (sutradara), Benjamin Illos (pegiat festival) dan Paolo Bertolin (pegiat festival). Panel juri ini sepakat menobatkan 27 Steps of May arahan Ravi Bharwani dari Indonesia sebagai pemenang utama serta Nervous Translation dari Filipina sebagai pemenang kedua.
Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah deretan pemenang dalam JAFF 2018:
Golden Hanoman Award – 27 Steps of May, Indonesia (Ravi Bharwani)
Silver Hanoman Award – Nervous Translation, Filipina (Shireen Seno)
NETPAC Award – Nyanyian Akar Rumput, Indonesia (Yuda Kurniawan)
Geber Award – Passage of Life, Jepang dan Myanmar (Akio Fujimoto)
Blencong Award – Facing Death with Wirecutter, Irak (Sarwar Abdullah)
Jogja Film Student Award – Grandma’s Home, Vietnam (Nguyen Hoang Bao Anh)
JAFF Indonesian Screen Awards:
Film Terbaik – Petualangan Menangkap Petir
Sutradara Terbaik – Hanung Bramantyo (Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta)
Pemeran Terbaik – Reza Rahadian (If This is My Story)
Penulis Naskah Terbaik – Andibachtiar Yusuf dan M. Irfan Ramly (Love for Sale)
Sinematografi Terbaik – Amalia TS (Aruna dan Lidahnya)