Feature


Minggu, 05 April 2015 - 16:05:45 WIB
5 Pembelajaran Box Office Dari Kuartal Pertama 2015
Diposting oleh : Haris Fadli Pasaribu (@oldeuboi) - Dibaca: 3825 kali

Tidak terasa tahun 2015 sudah memasuki kuartal pertamanya. Bisnis tentunya masih berjalan dengan perlahan, mengingat Box Office baru benar-benar menemukan dinamikanya pada saat musim panas dimulai.  Tahun ini hanya American Sniper dan Fifty Shades of Grey yang memiliki prestasi mencorong di tangga Box Office, sementara sebagian besar film yang dirilis di kuartal pertama 2015 mengalami performa yang cukup lemah.

Variety, dalam artikelnya, menyebutkan ada 5 hal yang bisa kita petik dari dinamika Box Office di kuartal pertama 2015 ini.

Inilah mereka:

1. Hentikan Me-reboot Taken

Particular set of skills milik Liam Neeson ternyata tidak berkembang dalam setiap filmnya. Taken 3 mungkin dibuka dengan penghasilan yang lumayan, $39.2 juta, tapi sayangnya Run All Night tidak demikian dan hanya mengumpulkan sebanyak $21 juta di minggu pertamanya. Liam Neeson tampaknya harus berhenti menjadi Bryan Mills di setiap filmnya. Setidaknya sampau dua tahun kedepan, sebelum ia pensiun (kabarnya) dari dunia film laga. The Gunman yang dibintangi oleh Sean Penn mencoba mengekor. Tapi sayangnya tidak cukup tangguh untuk menyamai sukses Taken dan duplikatnya.

2. Komik Bukan Satu-Satunya Sumber Blockbuster

American Sniper dan Fifty Shades of Grey menulis ulang defenisi apa itu blockbuster dan membuktikan kepada studio jika penonton tidak hanya tertarik pada pahlawan bertopeng. Pada kenyataanya American Sniper menjadi film rilisan 2014 yang paling laris di Amerika, yang pertama saat genre drama dewasa merajai Box Office, setelah terakhir Saving Private Ryan di tahun 1998. Kunci suksesnya adalah merangkul kaum Republikan dan kumpulan cewek yang senang keluar malam, demografi yang kerap diacuhkan oleh studio.

3. Menumpuk Rating-R

Studio biasanya memiliki arah yang jelas untuk film-film dengan rating R (Restricted). Mereka percaya jika film-film sejenis ini memiliki penonton yang terbatas secara komersil. Tapi, meski American Sniper dan Fifty Shades of Grey sukses, tapi tidak demikian dengan film-film seperti The Gunman, Run All Night, Blackhat dan Focus yang ditargetkan pada pasar yang salah. Sementara film seperti Chappie dan Mortdecai justru sukses diterima oleh penonton yang lebih muda, yang sayangnya harus dilabeli dengan rating R karena terlalu banyak kata-kata makian. Tapi untunglah Liongate mendapatkan pesan ini dan merencanakan untuk merilis DVD PG-13 untuk Mortdecai.

4. Berikan Kingsman Tempat Yang Layak

Kingsman: The Secret Service mungkin adalah fenomena langka dimana film sukses mengumpulkan $300 juta tanpa disadari oleh banyak orang. Dirilis berbarengan dengan Fifty Shades of Grey, mungkin bukan strategi yang tepat. Tapi kualitas film berbicara. Dengan promosi mulut-ke-mulut yang gencar, Kingsman pun sukses di pasaran, meski perhatian media lebih tersedot ke Grey dan selera S&M-nya. Sekuah sekuel pun disiapkan. Aren’t you excited?

5. The Kids Are All Right

Cinderella, Paddington dan The SpongeBob Movie: Sponge Out of Water dengan gemilang mencuri perhatian penonton dari kalangan keluarga. Setiap film ditempatkan dalam slot tayang yang pas dan menghindari saling menerkam satu sama lain. Dan ini mengizinkan keuntungan yang besar bagi yang mendanai filmnya. Tahun lalu studio kecolongan karena tidak menyediakan banyak ruang untuk animasi dan sejenisnya. Tapi sejaih ini 2015 menunjukkan gelagat yang menyenangkan untuk film animasi. Dan ini dipertegas dengan sukses Home yang baru saja tayang.

So, lesson learned?

 


Share |


Berita Terkait :
Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.