
Selepas menjadi istri dari seorang anggota tim SAR dalam Bangkit!, Putri Ayudya kini dipercaya untuk memerankan tokoh nyata bernama Ani yang merupakan pendamping hidup dosen asal Universitas Delapan Penjuru Angin (UDPA) Kendari, Prof Dr. Ir Puro.
Peran yang diembannya untuk film bertajuk Mengejar Embun Eropa arahan Haryo Sentanu Murti ini, diakui secara langsung oleh Putri, memberikan kesulitan tersendiri. Pasalnya, Putri yang berdarah Jawa dituntut menggunakan dialek khas Pulau Muna, Sulawesi Tenggara.
"Kalau dialek memang sulit banget, tapi saya langsung bergaul dengan masyarakat di sana jadi sangat membantu. Dialek Muna itu agak ngayun cengkok akhirnya. Teman-teman ini sudah bercampur dengan logat Kendari. Bukan seperti logat-logat Sulawesi yang pernah saya dengar sebelumnya," urainya.
Dalam Mengejar Embun Eropa, Putri beroleh kesempatan bekerjasama dengan Rizky Hanggono yang memerankan Puro. Sosok Puro sendiri merupakan fokus utama dari film yang berceloteh mengenai sepak terjangnya sedari menempuh pendidikan di Eropa sampai membangun karir di UDPA.
Mempunyai idealisme tinggi, Puro digambarkan berjuang keras memperbaiki etos kerja para dosen sekaligus memberantas manipulasi nilai kala menjabat sebagai Kepala Jurusan Sosial Ekonomi UDPA yang justru berujung pada pencopotan jabatan.
Meski mengalami beragam hambatan, Puro tetap mempertahankan loyalitasnya pada kampus yang kala itu bereputasi kurang baik hingga akhirnya mendapat kepercayaan untuk menjadi rektor. Jabatan barunya ini menghadirkan tantangan baru terlebih dia harus berhadapan dengan aksi-aksi premanisme yang marak terjadi di kampus tersebut.
Mengejar Embun Eropa adalah produksi kerjasama antara Puskat Picture dengan Universitas Halu Oleo dan Asosiasi Tradisi Lisan. Proses syutingnya berlangsung di Pulau Muna, Kendari, Italia, serta Belanda. Menurut rencana, film akan dirilis pada bulan November mendatang.