Feature


Selasa, 03 November 2015 - 19:09:21 WIB
Top 10 Film Prancis Yang Tayang Di Indonesia
Diposting oleh : Haris Fadli Pasaribu (@oldeuboi) - Dibaca: 18971 kali

Selain Hollywood dan Bollywood, industri film dunia juga turut dimeriahkan oleh Prancis. Di negara yang identik dengan romantisme dan kekayaan sejarah yang tercermin dari lansekap bangunan tua nan kokoh ini, film tidak sekadar dipandang sebagai bisnis untuk meraup keuntungan.

Di Prancis, dunia sinema adalah seni. Pekerja film Prancis, didukung negara, menunjukkan dedikasi dan totalitas dalam proses pembuatan film. Dari Prancis pula, bermunculan sutradara kelas dunia. Di Indonesia, film-film Prancis juga lumayan banyak diputar dan menjadi favorit. Namun, sedikit dari kita yang ngeh kalau film-film tersebut ternyata film Prancis.

Berikut 10 film Prancis terbaik yang pernah tayang di Indonesia. Film Prancis mana yang menjadi favoritmu?

1. Le Fabuleux Destin d’Amelie Poulain (Amelie)

Masih ingat penampilan Audrey Tautou dengan poni culun dan sikap nyeleneh ala Amelie? Film komedi romantis yang dibintangi Tautou dan Mathieu Kassovitz ini menjadi film Prancis paling terkenal dan menonjol dalam visualisasi dramatis sang tokoh. Amelie yang kuper, out of the box, ternyata menyimpan sisi-sisi humanis yang membuat kita jatuh cinta pada karakternya. Berlatar kota Paris di tahun 1990-an, film ini membawa kita menjelajah sudut kota yang menawan, dari kafe The Two Windmills di Montmartre sampai Kanal St. Martin. Film Terbaik Eropa tahun 2001 ini juga masuk nominasi Academy Award di tahun yang sama untuk kategori sutradara terbaik, film terbaik dan film asing terbaik. New York Times bahkan memasukkannya dalam daftar “The Best 1000 Movies Ever Made!” Selain itu, film ini juga menerima 9 penghargaan dan 19 nominasi, di antaranya film terbaik dan sutradara terbaik (Jean-Pierre Jeunet) pada ajang Cesar Award (setaraf Academy Award) di tahun 2002.

 

2. La Belle et La Bête (Beauty and The Beast)


Film arahan Christophe Gans yang merupakan film buatan ulang karya sastrawan Prancis Jean Cocteau ini membuat dongeng asli Prancis karya Jeanne-Marie Leprince de Beaumont menjadi lebih membumi. Léa Seydoux sebagai Beauty dan Vincent Cassel sebagai Beast digambarkan lebih manusiawi dengan segala kegalauan dan proses jatuh cinta yang tidak kita temui dalam versi kartun Walt Disney. Latar sejarah juga memberi rasa epik yang kental pada film ini. Sinematografi artistik khas Gans yang kaya efek visual dalam rupa pemandangan hutan eksotis, serta kostum Belle yang anggun dengan detil perhiasan yang tak akan Anda temukan dalam film serupa berhasil menghadiahkan Cesar Award 2015 untuk kategori Desain Produksi Terbaik kepada Thierry Flamand. 

3. Lucy

Film thriller karya Luc Besson ini adalah film Prancis paling sukses di luar negeri dalam 20 tahun terakhir dengan total penonton sebanyak 52 juta orang. Lucy mengingatkan kita pada tokoh perempuan berkarakter kuat dalam karya Luc Besson sebelumnya: La Femme Nikita, Joan of Arc, The Professional dan The Fifth Element. Berlatarkan metropolis Taipei, Paris dan New York, film produksi EuropaCorp ini mengadu akting Scarlett Johansson dengan aktor watak senior Morgan Freeman, Amr Waked dan Choi Min-sik. Kekuatan film ini terletak pada premis bahwa manusia selama ini hanya memanfaatkan 10 persen dari kemampuan otaknya. Bila kemampuan otak dimaksimalkan, hasilnya luar biasa! Nama Luc Besson, peraih gelar Sutradara Terbaik di Cesar Award pada tahun 1998 untuk film The Fifth Element, seakan menjadi jaminan untuk tontonan film laga berkualitas dari Prancis yang menghibur sekaligus menegangkan.

 

4. Taken (1, 2, 3)

Trilogi film Taken yang dibintangi aktor kawakan Liam Neeson ini mempertontonkan keahlian dan kemampuan Bryan Mills sebagai mantan agen CIA. Sutradara Prancis, Olivier Megaton yang bergabung sejak film Taken 2 masih memegang kendali, dalam produksi ini bekerja sama dengan Luc Besson. Pertempuran dan misi bertahan hidup menjadi jualan utama trilogi  ini. Seperti film Lucy dan The Transporter, Taken merupakan film produksi studio EuropaCorp milik Luc Besson yang eksis sejak tahun 2000. EuropaCorp merupakan perusahaan film Prancis yang terlibat dalam proses produksi, distribusi hingga promosi. Dalam waktu 14 tahun, studio ini menghasilkan lebih dari 80 judul film yang mampu bersaing dengan film produksi Hollywood. Salah satu bukti keberhasilannya adalah Taken 2 yang tercatat sebagai film Prancis terlaris nomor dua setelah Lucy dengan total penonton 48 juta orang di seluruh dunia.

