Terlepas dari munculnya banyak kegelisahan akan imbas negatif untuk iklim sehat dunia perfilman ke depannya oleh akuisisi 21st Century Fox milik Rupert Murdoch oleh Disney, para fans Marvel justru bersorak sorai gembira, karena akan ada lebih banyak lagi superhero yang akan bergabung bersama Marvel Cinematic Universe. 

CEO Disney sendiri, Bob Iger telah resmi mengumumkan jika Mouse House telah mencapai kesepakatan bersama Fox dengan membeli berbagai aset terpilih mereka dengan nilai saham fantastis, $52.4 miliar. 

Iger mengkonfirmasi akuisisi ini di acara konfrensi dengan para investor di Kamis pagi lalu, 14 Desember. "Kami juga merencanakan untuk mengekspansi Marvel Cinematic Universe dengan memasukkan X-Men, Fantastic Four dan Deadool," ungkap sang pengusaha berusia 66 tahun. 

Pengumuman masuknya Fox ke dalam Disney ini merupakan langkah besar karena Marvel akhirnya bisa mengambil alih kembali sebagian besar karakter mereka yang hak intelektualnya lepas dari tangan mereka di era 1990-an setelah Marvel dengan terpaksa "menjual" mereka untuk menghindari kebangkrutan. 

Karakter-karakter dari semesta X-Men dan Fantastic Four kini siap untuk bergabung bersama MCU yang saat ini telah menggabungkan The Avengers bersama dengan Guardians of the Galaxy, Doctor Strange dan Spider-Man, yang akhirnya juga bisa disertakan berkat kerjasama dengan Sony yang masih memegang hak untuk semesta Spider-Man. 

Di acara konfrensi tersebut Iger juga mengalamatkan masa depan Deadpool, film Marvel milik Fox yang berating dewasa atau R-rated. Ia memastikan jika Deadpool akan selamana menjadi merek Marvel dan memberi keyakinan pada penggemar jika rating dewasa film akan tetap dipertahankan karena merupakan kesempatan bagi Marvel untuk mengembangkan film R-rated mereka. 

Sebagai tambahan, Disney juga mengumumkan sebuah rencana ambisius untuk meluncurkan dua layanan streaming di tahun 2019. Dengan deal Disney-Fox yang baru diumumkan dan luasnya katalog film, televisi dan program olah raga yang ditawarkan, maka Disney jelas kini memiliki kekuatan untuk menantang para raksasa layanan streaming yang kini mendominasi pasar seperti Netflix, Apple, Amazon, Google dan Facebook.