
Panitia pelaksana Festival Film Indonesia (FFI) 2017 telah memberikan kepastian mengenai jadwal perhelatan untuk ajang penghargaan tertinggi bagi insan perfilman tanah air tahun ini. FFI 2017 dipastikan akan diselenggarakan pada 11 November mendatang dan kota Manado ditetapkan sebagai tuan rumah penyelenggaraan.
“Kalau melihat FFI sendiri, menurut saya Jakarta adalah tempat paling pas. Hype film di Jakarta itu mencapai 70-80 persen. Tapi kita perlu juga untuk mengakomodir keinginan daerah. Kita akhirnya memilih Manado karena dua pertimbangan; pertama, Manado adalah salah satu tempat di Indonesia yang memiliki wisata luar biasa, dan kedua, sudah menghasilkan kurang lebih tiga film yang diproduksi di sana,” terang Leni Lolang selaku Ketua Panitia di The Gunawarman, Senopati, Jakarta Selatan, pada Senin (21/8).
Demi mendapatkan hasil yang bisa diterima semua pihak, FFI 2017 pun mengupayakan adanya pembenahan dalam sistem penjurian. Riri Riza, pemenang Sutradara Terbaik di FFI 2016, yang memperoleh kepercayaan untuk menempati posisi sebagai Ketua Bidang Penjurian mengungkapkan bahwa timnya telah merancang sistem penjurian yang baru.
FFI 2017 memformulasikan sistem baru dengan melibatkan asosiasi pekerja film seperti Asosiasi Produser Film Indonesia (APROFI), Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI), Asosiasi Casting Indonesia (ACI), Indonesian Film Directors Club (IFDC), Indonesian Motion Picture Audio Association (IMPACT), Rumah Aktor Indonesia (RAI), Indonesian Film Editors (INAFEd), Sinematografer Indonesia (SI), Indonesian Production Designers (IPD), dan Penulis Indonesia untuk Layar Lebar (PILAR) untuk merekomendasikan nomine beserta konfigurasi juri.
Nantinya, asosiasi profesi akan memberikan rekomendasi nomine pada tanggal 21 Agustus hingga 25 September yang datanya ditabulasikan oleh akuntan publik. Selanjutnya, daftar para peraih nominasi diumumkan pada 5 Oktober. Usai nomine didapat, 75 anggota juri yang duduk di bangku juri melakukan penjurian tahap akhir.
“Kalau ditanya apakah sistem penjuriannya berkiblat pada Oscar, tiga tahun terakhir ini penilaiannya selalu menggunakan sistem voting tanpa diskusi lagi sehingga tidak bias. Dalam konteks tersebut, memang menyerupai Oscar. Tahun ini kami juga memberikan semacam buku panduan kepada juri dan asosiasi mengenai kriteria film yang layak menjadi nomine. Ada tiga kriteria yang digunakan sebagai dasar penilaian yakni gagasan dan tema, kualitas teknik, dan estetika serta profesionalisme” ujar Riri.
Sebanyak 22 kategori siap diperebutkan di FFI 2017 yang terbagi ke dalam 18 kategori film bioskop serta 4 kategori film pendek, animasi, dan dokumenter. Tahun ini akan menandai untuk pertama kalinya kategori Penata Rias Terbaik diikutsertakan.