Feature


Jumat, 20 April 2018 - 14:52:49 WIB
Chilling to the Bone: “A Quiet Place” dan Lima Film Horor Kontemporer yang Sunyi dan Mencekam
Diposting oleh : Nita - Dibaca: 8170 kali

Pada awal bulan April ini telah dirilis film horor Hollywood terbaru, A Quiet Place, yang dibintangi oleh Emily Blunt dan John Krasinski. Film ini pertama kali diputar dalam festival film SXSW (South by South West) di Amerika pada bulan Maret lalu, dan berhasil memukau para kritikus film dan penonton yang hadir. Disebut-sebut sebagai sesuatu yang “baru” dalam genre horor, A Quiet Place pun terbukti disukai oleh para penonton internasional setelah perilisannya di seluruh dunia. (Baca ulasan A Quiet Place dari Flick Magazine di sini.)

Genre horor merupakan salah satu genre yang paling populer dan diminati dalam industri perfilman. Hanya saja, istilah ‘horor masih terbilang terlalu luas, karena terdapat berbagai macam kategori yang bisa disesuaikan dengan selera penonton masing-masing. Mulai dari tema supernatural, misteri, slasher, monster, paranormal, dan thriller, semuanya masih termasuk kategori ‘horor’.

Film A Quiet Place memiliki elemen-elemen dasar genre horor: jumlah karakter yang sedikit, jump scares, makhluk misterius yang membunuh manusia, suasana tegang, dan unsur survival. Satu hal yang membuatnya sedikit berbeda dari film-film horor Hollywood kontemporer kebanyakan adalah: minimnya dialog dan premise cerita yang membuat sepanjang film benar-benar sunyi dan senyap.

Namun, film A Quiet Place bukanlah satu-satunya film horor ‘senyap’ dan menekankan sisi psikologis di era modern ini. Berikut adalah judul-judul film horor kontemporer yang juga menawarkan sensasi serupa dan cukup diapresiasi oleh para kritikus dan moviegoers.

 

It Follows (2014)

Sutradara: David Robert Mitchell
Pemain: Maika Monroe, Olivia Luccardi

Film yang diputar pertamakali pada festival film Cannes ini dianggap sebagai salah satu terobosan baru dalam menyajikan cerita horor supranatural. Cerita diawali dengan seorang perempuan yang ketakutan, seolah-olah diikuti oleh makhluk yang tidak terlihat, yang pada akhirnya terbunuh secara mengenaskan. Selanjutnya, cerita difokuskan pada seorang remaja bernama Jay (Maika Monroe), yang setelah melakukan hubungan badan dengan kekasihnya, bisa melihat sesosok manusia tak dikenal yang selalu berjalan secara perlahan ke arahnya, di mana pun ia berada. Setelah melakukan penyelidikan, Jay dan teman-temannya menemukan fakta mengenai sebuah ‘kutukan’ yang bisa ditularkan ke orang lain melalui hubungan badan. Jika mereka yang sudah tertular kutukan tidak bisa melarikan diri dari sosok-sosok yang mengikuti mereka, bisa dipastikan mereka akan terbunuh. Berbeda dengan film horor kebanyakan, sosok makhluk supranatural dalam It Follows digambarkan selayaknya manusia biasa, tanpa efek jump scares atau make-up mengerikan. Namun, suasana tegang dan mencekam masih bisa ditampilkan dengan efektif di sepanjang film.

 

The Babadook (2014)

Sutradara: Jennifer Kent
Pemain: Essie Davies, Noah Wiseman

The Babadook merupakan karya debut dari sutradara perempuan asal Australia, Jennifer Kent. Film ini mengisahkan tentang seorang ibu, Amelia (Essie Davies) dan anaknya, Samuel (Noah Wiseman) yang mencoba bertahan hidup setelah kematian dari sang ayah (Ben Winspear). Amelia yang bekerja sebagai perawat tengah dilanda stress karena putranya yang memiliki penyakit psikologis. Selain itu, terdapat makhluk supranatural yang tiba-tiba hadir dan mengganggu di rumah mereka. Kemunculan makhluk ini berawal sejak buku cerita misterius berjudul “Mister Babadook” dibaca oleh putranya. Meskipun makhluk tersebut diilustrasikan menyeramkan dalam buku, kemunculannya di hadapan Amelia dan Samuel hanya dimanifestasikan sebagai ‘sosok’ tanpa wujud yang nyata. Selain itu, makhluk ini hanya muncul dalam kegelapan di pojok-pojok ruangan, berbeda dengan film-film horor lainnya. Kebanyakan adegan di sepanjang film ber-setting di kediaman Amelia dan Samuel, sehingga suasana yang ditampilkan sangatlah ‘sempit’ dan ‘sunyi’.

