
Tak bisa dipungkiri setiap film punya nyawanya sendiri dan punya bahasa sendiri untuk menyampaikan pesannya. Tidak ketinggalan, setiap film punya sasaran penontonnya sendiri. Begitupun dengan Satu Hari Nanti, film terbaru keluaran rumah produksi Rumah Film dan Evergreen Pictures, yang memiliki sasaran sendiri dalam urusan penonton, yakni 21 tahun ke atas.
Film berlatar di negara Swiss ini berani menyasar penonton khusus 21 tahun ke atas bukan tanpa alasan. Dienan Silmy selaku produser mengungkapkan rating film 21 + merupakan permintaannya kepada Lembaga Sensor Film (LSF) karena menurutnya secara konten cerita, film arahan Salman Aristo (Jakarta Maghrib, Jakarta Hati) tersebut lebih cocok untuk dikonsumsi penonton berusia 21 tahun ke atas.
“Pilihan rating memang sengaja 21 tahun ke atas. Bahkan, saat kita submit ke LSF, kita langsung minta untuk 21+ karena secara konten untuk usia sekitar itu, tidak bisa dikonsumsi untuk 21 tahun ke bawah. Kalau dianalogikan, kita enggak akan mungkin membicarakan obrolan anak SMA di depan anak SD,” ungkapnya
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa sebelum memilih rating tersebut, pihaknya telah memiliki hasil riset mendalam. Salman Aristo menjelaskan keberanian ini didukung hasil riset yang dilakukan pihak IKJ di 16 kota besar pada 2016. Berdasarkan riset tersebut terungkap bahwa penonton film Indonesia berusia 25-38 berada di posisi kedua setelah 18-25.
“Sebenarnya pemilihan 21 tahun bukan tanpa visi. Justru berdasar riset penonton Indonesia pada tahun 2016 di 16 kota besar, penonton dengan range umur karakter tokoh film ini berada di nomor dua. Beda tipis 2% dengan range 18-25 tahun di nomor pertama. Jadi ini memiliki pasar yang sangat besar sekali,” jelas Salman.
Selain itu, sutradara yang juga menulis skenario film Satu Hari Nanti menuturkan dia tidak ingin setengah-setengah dalam menggarap proyek ini. Tidak heran dalam penggarapan naskahnya, filmmaker peraih Piala Citra melalui Athirah ini berusaha total dan tidak memberi celah untuk bermain aman agar filmnya bisa dikonsumsi penonton remaja.
“Kalau kita membuat agar film ini bisa disasar segmen remaja, filmnya jadi nanggung. Makanya kita garap pasar dewasa ini, bicara betul-betul tentang mereka, jangan terpancing untuk meleset,” tutur Salman. Menyambung rekannya, Dienan Silmy mengatakan bahwa ingin membuat film yang jujur. “Kita sedang berusaha untuk membuat film yang jujur dan tepat untuk penonton,“ tutupnya.
Film yang akan tayang mulai 7 Desember 2017 ini menghadirkan sejumlah aktor dan aktris berbakat tanah air. Mereka adalah Adinia Wirasti (Alya), Ringgo Agus Rachman (Din), Ayushita (Chorina), serta Deva Mahenra (Bima). Tak ketinggalan pula, film ini didukung oleh aktor kawakan Donny Damara yang berperan sebagai ayah Alya.
Satu Hari Nanti sendiri bercerita tentang pilihan dan kegelisahan anak muda dalam membangun sebuah komitmen di Swiss, baik dalam lingkup cinta, keluarga maupun pekerjaan. Lika-liku pertemanan dan kisah cinta yang kelam tumbuh bersama dalam pencarian makna akan jati diri mereka di negeri orang.