Feature


Rabu, 01 November 2017 - 15:12:46 WIB
Jogja-NETPAC Asian Film Festival Akan Kembali Menggebrak dengan “Fluidity”
Diposting oleh : Taufiqur Rizal (@TarizSolis) - Dibaca: 2552 kali

Perkembangan dunia perfilman Asia terus meluas dan tidak mengenal batas. Sebagai satu-satunya festival di Indonesia yang berfokus pada fenomena perfilman Asia, Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) yang ke-12 memutuskan  memilih “Fluidity” sebagai tema festival. 

Karakter utama sinema Asia diperihalkan seperti air yang senantiasa berubah dan berkembang, mengalir mengikuti arus, namun tetap mempertahankan karakter air itu sendiri. Itulah maksud “Fluidity”, perubahan sosio-kultural merupakan kenyataan yang tak terelakkan, yang harus diterima dan diikuti namun tetap harus mempertahankan karakter sejati sinema Asia yang sudah melekat kuat.

JAFF 2017 akan memperluas jaringan kolaborasi artistiknya dengan pelbagai seniman seperti penggubah musik, penata busana dan sebagainya. Disamping itu, ketika JAFF meluaskan cakupannya hingga ke wilayah Pasifik (atau dalam istilah lebih luas “Oceania”), maka istilah fluidity bisa dilekatkan pada wilayah perariran yang menjadi penghubung pulau-pulau beserta penghuninya di kawasan itu.

Pada tahun ini, JAFF akan dihelat pada tanggal 1-8 Desember 2017. Berbagai tempat di Yogyakarta seperti Taman Budaya Yogyakarta, Cinema XXI, CGV Cinemas, dan TAMAN TEBING BREKSI telah dipilih untuk menyelenggarakan rangkaian program JAFF.  Pemutaran film akan dikemas sedemikian rupa sesuai dengan tema pemutaran.

JAFF

Program Asian Feature merupakan kompetisi film-film berdurasi panjang Asia terutama Indonesia yang akan merebutkan Golden Hanoman Award, Silver Hanoman Award,  NETPAC Award dan Geber Award. Program Light of Asia diperuntukkan bagi film pendek di Indonesia dan Asia. Focus on Joko Anwar menjadi salah satu  program khusus JAFF dengan yang menghadirkan film karya Joko Anwar. Program lain hadir dengan tajuk  Asian Docs, Asian Perspective, Special programs, dan JAFF Indonesian Film Awards.

Tidak sekadar menghadirkan program pemutaran film saja, JAFF akan menyediakan ruang untuk insan-insan komunitas film di Nusantara. Interaksi yang hangat bagi berbagai komunitas film di Indonesia ini akan dinaungi oleh program Community Forum. Program Public Lecture kembali hadir sebagai wadah diskusi yang selaras dengan tema.

Menghadirkan pembicara-pembicara yang handal pada bidangnya mulai dari pemutaran film, distribusi hingga mengelola riset perfilman akan menambah pengetahuan para penikmat film. Garin Nugroho, Mira Lesmana, Reza Rahadian, Wregas Bhanuteja, hingga Tony Rayn merupakan beberapa nama pembicara yang akan hadir dan membagikan ilmunya,.

Ada yang berbeda pada penyelenggaraan JAFF kali ini dengan ditampilkannya program-program baru. Hembusan nafas baru yang menyegarkan akan menambah banyaknya. Ada dua program terbaru pada  JAFF tahun ini yaitu JAFF Film Market dan Jogja Future Project.

Program JAFF Film Market  merupakan sarana mempertemukan para stake holder dan pelaku film melalui pameran. Jogja Future Project merupakan program kolaborasi  JAFF dengan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF). Program ini ditujukan untuk 10 proyek film panjang terpilih untuk dapat mengikuti pertemuan one-on-one meeting dengan para pelaku industri film profesional dari Indonesia dan Internasional.


Share |


Berita Terkait :
Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.