Tampaknya, meski sudah beberapa kali mengumumkan, maestro animasi Hayao Miyazaki tidak akan pernah pensiun. Tentunya kita hanya bisa berterimakasih karena kita akan masih tetap akan bisa menyaksikan karya-karya sang jenius.
Miyazaki mengumumkan pensiunnya (untuk kesekian kalinya) dari dunia animasi, yang sukses direvolusinasinya berkat film-film seperti Princess Mononoke atau Spirited Away, di tahun 2013 lalu, setelah perilisan epik Perang Dunia II miliknya, The Wind Rises.
Namun kembalinya ia ke dunia animasi rupanya tak terelakkan, karena beberapa tahun setelahnya terungkap jika Miyazaki secara diam-diam mengerjakan sebuah film pendek berjudul Boro The Caterpillar.
Tidak merasa puas dengan hasil akhir film pendek tersebut, Miyazaki kemudian mengembangkannya menjadi sebuah film panjang. Kabar batalnya Miyazaki pensiun menjadi resmi saat Studio Ghibli, "rumah" sang maestro dalam berkarya selama 30 tahun terakhir, pada Jumat, 11 Agustus kemarin, membuka kembali departemen produksi mereka untuk mengerjakan film terbaru Miyazaki, sebagaimana yang dilaporkan oleh The Playlist.
The Playlist mengutip sebuah translasi dari laman resmi Ghibli, yang mengumumkan jika Miyazaki telah mengajak kembali para kolaborator setianya untuk mengerjakan proyek film panjang terbarunya. Selain itu Ghibli juga akan memperkerjakan staf baru untuk produksi baru mereka, yang akan dimulai pada waktu yang belum diketahui. Hanya saja, belum diketahui apakah film panjang yang dikerjakan di Ghibli merupakan versi panjang Boro The Caterpillar atau malah film baru lain.
Mungkin saat Miyazaki menyebutkan pensiun, yang ia maksudkan adalah dari pengerjaan animasi yang digambar tangan. Karena Boro The Caterpillar disebutkan akan dikerjakan dengan memanfaatkan CGI secara penuh, teknik yang dulunya tidak disukai Miyazaki, yang disebutnya "hinaan pada kehidupan".
Saat ini Miyazaki justru tengah sangat gandrung dengan CGI di mana ia mampu dengan cepat menguasainya untuk bisa menghidupkan Boro, yang digambarkannya sebagai "sebuah kisah tentang seekor ulat bulu mungil dan berbulu, begitu mungil hingga gampang dihancurkan oleh jari tangan."
Miyazaki awalnya berharap bisa menyelesaikan Boro The Caterpillar sebelum Olimpiade Tokyo di tahun 2020. Saat ini, proyek Miyazaki tersebut diagendakan untuk rilis tahun 2021, di mana dirinya menginjak usia 80 tahun.
Tak terbantahkan, Miyazaki merupakan seorang animator legendaris terbesar yang masih hidup. Kapasitasnya dalam penceritaan yang imajinatif dan mendalam tak tersaingi. Para animator di berbagai belahan dunia sudah sepakat menyebutkan dirinya sebagai sang Godfather of Animation.
Studio Ghibli, yang didirikan Miyazaki bersama Isao Takahata, bertanggungjawab untuk barisan film-film pemenang penghargaan, memang mengalami "kerugian" saat Miyazaki mengumumkan pensiunnya. Selepas kabar pensiun Miyazaki tadi, Ghibli sudah merilis film terpuji lain, seperti The Red Turtle, atau proyek kolaboratif bersama Polygon Pictures untuk seri Ronja the Robber's Daughter untuk Amazon Prime.
Miyazaki sebelumnya mengumumkan akan pensiun setelah Princess Mononoke di tahun 1997, yang saat itu beberapa kali disebutkannya sebagai kesempatan terakhir mengerjakan sebuah film aksi epik (via SlashFilm).
Fim fantasi yang menjadi salah satu masterpiecenya, Spirited Away (2001), menjadi tanda berakhirnya masa pensiun Miyazaki (saat itu). Setelah film yang mengganjar dirinya dengan Oscar pertama dan satu-satunya tersebut, Miyazaki menghadirkan beberapa film berkesan lain, sebelum akhirnya kembali mengumumkan pensiun di tahun 2013 lalu.
Pensiun atau tidak, yang pasti kita sebenarnya sudah senang jika Miyazaki masih dalam keadaan sehat-sehat saja. Namun kreativitasnya memang sulit untuk dibendung, sehingga rupanya bersantai di usia senja bukan sesuatu yang bisa dilakukannya. Oleh karena itu, yang hanya bisa kita lakukan adalah bersuka cita dan menunggu dengan tidak sabar kapan film barunya akan dirilis.