
Kala diperkenalkan pada bulan April silam, trailer perdana dari Buffalo Boysmenciptakan keriuhan di sejumlah media sosial. Betapa tidak, pengemasannya yang begitu gegap gempita sampai-sampai sejumlah netizen menyebutnya, "seperti film buatan Hollywood," menjadi daya tarik tersendiri bagi film yang memadukan latar era kolonial dengan pendekatan bak western movies ini.
Meski memperoleh puja puji dari berbagai kalangan, tak sedikit pula yang mencibir Buffalo Boys. Salah satu alasan paling sering disebut yakni "plotnya mirip sekali dengan The Magnificent Seven (1960, 2016)". Tidak mengherankan, mengingat trailer tersebut menyiratkan bahwa guliran pengisahan film akan berkisar pada tiga orang asing yang berusaha menyelamatkan penduduk desa dari pemimpin yang lalim.
Kentara sekali, Screenplay Films bersama Infinite Frameworks dan Zhao Wei Films selaku rumah produksi lebih berniat untuk menonjolkan aksi kepahlawan dari sang protagonis sekaligus perlawanan dari pihak musuh. Intinya, laga, laga, dan laga. Melalui trailer kedua berdurasi 2 menit 34 detik yang baru-baru ini diperkenalkan, pihak pembuat film mengambil sudut pandang berbeda. Sedikit menekan daya jual laganya dan lebih menonjolkan pada narasi.
Ya, sedari detik pertama, trailer terbaru Buffalo Boys telah bernarasi yang menjabarkan tentang latar belakang dari dua karakter utama dalam film, Jamar (Ario Bayu) dan Suwo (Yoshi Sudarso). Mereka berdua adalah putra dari seorang Sultan yang dibunuh oleh Gubernur Van Trach (Reinout Bussemaker) lantaran berani memberontak kepada pihak kompeni yang kala itu menguasai desa di Jawa. Selepas kematian sang ayah, Jamar dan Suwo dikirim ke Amerika.
Ditempa kerasnya kehidupan di negeri asing, Jamar dan Suwo menjelma sebagai koboi. Sang paman yang menyadari kedua keponakannya telah memiliki kemampuan yang mumpuni, mengajak keduanya untuk kembali ke Tanah Jawa. Arana (Tio Pakusadewo), sang paman, bernarasi, "sudah saatnya kita kembali ke Jawa, ke tanah kelahiran kalian. Pulang untuk menemui orang-orang yang kita cintai. Pulang untuk balas dendam terhadap orang yang telah merebut nyawa."
Apa yang terjadi di detik-detik berikutnya, sebagian besar diantaranya telah kita saksikan di trailer terdahulu. Jamar dan Suwo mendapat bantuan dari Kiona (Pevita Pearce), putri kepala desa, lalu aksi balas dendam yang dipenuhi dengan baku hantam, baku tembak, ledakan, sampai muncratan darah memenuhi layar. Hingga titik ini, trailer kedua Buffalo Boys membuktikan kepada para pencibir bahwa persamaan dengan The Magnificent Seven sebatas pada tema besarnya seputar balas dendam kepada pemimpin lalim. Tidak lebih.
Tapi untuk membuktikan seberapa jauh kemiripannya dan yang lebih penting, seberapa seru rentetan laga dalam Buffalo Boys yang diarahkan oleh Mike Wiluan (produser Headshot dan Beyond Skyline) dalam debut penyutradaraannya ini, kita harus menunggunya hingga dirilis secara resmi di berbagai jaringan bioskop tanah air pada 19 Juli mendatang. Sekadar informasi tambahan, Buffalo Boys juga telah diakuisisi oleh XYZ Films untuk diedarkan ke bioskop-bioskop di Amerika Serikat.