 

5. Despicable Me

Aksi kocak para Minions dalam Despicable Me berhasil memikat hati para pencinta film dunia, termasuk di Indonesia. Film ini semakin istimewa karena salah satu sutradaranya, Pierre-Louis Padang Coffin, adalah putra sastrawan terkenal Indonesia, NH Dini. Keunikan para Minions, selain bentuknya yang bulat lucu dan berwarna kuning, terletak pada bahasa yang mereka gunakan, yaitu perpaduan antara bahasa India, Prancis, Spanyol dan Italia. Misalnya, “poulet tiki masala” yang dalam bahasa Prancis berarti hidangan ayam (poulet) khas India. Cerita semakin menarik dengan hadirnya karakter Minions jahat berwarna ungu, berbulu, berambut acak-acakan dan bergigi besar yang meski menakutkan, namun tetap imut. Film Box Office tahun 2010 ini meraup pendapatan hingga Rp 5,38 triliun dengan biaya pembuatan hanya sekitar Rp 684 miliar.

 

6. Grace of Monaco

Film yang mengangkat kisah Grace Kelly, sang bintang yang meninggalkan gemerlap dunia film untuk menjadi istri Pangeran Monaco ini, diperankan dengan menawan oleh Nicole Kidman. Film ini mengambil latar tahun 1962, tahun keenam pernikahan Grace of Monaco dengan Pangeran Rainer III yang menjadi awal ketegangan antara Monaco dan Prancis perihal kebijakan bebas pajak di Monaco. Grace yang dibesarkan di Amerika dengan kebebasan berpendapat dilarang bicara politik. Dalam situasi penuh pengekangan dan pertengkaran itulah, ia tertarik kembali ke dunia seni peran. Film yang mengembangkan plot dari kisah nyata ini mengundang kontroversi, terutama dari kalangan kerajaan Monaco sendiri terkait keakuratan fakta. Karya sutradara Oliver Dahan ini menjadi film pembuka dalam Festival Film Cannes 2014.

 

7. Asterix and the Mansion of Gods

Sutradara Alexandre Astier dan Louis Clichy menghidupkan kembali tokoh Asterix, sang prajurit Galia super jagoan, kali ini dalam sebuah film animasi. Film ini diangkat dari komik klasik karya Rene Goscinny dan Albert Uderzo yang telah terbit dalam 36 judul dan diterjemahkan ke dalam lebih dari 100 bahasa, serta diadaptasi ke layar lebar baik dalam bentuk animasi maupun nyata. Tema film masih berkutat pada intrik pertarungan antara Julius Cesar sang penguasa Roma yang tak berdaya menghadapi penduduk desa Galia. Kapok berperang dengan otot, Julius Cesar punya rencana lain, yaitu merayu penduduk Galia melalui pesona budaya dan uang dengan membangun apartemen mewah persis di samping desa mereka. Asterix, Obelix, Idefix dan Panoramix kembali beraksi untuk menyelamatkan tanah mereka.

 

8. Taxi (1, 2, 3, 4)


Antologi film Taxi (1, 2, 3, 4) bisa dibilang merupakan film aksi Prancis yang jauh dikenal di Indonesia sebelum The Transporter, bahkan adegan kejar-kejaran taksi mampu menginspirasi film aksi buatan lokal. Resep sukses Taxi terletak dalam kolaborasi ciamik sutradara laga Prancis Gerard Krawcyzk dengan Luc Besson yang kali ini memilih untuk duduk di kursi penulis naskah dalam semua film Taxi. Aktor laga kawakan Prancis Frederic Diefenthal dan Samy Naceri diboyong untuk memerankan tokoh utama dalam keempat antologi ini.  

 

9. The Artist

Film arahan sutradara Michel Hazanavicius yang dirilis tahun 2011 ini berhasil meraih nominasi terbanyak dalam ajang penghargaan Golden Globe ke-69 dan menyabet tiga penghargaan: Best Motion Picture-Musical and Comedy, Best Original Score dan Best Actor-Motion Picture Musical or Comedy. Film bisu yang kuat dalam cerita dan sinematografi ini juga berhasil meraih 7 penghargaan di BAFTA dan 10 nominasi Academy Awards. Di Prancis sendiri, film yang dibintangi Jean Durjadin dan Bérénice Bejo ini mendapat 10 nominasi Cesar Awards. Film melodramatik ini sarat nilai perjuangan kehidupan yang dibalut aksi dan kemampuan tari yang mumpuni dari para aktornya.

 

10.  De rouille et d’os (Rust and Bone)

Dikenal lewat karya fenomenalnya A Prophet, Jacques Audiard kembali mengangkat kisah manusia dalam menghadapi cobaan hidup. Film ini bercerita tentang hubungan rumit yang terjalin antara Ali (Matthias Shoenaerts), mantan petinju amatir, dan Stephanie (Marion Cotillard), pelatih paus pembunuh di sebuah tempat wisata. Walau mereka ditimpa kesusahan, namun keduanya saling menemukan harapan satu sama lain. Akting Cotillard benar-benar teruji disini karena mampu menggambarkan kerapuhan yang berangsur menjadi kepercayaan diri dengan mengandalkan gestur tubuh dan ekspresi wajah. Momen-momen menyentuh yang ditampilkan para aktor inilah yang menjadi kekuatan Rust and Bone. Cotillard dihujani berbagai nominasi penghargaan, antara lain Golden Globes 2013 dan BAFTA 2013. Sang sutradara, Jacques Audiard, masuk dalam nominasi Palme d’or Festival Film Cannes 2012, meraih 4 penghargaan dan 5 nominasi di Cesar Awards 2013.

Film terbaru Jacques Audiard akan hadir di Festival Sinema Prancis ke-20 pada bulan Desember 2015. Mau tahu apa film terbarunya?

Klik saja www.festivalsinemaprancis.com untuk jadwal filmnya. Jangan sampai terlewat ya!

Teks dan Foto: Institut Français Indonesia

Share |


Berita Terkait :
Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.