Satu lagi kabar gembira menghampiri jajaran pemain dan tim produksi dari Tengkorak. Usai dinyatakan lolos seleksi untuk ditayangkan dalam beberapa festival film bertaraf internasional seperti Cinequest Film Festival 2017 di Amerika Serikat dan Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2017 beserta Balinale Internasional Film Festival 2018 di Indonesia, Tengkorak akhirnya memperoleh kepastian untuk diedarkan ke jaringan bioskop-bioskop tanah air.
Melalui akun Instagram @tengkorak.crew, kabar bahagia tersebut pertama kali disebarkan. Seraya mengunggah poster resmi dari Tengkorak yang mengusung tagline “rediscovering humanity”, akun ini menuliskan kapsi yang menginformasikan mengenai tanggal rilis dari Tengkorak di bioskop. Kapsi tersebut berbunyi, “18 Oktober di bioskop! Kalian mau ajak nonton siapa? Silahkan di tag orangnyaaa.”
Keberhasilan Tengkorak dalam memperoleh jadwal rilis di bioskop jelas merupakan suatu pencapaian tersendiri. Betapa tidak, film bergenre fiksi ilmiah ini bukanlah film berdana besar yang diproduksi oleh rumah produksi yang telah mapan. Tengkorak merupakan hasil kerja keras dari dosen beserta mahasiswa Sekolah Vokasi jurusan Ilmu Komputer dan Sistem Informasi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Disutradarai oleh Yusron Fuadi, salah satu dosen di jurusan tersebut, yang juga menjabat sebagai penata gambar, editor, penulis skrip, beserta pemain, Tengkorak menghabiskan waktu total jendral selama tiga tahun untuk dirampungkan. Tahapan yang begitu panjang ini mesti dilalui lantaran tidak ada bantuan dana dari investor dan sebagian besar pemain beserta kru bukanlah dari kalangan profesional sehingga mereka harus curi-curi waktu di sela-sela kesibukan masing-masing.
Untuk bisa mengumpulkan dana dalam kisaran 400-500 juta demi menyelesaikan Tengkorak, Yusron Fuadi harus merogoh kocek dari kantong pribadi yang disisihkannya dari gaji bulanan. Untuk menekan biaya produksi, sejumlah kru beserta pemain Tengkorak yang aliran dananya diperoleh juga melalui iuran ini rela untuk tidak dibayar. “Tengkorak ini memiliki bujet yang sangat murah untuk ukuran film panjang Indonesia. Menggarap film dibawah bujet 1 miliar itu suatu keajaiban,” terang pria yang akrab disapa Mas Yos ini seperti dikutip oleh Brilio.net.
Disamping Yusron Fuadi, jajaran pemain dalam Tengkorak diisi oleh sejumlah aktor-aktris Yogyakarta yang telah memiliki jam terbang cukup tinggi seperti Eka Nusa Pertiwi, Guh S Mana, Rukman Rosadi, serta Kedung Dharma. Guliran pengisahan yang ditawarkannya sendiri berkisar pada penemuan fosil kerangka manusia sepanjang 1.850 meter berusia 120 ribu tahun kala Jogja dilanda gempa besar di tahun 2006 silam.
Penemuan tersebut seketika menarik perhatian sejumlah pihak dengan kepentingannya masing-masing, termasuk seorang gadis yang berniat untuk mengungkap misteri dibaliknya dan memberitakan kebenarannya kepada seluruh dunia.