Satu lagi film klasik Indonesia akan didaur ulang pada tahun ini. Pilihan jatuh kepada Naga Bonar (1987) yang menampilkan Deddy Mizwar sebagai karakter tituler, memiliki satu dialog ikonik "apa kata dunia?" dan telah melahirkan sebuah sekuel yang direspon baik oleh penonton pada tahun 2007 berjudul Naga Bonar (Jadi) 2.

Yang menggagas ide pembuat film bertajuk Naga Bonar Reborn ini adalah Trimedya Panjaitan dari rumah produksi Gempita Tjipta Perkasa. Trimedya menjanjikan bahwa Naga Bonar Reborn ini akan memiliki guliran pengisahan yang berbeda dari versi terdahulu yang telah mendapatkan status klasik.

"Kami siap memproduksi film Naga Bonar Reborn pada bulan Juli mendatang dan mudah-mudahan akhir tahun ini, film sudah bisa beredar di bioskop-bioskop tanah air. Kami bersepakat untuk menggarap film yang tidak saja berkualitas tetapi juga komersial sehingga bisa mendapatkan hati banyak penonton," paparnya.

Ditunjuk untuk mengisi peran Naga Bonar yang sebelumnya ditempati oleh Deddy Mizwar adalah Gading Marten yang baru-baru ini unjuk kebolehan dalam berakting dalam Love for Sale (2018). Dalam Naga Bonar Reborn, Gading akan dipasangkan dengan Citra Kirana yang berperan sebagai Kirana. Karakter Kirana sendiri dulunya dihidupkan oleh Nurul Arifin.

Guna merealisasikan proyek Naga Bonar Reborn yang rencananya akan melakukan tahapan pengambilan gambar pada bulan Juli mendatang di kota Medan dan sekitarnya, Gempita Tjipta Perkasa menunjuk sutradara peraih nominasi Piala Citra, Emil Heradi (Night Bus), untuk menduduki kursi penyutradaraan.

Darius Sinathrya yang juga terlibat dalam Night Bus sebagai produser, akan sekali lagi bertindak selaku produser di Naga Bonar Reborn menemani Trimedya Panjaitan dan Gusti Randa. Mengingat versi lawasnya adalah salah satu film Indonesia terbaik, maka sudah barang tentu ada tantangan berat yang mesti dihadapi oleh Darius dan tim.

"Tantangannya, kami harus membuat film yang lebih bagus dari sebelumnya. Makanya kami pilih kru dan pemain yang sudah terbukti kualitasnya," pungkasnya.