Feature


Rabu, 18 Maret 2015 - 21:27:07 WIB
FEATURE: 5 Alasan Harus Menonton Ex Machina
Diposting oleh : Haris Fadli Pasaribu (@oldeuboi) - Dibaca: 4330 kali

Film-film fiksi ilmiah yang membahas tentang artificial intellegence (AI) bukanlah sesuatu yang baru lagi. Sudah banyak film yang membahas topik sejenis. Tapi, sepertinya ide dan konsep tentang AI memang selalu menarik perhatian para sineas untuk menguliknya dalam bentuk film, termasuk yang paling baru, Ex Machina.

Ex Machina berkisah tentang Caleb (Domhnal Gleeson) yang diundang untuk menghabiskan seminggu di sebuah pondok pegunungan bersama Nathan (Oscar Isaac), CEO BlueBook, perusahaan dimana Caleb bekerja. Lantas Nathan mengajak Caleb untuk melakukan tes kepada sebuah (seorang?) AI bernama Eva (Alicia Vikander). Lantas, dimulailah sebuah konflik psikologis yang menegangkan di antara ketiganya.

Menilik premisnya, tidak ada sesuatu yang istimewa atau baru dari Ex Machina. Pada dasarnya masih tentang di mana manusia mencoba untuk bermain sebagai Tuhan (yang biasanya diakhiri dengan menggenaskan). Lantas, mengapa Ex Machina harus ditonton? Memang apa istimewanya? Mungkin 5 hal ini bisa menjadi alasan kenapa harus menonton Ex Machina. Apa saja? 

#1 Debut Penyutradaraan Alex Garland

Alex Garland merupakan salah satu penulis naskah yang karya-karyanya selalu tampil menarik. Garland yang juga seorang penulis novel ini telah menulis naskah beberapa film yang mendapat sambutan positif, baik dari segi tanggapan kritikus maupun box office, seperti 28 Days Latter (2002) karya Danny Boyle yang merupakan debutnya. Ada juga Sunshine (2007) yang juga masih karya Boyle atauNever Let Me Go (2010) dan Dredd (2012). Tidak banyak memang, tapi naskah-naskah Garland selalu bermain di ranah psikologis dan sisi kelam manusia. Film-film yang naskahnya dikerjakan Garland biasnaya memiliki twist-and-turn yang mengejutkan dan selalu mencoba melakukan pendekatan di ranah realisme. 

#2 Kolaborasi Domhnal Gleeson dan Oscar Isaac Sebelum Star Wars VII

Adalah sebuah kebetulan yang menyenangkan saat Domhnal Gleeson dan Oscar Isaac, yang mana keduanya merupakan pemain utama dari Star Wars: The Force Awakens, sebelumnya juga bermain dalam sebuah fiksi ilmiah, meski memiliki pendekatan yang lebih membumi dan memberi penekanan pada konflik yang lebih humanis dan personal. Kalau mau bercanda, bisakah kita sebut Ex Machina sebagai prekuel dari Star Wars: The Force Awakens?

#3 Alicia Vikander

Alicia Vikander merupakan salah satu aktris muda masa kini yang sangat layak untuk ditunggu film-filmnya. Bintang asal Swedia yang baru berusia 26 tahun ini sangat cermat memilih film-film yang dibintanginya, terutama semenjak breakout internasionalnya dengan membintangi Anna Karenina (2012) karya Joe Wright. Selanjutnya Vikander memang lebih banyak terlibat dalam film-film berbahasa Inggris, baik dari Inggris, Australia dan tentunya Amerika. Meski awalnya ia lebih memilih terlibat dalam film-film kecil seperti The Fifth Estate, Testament of Youth, atau Son of a Gun, namun film-film berikutnya merupakan proyek-proyek besar seperti The Man From U.N.C.L.E. karya Guy Ritchie yang akan dirilis tahun ini. Kedepannya sudah banyak proyek menarik lain yang menunggu Alicia Vikander, yang merupakan perpaduan antara wajah cantik dan akting yang mumpuni.

#4 Bride of Frankenstein Masa Kini

Bride of Frankenstein merupakan salah satu sekuel yang banyak mendapat pujian bahkan dianggap lebih bagus dibandingkan dengan film pendahulunya. Tanpa bermaksud member spoiler terlalu banyak Ex Machina bisa dikatakan merupakan variasi dari  kisah Bride of Frankenstein tersebut. Menjadi menarik adalah bagaimana Garland memelintir baik Frakenstein ataupun Bride of Frakenstein di ranah Artificial Intellegence. Apakah filmnya akan bermain-main dengan pesan moral yang sama, atau malah melebarkan perspektif ke arah yang tak terduga. Apakah ini akan menjadi kisah cinta, atau kisah horor?

#5 SXSW Rave Reviews

Ok. Memang sebaiknya jangan terlalu bersandarkan pada resensi apabila hendak menonton film, karena bagaimana pun selera sang peresensi bisa saja berbeda dengan kita sebagai penonton. Tapi saat diputar di acara South by Southwest pada tanggal 14 Maret yang lalu, Ex Machina mendapatkan taburan pujian yang mencengangkan. Inilah beberapa di antaranya:

  • Austin360.com: “a sleek, good-looking meditation on the nature of artificial intelligence, on what happens when we create robots that can pass for human.”
  • Badassdigest.com: “Like the artificial intelligence at its center, Ex Machina is an experience that is both cerebral and sensual. It's riveting. It has secrets. And it will certainly surprise you
  • CrtiticWire: “Come for the strong cast, stay for a smart metaphor about patriarchy. And robots.

Intip juga beberapa mini-review yang ditwit seusai menyaksikan filmnya:

 

 

Ex Machina ditayangkan di Inggris pada tanggal 21 Januari dan Amerika pada 10 April. Indonesia? Kita tunggu saja.


Share |


Berita Terkait :
Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.