
Enam film Indonesia dipastikan akan berlaga dalam salah satu festival film paling bergengsi di daratan Asia, Busan International Film Festival (BIFF), yang pada tahun 2016 ini memasuki usia perhelatan ke-21.
Ditayangkan di tiga program berbeda, secara rinci, keenam film tersebut terdiri atas empat film panjang dan dua film pendek. Untuk film pendek, Indonesia diwakili oleh Memoria yang merupakan produksi kerjasama antara Indonesia dengan Timor Timur serta On the Origin of Fear karya Bayu Prihantoro yang sebelumnya telah berlaga di Venice International Film Festival.
Sementara untuk film panjang, konfigurasinya meliputi Headshot buatan The Mo Brothers, Istirahatlah Kata-Kata garapan Yosep Anggi Noen, Athirah rekaan Riri Riza, dan film terbaru dari Garin Nugroho, A Woman From Java.
Memoria bersama On the Origin of Fear akan diputar dalam program Wide Angle yang fokusnya adalah film-film pendek, animasi, dokumenter, dan eksperimental, lalu Athirah, Istirahatlah Kata-Kata, serta A Woman From Java akan memeriahkan program A Window on Asian Cinema yang memberi perhatian terhadap film-film yang dianggap merepresentasikan Asia, dan Headshot bakal tampil di program Midnight Passion yang khusus menayangkan film-film hiburan dari beragam genre.
BIFF 2016 sendiri merupakan festival film ketiga yang disambangi Headshot selepas Toronto International Film Festival dan L'Etrange Festival Paris, kedua untuk Athirah seusai Vancouver International Film Festival, serta kali ketiga bagi Istirahatlah Kata-Kata pasca Locarno International Film Festival dan The Pacific Meredien International Film Festival.
Keenam judul ini akan bersanding dengan 295 film lain dari 68 negara selama penyelenggaraan BIFF 2016 yang siap buat dilangsungkan pada 6 hingga 21 Oktober mendatang di Busan, Korea Selatan. Terpilih untuk membuka gelaran festival adalah A Quiet Dream, film asal negara penyelenggara, dan The Dark Wind dari Irak ditunjuk sebagai film penutup.