
Sekitar 16 tahun silam, dua sutradara muda Rizal Mantovani dan Jose Poernomo berinisiatif untuk berkolaborasi mengkreasi sebuah film horor. Tidak ada yang menyangka jika kemudian film berjudul Jelangkung tersebut akan laku keras di pasaran dan berkontribusi atas kebangkitan perfilman Indonesia yang sebelumnya mati suri.
Memperoleh sambutan hangat dari khalayak ramai, tentu wajar jika film diputuskan berlanjut. Jelangkung lantas mempunyai dua sekuel, Tusuk Jelangkung dan Jelangkung 3, yang tidak lagi dikomandoi oleh pembuat film jilid pertamanya. Rizal dan Jose berpisah jalan. Rizal berkelana ke berbagai genre, sementara Jose masih setia pada film horor yang membesarkan namanya.
Hampir dua dasawarsa terpisahkan, Rizal dan Jose memutuskan untuk kembali berkolaborasi usai memperoleh panggilan dari rumah produksi Screenplay Films. Pemersatu keduanya, versi terbaru dari Jelangkung. Mereka memastikan, film yang diberi judul Jailangkung ini tidak memiliki keterkaitan dengan film horor fenomenal yang dulu mereka garap.
"Jailangkung yang ini semuanya baru. Tidak ada kaitannya dengan film 16 tahun lalu itu. Mulai dari sisi cerita, latar cerita, tokoh, kemasan, hingga pemain, sangat berbeda. Sama sekali tidak ada kaitannya dengan film sebelumnya," tegas Rizal.
Dipercaya menggarap Jailangkung, duo sutradara ini mengaku tertantang untuk mengeksplorasi cerita dan menciptakan adegan sarat teror yang tergolong segar. Dalam artian, belum pernah diterapkan di film-film horor lain. Keduanya menyadari, banyaknya judul film horor telah membuat penonton kebal dari rasa takut. Apabila hanya mengandalkan trik lama, tentu penonton akan jenuh.
"Salah satu tantangan terbesar kami di film Jailangkung adalah penonton yang imun terhadap rasa takut," imbuhnya.
Saat ini Jailangkung yang menempatkan Amanda Rawles dan Jefri Nichol sebagai pelakon utama telah memasuki tahapan akhir dari produksi. Menurut rencana, Screenplay Films akan melepas Jailangkung ke jaringan-jaringan bioskop tanah air bertepatan dengan libur Lebaran mendatang.