Feature


Sabtu, 07 November 2015 - 12:13:36 WIB
Kolaborasi National Geographic Channel dan GE Dalam Serial Baru, BREAKTHROUGH
Diposting oleh : Titis Sapto Raharjo (@titisapto) - Dibaca: 3575 kali

Untuk pertama kalinya National Geographic Channel dan GE bekerja sama dalam sebuah proyek fenomenal yang menghadirkan sebuah serial baru, BREAKTHROUGH, diproduksi oleh Imagine Entertainment dan Asylum Entertainment. BREAKTHROUGH siap menggebrak pada tanggal 7 November 2015 di National Geographic Channel.

Diproduseri oleh Brian grazer, Ron Howard, Steven Michaels, Jonathan Koch, Mark Dowley dan Kurt Sayenga, BREAKTHROUGH adalah serial baru revolusioner mengenai penjelajahan ilmiah dari berbagai universitas dan institusi terkemuka, bagaimana inovasi mutakhir dan kemajuan mereka akan mengubah hidup kita di masa yang akan datang dan setelahnya. Serial ini bertujuan untuk menghidupkan cerita, para manusia dan teknologi di belakang terobosan penemuan ini dan memperlihatkan bagaimana mereka merubah dunia.

Setiap 1 jam episodenya diarahkan oleh para visioner Hollywood – Anglea Bassett, Peter Berg, Paul Giamatti, Akiva Goldsman, Ron Hoard dan Brett Ratner.

BREAKTHROUGH menjelajahi berbagai penemuan ilmiah penting di dalam ilmu otak, umur panjang, air, energi, invasi dan teknologi cyborg. Inovasi yang menyelamatkan hidup dan memukau pikiran adalah bagian dari kehidupan sehari-hari, yang terkadang kita terima begitu saja.  Semua penemuan tersebut terjadi dalam sekali kedipan mata – di medan peperangan dan tempat bermain, di dalam mesin supercollider dan stasiun ruang angkasa internasional, pada teknologi rumah pintar dan mobil pintar. Semua ini adalah revolusi zaman modern yang membentuk cara hidup kita.

Dalam temu pers pada hari Kamis, 5 November 2015 lalu, pihak FIC Indonesia menghadirkan 2 narasumber yaitu CEO dari GE Indonesia, Handry Satriago dan sutradara film, Garin Nugroho untuk berbincang dengan director FIC, Tizar Patria mengenai serial terbaru dari National Geographic Channel dan GE. Handry berkata bahwa GE selalu terbuka dengan inovasi di dunia dan ia sangat mendukung serial ini untuk kemajuan inovasi. Tizar Patria menambahkan bahwa tujuan National Geographic Channel dan GE secara global memang untuk menyuguhkan dokumenter yang berbeda dari biasanya, mendalam dan berdampak untuk kemajuan manusia kedepannya. Garin Nugroho sebagai wakil dari pembuat film berkata bahwa membuat film dokumenter itu lebih sulit dan lebih mahal daripada membuat film fiksi, diperlukan riset yang sangat mendalam bahkan untuk satu topik saja bisa membutuhkan waktu tahunan, dengan adanya BREAKTHROUGH ini semoga berdampak luas bagi banyak masyarakat dan terutama untuk penonton Indonesia diharapkan lebih menghargai film dokumenter.

BREAKTHROUGH akan mengeksplorasi keberanian, imajinasi, kecintaan dan pengorbanan diri dari para ilmuwan yang mewujudkan inovasi-inovasi tersebut.

