Pusat perbelanjaan modern di Jakarta Pusat, Plaza Indonesia, telah secara rutin menggelar festival film tahunan bertajuk Plaza Indonesia Film Festival (PIFF) sedari tahun 2015 silam. Memasuki tahun penyelenggaraan ke-4 kali ini, PIFF mengusung tema Love Philosophy yang secara khusus menaruh perhatian kepada film-film yang menguliti perihal cinta dari perspektif berbeda.

PIFF 2018 sendiri terbagi ke dalam tiga sesi. Pertama, movie clinic yang telah dilangsungkan pada 20-23 Februari lalu. Dalam sesi ini, peserta festival dapat mengikuti kelas bersama para pelaku industri di perfilman Indonesia. Beberapa kelas yang tersedia antara lain akting bersama Reza Rahadian dan Christine Hakim, penyutradaraan bersama Mouly Surya dan Lucky Kuswandi, produksi bersama Sheila Timothy dan Rama Adi, serta skenario bersama Ernest Prakasa.

“Kami membuat PIFF setiap tahunnya untuk dapat memfasilitasi dan memberikan akses serta mempertemukan industri film dengan komunitas dan pencinta film. Tidak hanya mengajak menyaksikan film-film festival terbaik dunia, lewat kegiatan ini diharapkan juga industri perfilman Indonesia akan semakin maju dan dapat bersanding dengan film-film festival internasional lainnya,” papar Astri Abyanti Permatasuri selaku General Manager Marketing and Leasing Plaza Indonesia.

Disamping movie clinic, PIFF 2018 juga menghadirkan movie screening sebagai menu utama. Dalam sesi ini, PIFF bekerja sama dengan Pabrikultur yang membantu mengkurasi film-film peraih penghargaan dari seluruh dunia. Pada tahun ini, sebanyak 10 judul film (salah satunya adalah film pendek) dengan perincian 6 film asing dan 4 film asal Indonesia siap ditayangkan untuk umum secara gratis sedari 26 Februari hingga 2 Maret mendatang.

Keempat judul film Indonesia yang ditayangkan dalam PIFF 2018 antara lain Sekala Niskala (Kamila Andini) yang baru saja berjaya di Berlin International Film Festival 2018, Night Bus (Emil Heradi) yang memenangkan Film Terbaik di Festival Film Indonesia 2017, The Gift (Hanung Bramantyo) yang lolos sesi kompetisi dalam Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2017, dan film pendek arahan Pritagita Arianegara, Laut Bercerita, yang disadur dari novel rekaan Leila S. Chudori dengan bintang-bintang besar seperti Reza Rahadian, Dian Sastrowardoyo, Ayushita, Tanta Ginting, dan Slamet Rahardjo.

Disamping Night Bus yang telah menyambangi bioskop tanah air pada tahun lalu, film-film panjang Indonesia yang ditayangkan di PIFF 2018 belum dirilis secara komersil. Hal yang sama berlaku pula untuk deretan film asing yang diputar dalam PIFF 2018 seperti The Square (Swedia), On Body and Soul (Hungaria), Loveless (Rusia), Loving Vincent (Polandia/Inggris/Amerika Serikat), The Beguiled (Amerika Serikat), dan Felicite (Senegal). 

Sesi terakhir yang turut dihadirkan dalam PIFF 2018 adalah short movie competition. Pendaftaran akan mulai dibuka sedari 1 Maret mendatang dengan pengumuman pemenang dilangsungkan pada 1 Juli. Nantinya, sepuluh film terpilih akan dinilai oleh tim juri profesional demi memperebutkan hadiah dengan total nilai sebesar Rp 40 juta untuk tiga pemenang. 

"Kompetisi ini bertujuan untuk mencari bakat sineas muda Indonesia dan menampilkan kreativitas mereka agar dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Melalui agenda acara ini, Plaza Indonesia memberikan ruang bagi mereka untuk berkarya dan menyajikan sebuah cerita yang menginspirasi,” tutup Astri.