 

The Witch (2015)

Sutradara: Robert Eggers
Pemain: Anya Taylor-Joy, Ralph Ineson, Kate Dickie

Pada abad ke-17, sebuah keluarga di New England diasingkan oleh kelompok Puritan ke sebuah desa terpencil. Suatu hari, sang kakak sulung, Thomasin (Anya Taylor-Joy) diberi tugas untuk mengasuh adik bungsunya yang baru saja lahir. Ia membawa bayi tersebut mendekati hutan, dan saat itu juga ia tiba-tiba kehilangan sang adik. Sejak kejadian ini, kondisi keluarga tidak lagi harmonis. Sang ayah, William (Ralph Ineson), sibuk berburu sehingga jarang berada di rumah sedangkan sang ibu, Katherine (Kate Dickie) yang meyakini bahwa ini semua adalah serangan ilmu sihir, hanya bisa bersedih dan berdoa. Adik laki-laki Thomasin, Caleb (Harvey Crimshaw) diserang penyakit aneh setelah pulang dari berburu di hutan. Sang adik kembar, Mercy (Ellie Grainger) dan Jonas (Lucas Dawson), berkata bahwa kambing mereka, Black Phillip bisa berbicara. Lama-kelamaan, berbagai macam kejadian aneh ini membuat mereka tidak mempercayai satu sama lain. Di sepanjang film, bisa dibilang wujud dari si penyihir tidak ditunjukkan secara gamblang, karena hanya mengandalkan suasana sepi dan gelap dari lokasi terpencil tersebut.

 

Under the Shadow (2016)

Sutradara: Babak Anvari
Pemain: Nargesh Rashidi, Avin Manshadi

Dengan setting tahun 1980an setelah Revolusi Iran terjadi, Under the Shadow menceritakan perjuangan seorang ibu bernama Shideh (Nargesh Rashidi) dan putrinya, Dorsa (Avin Manshadi), dalam bertahan hidup saat peperangan melanda. Shideh harus menjalani hubungan jarak jauh dengan suaminya, Iraj (Bobby Naderi), seorang dokter yang sedang bertugas di wilayah perang. Rashidi ingin memperbaiki kehidupannya dengan mendaftar kembali ke universitas untuk melanjutkan studinya, namun ditolak, karena pada saat itu ia terlibat dalam pergerakan aliran sayap kiri. Apartemen yang dihuni Shideh dan Dorsa diganggu oleh sesosok ‘jin’, yang menggunakan boneka kesayangan Dorsa sebagai perantara. Shideh yang tidak mempercayai hal-hal mistis memutuskan untuk tetap tinggal di apartemen tersebut meskipun hampir semua tetangganya sudah merasakan keanehan dan memutuskan untuk pergi. Tidak seperti film hantu kebanyakan, makhluk supernatural dalam film ini tidak memiliki wujud konkret, sehingga kebanyakan menggunakan benda-benda mati sebagai perantara. unsur keseraman ditekankan pada keheningan suasana di setiap adegan.

 

The Wailing (2016)

Sutradara: Na Hong-jin
Pemain: Jun Kunimura, Kwak Do-won, Kim Hwan-hee

Sejumlah kejadian aneh menyerang di suatu pedesaan di Korea Selatan, termasuk pembunuhan dan wabah penyakit. Bukti-bukti yang ditemukan polisi merujuk pada seorang warga asing Jepang misterius (Jun Kunimura). Tidak ada yang mengetahui seluk-beluk warga tersebut selain fakta bahwa ia tinggal di rumah terpencil. Semenjak menghabiskan banyak waktu untuk menyelidiki kasus misterius ini, petugas kepolisian Jong-goo (Kwak Do-woon) sering ditimpa kejadian-kejadian aneh. Selain mimpi buruk terus-menerus, putrinya, Hyojin (Kim Hwan-hee) berubah menjadi pribadi yang pemarah dan penuh benci. Pada akhirnya (Kwak) memutuskan untuk meminta pertolongan dari seorang shaman, Il-gwang (Hwang Jung-min) untuk menyelamatkan anaknya. Unsur menegangkan dalam film ini tidak ditunjukkan dengan menampilkan adegan-adegan makhluk halus yang ‘menampakkan diri’, melainkan fokus pada berbagai macam ‘spekulasi’ mengenai entitas jahat yang menyerang desa tersebut, membuat setiap karakter merasa hilang orientasi dan ketakutan.


Share |


Berita Terkait :
Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.