Episode Breakthroughs meliputi:

Fighting Pandemics (Disutradarai dan Dinarasikan oleh Peter Berg)

Tayang Tanggal 7 November jam 21.00 WIB

Berg membawa penonton ke dalam dunia dramatis, inspiratif dan kenyataan yang memilukan dari  para pionir yang berjuang menghentikan wabah dan menyelamatkan dunia dari malapetaka di masa depan. Wabah Ebola belum lama ini memaksa ilmu kedokteran berkembang secepat virus yang mereka perangi tersebut, menghasilkan terobosan yang akan menciptakan dunia yang terbebas dari virus patogen. Dari antibiotik dan vaksin hingga ke program komputer yang memprediksi bagaimana virus itu menyebar, berbagai alat baru akan digunakan untuk memerangi virus dalam skala yang luas di masa mendatang, termasuk HIV, Influenza, demam berdarah, malaria dan sejumlah penyakit mematikan lainnya. Mengikuti Dr.Maria Croyle, yang telah mengembangkan metode revolusioner dalam mengenalkan vaksin ke dalam virus flu; Erica Ollman Saphire, yang mengorganisir konsorsium internasional untuk menemukan obat antibodi bagi virus demam berdarah, termasuk Ebola; dan Dr. Ian Crozier, seorang ahli virus WHO (World Health Organisation), yang memerangi Ebola di Sierra Leone sampai ia juga terjangkiti penyakit itu dan menghabiskan 40 hari di dalam ruangan isolasi di Rumah Sakit Universitas Emory. Crozier pulih – tapi hanya untuk dihadapkan pada kenyataan virus itu masih berkembang di matanya.

More Than Human (Disutradarai dan Dinarasikan oleh Paul Giamatti)

Kemungkinannya adalah Anda adalah atau bukan, atau Anda mengenal, sebuah cyborg: seseorang yang dibantu atau diberdayakan oleh teknologi yang diaplikasikan kepadanya, seperti anggota badan buatan dan alat pacu jantung. Tetapi kemajuan di bidang ilmu pengetahuan telah membawa kita melampaui teknologi yang menjadi sekedar pengganti dan memasukkan kita ke dalam dunia baru yang merubah kodrat tubuh dan pikiran manusia. Perpaduan antara biologi dan teknologi membuat kita lebih baik, lebih kuat, lebih cepat dan lebih pintar. Bagaimana kita berpikir, bagaimana kita merasa, bagaimana kita menjalani hidup di dunia: semuanya berubah. Sekarang kita belajar bagaimana memanipulasi kode genetik dan menggenggam kunci untuk proses penciptaan. Tetapi saat hal yang sudah menjadi kodrat bergabung dengan ciptaan manusia, akankah kita menjadi lebih dari manusia? Dan apakah kita akan kehilangan kemanusiaan kita? Saksikan bagaimana Trish Aelker membangun eksoskeleton di Lockheed Martin Exoskeleton Technologies yang memberikan kekuatan super, dan Dr. Miguel Nicolelis, seorang ahli antarmuka otak dan mesin yang bekerja di Walk Again Project memberikan harapan kepada orang-orang dengan trauma cidera tulang belakang.

Decoding The Brain (Disutradarai oleh Brett Ratner; Dinarasikan oleh Adrien Brody)

Setelah spekulasi selama ribuan tahun mengenai apa yang terjadi di dalam otak manusia, sekarang kita mempunyai kemampuan untuk mengeksplorasi bagian-bagian tersembunyinya. Alat-alat ini sangat membantu penelitian yang dapat menolong mereka, para penderita penyakit epilepsi dan Alzheimer. Mereka juga memberikan titik terang pada misteri kesadaran dan hal yang membuat kita menjadi diri kita. Bertemu dengan penemu terkemuka dan ilmuwan, seperti Dr. John Schenk, yang membantu penemuan teknologi pionir MRI dan merupakan orang pertama yang otaknya dipindai oleh mesin tersebut pada awal tahun 1980; Dr. Mohammad Koubeissi, seorang ahli saraf yang mengembangkan cara inovatif untuk mengobati epilepsi; dan Dr.Steve Ramirez, yang meneliti bagaimana mengimplan atau menghapus memori dan berharap hasil karyanya bisa menolong orang yang menderita PTSD

How Long Can We Live? (Disutradarai dan Dinarasikan oleh Ron Howard)

