Setelah memproduksi karya film berjudul Air Mata Terakhir Bunda yang mewakili Indonesia dalam Balinale International Film Festival di bulan Oktober 2013 lalu, RK23 Pictures kembali meramaikan industri film Tanah Air dengan karya ketujuhnya yang kali ini bermain-main di genre komedi romantis berjudul Anak Kos Dodol. 

Berbeda dari film terakhirnya yang mengangkat sosok Ibu dengan pesan-pesan keluarga yang kental dan serius, film yang juga merupakan adaptasi dari novel best seller karya Dewi Dedew Rieka berjudul sama ini, RK23 Pictures mencoba memberikan warna yang berbeda dengan menampilkan karya film remaja yang segar dan mengangkat karakter remaja yang ceria, optimis, aktif dan penuh masa depan. Tak hanya itu saja, rasa yang diberikan lewat Anak Kos Dodol pun seperti candy berwarna warni dan banyak rasa yang menyiratkan gejolak anak muda yang penuh gairah.

Film yang disutradarai oleh Eman Pradipta dengan pengerjaan skrip ditangani oleh Titien Wattimena, Anggoro Saronto dan Fajar Umbara serta menampilkan 13 bintang baru yakni Ayudia Bing Slamet, Wizzy Williana dan didukung oleh pemain senior seperti Ananda Omesh, Pongki Barata, Sophie Navita. Indra Naga ‘Lila’, Tyson ini mengangkat petualangan sejumlah penghuni kos yang kerap kali dipenuhi kehebohan namun selalu meninggalkan sesuatu  yang mengesankan mulai dari pertemanan yang beragam, kegiatan kuliah yang padat hingga hiruk pikuk rumah kos.

Keseruan dan liku-liku anak kos yang bakal menjadi kenangan indah yang membekas ini akan menjadi daya tarik film yang juga sudah dinantikan kehadirannya oleh para penggemar versi novelnya. Lebih jauh, film Anak Kos Dodol menceritakan tentang geng cewek dan persahabatan yang terjalin antar penghuni rumah kos di bilangan Yogyakarta yang semakin lengkap dengan kehadiran 3 penghuni barunya bernama Sarah, Sofia dan Dewi. Hubungan antar penghuni kos yang kerap diwarnai pertengkaran dan terpecah menjadi dua kubu namun akhirnya mencair berkat persahabatan dan kebersamaan yang terjalin di tanah rantau. Selain itu petualangan yang dijalankan tiga cewek tersebut akhirnya sampai pada tiik ketika menyadari arti kebebasan yang sebenarnya yang semata-mata adalah sebuah titipan amanah dan tanggung jawab. 

Sejak membaca novel Anak Kos Dodol, Erna Pelita yang bertindak sebagai produser seketika langsung jatuh cinta dan tertarik untuk menghadirkannya dalam versi layar lebar. “Alur cerita dari novel ini sangat seru yang menggambarkan jiwa muda yang bergejolak. Karakter anak muda memang tak pernah habis untuk digali dan selalu banyak angle menarik untuk diangkat. Film ini juga menjadi cerminan kehidupan dunia kos yang penuh petualangan dan warna. Kami pastikan versi layar lebarnya akan sesuai ekspektasi yang diharapkan dan semoga tidak mengecewakan para penggemar novel Anak Kos Dodol yang sudah sangat populer ini,” ujarnya. 

Wah, semakin penasaran nih ingin melihat seperti apa keseruan yang ditawarkan oleh versi layar lebar dari Anak Kos Dodol. Seraya menunggu perilisannya di bioskop pada 26 Februari 2015, tidak ada salahnya jika kita intip terlebih dahulu trailer resminya yang baru saja diluncurkan: