Rekor demi rekor terus diciptakan Ada Apa Dengan Cinta? 2 (AADC2). Setelah merangkul 1 juta penonton hanya dalam kurun waktu empat hari, lalu membukukan 2 juta penonton pada hari kedelapan, kini AADC2 sudah mencapai angka 3 juta penonton setelah 15 hari tayang di bioskop. 

Memasuki hari ke-18, menurut data yang dikeluarkan oleh filmindonesia.or.id, AADC2 telah menyihir 3.264.301 pasang mata. Pencapaian ini tidak saja menciptakan jarak semakin jauh dengan film Indonesia terlaris kedua di tahun 2016, Comic 8: Casino Kings Part 2, yang 'hanya' meraih 1,8 juta penonton melainkan menempatkan AADC2 sebagai film Indonesia paling banyak dipirsa keempat pasca Reformasi 1998 menggantikan Ketika Cinta Bertasbih. 

Apabila angka perolehan penonton ini bergerak stabil sampai beberapa hari ke depan, bukan tidak mungkin AADC2 akan merangsek ke posisi tiga menyenggol Ayat-ayat Cinta dengan raihan 3,58 juta jiwa. AADC2 sendiri telah mengungguli jumlah penonton jilid pertama yang sanggup membawa 2,7 juta penonton untuk berbondong-bondong memenuhi bioskop kala diedarkan pada tahun 2002 silam. 

Tidak hanya mengukir sukses di Indonesia, AADC2 juga membawa cerita manis kepada Miles Films dari Malaysia. Dua pekan rilis, film arahan Riri Riza ini menundukkan Eiffel I'm in Love sebagai film Indonesia berlaba kotor tertinggi di Malaysia dengan pendapatan sebanyak 4 juta ringgit (sekitar Rp 14 miliar). Dengan saat ini AADC2 masih tayang di lebih dari 80 layar serta betah nangkring dalam 10 besar film terlaris, bisa dibayangkan berapa banyak keuntungan yang diperoleh setelah AADC2 selesai tayang.

Berbicara mengenai keuntungan, mengingat perfilman Indonesia tidak mengaplikasikan sistem penghitungan laba dan perolehan laba kotor tidak pernah diumumkan kepada khalayak, tentu sulit untuk mengetahui apakah AADC2 telah balik modal berdasarkan peredaran di tanah air. Untungnya sang produser, Mira Lesmana, bersedia sedikit membocorkan.

"Saat meraih 1,1 juta penonton pada hari kelima, AADC2 sudah resmi balik modal. Sekarang kami bisa bernafas lega dan mempertanggungjawabkan film ini kepada investor," bebernya.