Dalam beberapa tahun belakangan, kajian seksama mengenai proses penuaan telah memberikan cara baru yang dapat membuat kita hidup sehat lebih lama. Bisakah kita bergerak melampaui mengobati penyakit tunggal dan menuju bagaimana mengobati proses penuaan itu sendiri? Apakah hidup lebih lama sudah pasti memberikan kualitas hidup yang lebih baik? Sebuah kelompok peneliti percaya bahwa terobosan sebenarnya adalah meningkatkan kesehatan kita – periode kehidupan yang bebas dari penyakit. Dengarkan kisah dari Laura Deming, yang drop out dari M.I.T pada usia14 tahun dan mengabdikan dirinya untuk mencari dan mendanai proyek yang dapat meningkatkan kesehatan manusia, dan Dr.Brian Kennedy, yang hasil kerjanya di dasar biologi proses penuaan menjadi hal yang penting dalam pengembangan penelitian dari peneliti lain yang sudah tidak terhitung lagi jumlahnya.

Energy On the Edge (Disutradarai oleh Akiva Goldsman; Dinarasikan oleh Jason Bateman)

Kita dikelilingi oleh sumber energi  bersih, energi mentah yang menunggu untuk dimanfaatkan – energi yang dapat menggantikan bahan bakar fosil. Menemukan cara baru untuk memanfaatkan  energi yang ada di sekeliling kita membutuhkan jenis ilmuwan dan insinyur yang langka: Pria dan wanita dengan kombinasi dari kemampuan teknis, imajinasi dan fokus yang tidak tergoyahkan. Episode ini akan mengikuti proyek energi alternatif yang inovatif dan bermacam- macam orang dengan beragam bidang di belakangnya, seperti Louis Michaud, yang membangun mesin tornado – dan memanen energi yang dihasilkannya; dan tim dari US National Ignition Facility, yang mencoba menyelamatkan dunia dengan memanfaatkan tenaga fusi.

Water Apocalypse (Disutradarai dan Dinarasikan oleh Angela Basset)  

California  berada di jurang kehancuran. Negara menghadapi masa kekeringan yang akan menghabiskan jutaan dolar dari kehilangan pendapatan pertanian dan ribuan pekerjaan. Tantangan ini bukanlah hal yang unik: Di seluruh dunia, pemerintah sedang berjuang dengan pertumbuhan populasi yang sangat besar dan menipisnya persediaan air bersih. Basset fokus pada cerita orang-orang yang bekerja merubah dunia, seperti Sandra Postel, yang mencoba membawa air kembali ke Delta Sungai Colorado, di mana sungai itu mengering setelah dialihkan untuk menghidupi daerah sebelah barat Amerka Serikat; Aaron Mandell, yang proyek tenaga suryanya menawarkan cara untuk melestarikan dan menggunakan kembali sumber daya alam yang berharga ini. Dan Arsitek berkebangsaan Italia, Arturo Vittori, yang perjuangannya membangun menara wadah penyimpanan air di sebuah desa terpencil di Ethiopia merangkum sebuah gambaran keberhasilan dan tantangan dalam berinovasi.

Dipersembahkan oleh National Geographic dan GE, sebuah brand dengan dedikasi yang panjang dalam hal inovasi, ilmu pengetahuan dan eksplorasi, serial ini akan ditayangkan di National Geographic Channels di 440 juta rumah di 171 negara dalam 45 versi bahasa. Para produser eksekutif lainnya untuk acara ini termasuk Michael Rosenberg dari Imagine Entertainment, Ryann Lauckner dari Asylum Entertaiment, Beth Comstock dan Linda Boff dari GE. Hamish Mykura sebagai Executive Vice President and Head of International Content untuk National Geographic Channels International.

GE dan National Geographic Channel bersatu dalam komitmen untuk menginspirasi semua penonton dengan rasa ingin tahu yang tinggi akan dunia lewat tayangan baru, BREAKTHROUGH.

 


Share |


Berita Terkait :
Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.