Feature


Selasa, 17 Maret 2015 - 21:30:06 WIB
Equator Film Expo Siap Menggebrak Tahun 2015 dengan France In Focus
Diposting oleh : Taufiqur Rizal (@TarizSolis) - Dibaca: 1501 kali

Gairah industri film Indonesia sedang meningkat; di tahun 2014 dengan meningkatnya jumlah film Indonesia yang diproduksi mencapai 18.4% dibanding tahun sebelumnya. Oleh karena itu, permintaan dari industri film lokal juga menunjukkan peningkatan pada permintaan akan produksi, ko-produksi serta distribusi film dan program TV Indonesia di luar negeri. Untuk itulah EFX hadir sebagai platform baru untuk memfasilitasi, mengembangkan dan menghubungkan bisnis film Indonesia dengan industri film regional dan internasional di seluruh dunia.

“Film adalah media “soft power” terlengkap dan populer serta mencakup kebudayaan yang unik mulai dari seni visual, musik, budaya, fesyen sampai pemandangan,” jelas Sendi Sugiharto selaku Dewan Penasehat EFX dan produser film Arisan 2!, Belenggu Serigala Terakhir, Lovely Man, Atambua 39'C, The Sun The Moon and The Hurricane, dan lainnya.

Tahun ini, EFX memulai programnya dengan EFX Film Forum: France in Focus pada tanggal 27-30 Maret 2015 di Institut Francais Indonesia (IFI), Plaza Indonesia XXI dan Skye Bar dan Restaurant. Program EFX Film Forum 2015 mencakup seminar, konferensi, workshop, masterclass dan panel dengan topik-topik yang sangat menarik dan menantang seperti Strategi Pemasaran & Perilisan Film, Promosi, Produksi Poster, Trailer dan Teaser, Penulisan Naskah, Pelatihan Akting, Syuting di Luar Negeri, Ekspor dan Penjualan Film, Pitching Film, Sirkuit Festival, serta masih banyak lagi.

Tema untuk EFX Film Forum 2015 adalah France in Focus karena industri film Perancis memiliki pengaruh dominan di dunia perfilman Indonesia, menjadi salah satu negara penghasil film terpenting dunia, dan eksportir film terbesar kedua di dunia setelah Hollywood. “Industri film Indonesia dan Perancis sebenarnya tidak jauh berbeda, mereka biasanya memproduksi film dengan genre dan tema yang sama; dan juga menghadapi tantangan yang sama di luar negeri; kedua Negara memiliki bahasa yang asing untuk pasar film dunia, juga bujet yang tidak banyak dibandingkan film-film Hollywood,” urai Guillaume Catala sebagai co-founder, co-director Programming EFX Film Forum dan co-produser film Mantan Terindah.

Dengan semangat itulah, EFX Film Forum membawa beberapa tokoh penting dalam industri film Perancis seperti Pascal Luneau, pelatih akting Marion Cotillard ketika ia memenangkan piala Oscar untuk perannya di film La Vie en Rose; Bruno Chatelin, pendiri dan direktur FilmFestivals.com (situs internasional dengan daftar festival film terbesar di dunia yang menghubungkan penggiat film internasional di seluruh dunia dengan festival film internasional); Carole Joly, project manager Cinando yang akan menunjukkan bagaimana wadah industri film yang paling signifikan bisa membantu para pembuat fim meraih pasar internasional. Carole akan mendemonstrasikan fungsi & fitur terkini, serta memberikan tips untuk meningkatkan dan memaksimalkan pengguna Cinando.

Julie Estelle, aktris Indonesia, terpilih menjadi duta EFX Film Forum tahun ini. “EFX Film Forum tentunya bisa membantu mengembangkan perfilman nasional dan membuka peluang kerjasama lebih besar bagi pekerja seni di Indonesia”, Julie menjelaskan. Sebagai bukti dukungan terhadap industri film lokal, EFX Film Forum juga mengadakan pemutaran terbatas film Indonesia, Guru Bangsa: Tjokroaminoto karya Garin Nugroho dan Filosofi Kopi karya Angga Dwimas Sasongko.

“Saya pribadi akan mendapat banyak manfaat dengan EFX Film Forum ini. Wawasan dan pemahaman saya soal akting dan dunia film menjadi meningkat dan menambah jaringan saya dengan penggiat film internasional”, Julie menekankan pentingnya EFX Film Forum 2015.

EFX Film Forum juga didukung Kementerian Pariwisata, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Badan Perfilman Indonesia (BPI), Institut Francais Indonesia (IFI), Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF), Asosiasi Produser Film Indonesia (APROFI), Indonesia Film Director’s Club (IFDC), Penulis Indonesia untuk Layar Lebar (PILAR), Rumah Aktor Indonesia (RAI), Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI) dan rekan kerja lainnya. 


Share |


Berita Terkait :
Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.