Feature


Rabu, 16 April 2014 - 21:29:13 WIB
'The Raid 2: Berandal' Tembus 10 Besar di Inggris
Diposting oleh : Taufiqur Rizal (@TarizSolis) - Dibaca: 3809 kali

Terhitung sejak akhir pekan lalu, The Raid 2: Berandal telah menghiasi berbagai bioskop di Inggris, Irlandia, dan Kanada. Sementara di Amerika Serikat, film arahan Gareth Evans ini melakukan ekspansi ke 900 layar lebih setelah sebelumnya mendapat perlakuan platform release (tayang terbatas di beberapa bioskop kota besar).

Data perolehan dollar yang dihimpun, telah dipublikasikan. Hasilnya? Mengesankan sekaligus mengecewakan. Di Inggris dan Irlandia, The Raid 2: Berandal mampu menembus 10 besar film terlaris akhir pekan lalu dengan menempati posisi 8. Dari sisi ranking, ini lebih rendah ketimbang The Raid: Redemption yang berhasil menyodok ke 5 besar. 

Akan tetapi, ditilik dari pendapatan - baik total maupun per layar - The Raid 2: Berandal lebih unggul. Dilempar ke 233 layar, film produksi Merantau Films ini mengumpulkan $759.929 atau $3.261 berdasarkan rata-rata per layar. Bandingkan dengan Redemption yang 'hanya' meraih $660.910 dari 297 layar atau $2.225 per lokasi. 

Pencapaian yang sangat mengesankan untuk sebuah film Indonesia.

Sambutan hangat dari penonton Britania Raya, sayangnya tak terlalu menular ke Amerika Serikat dan Kanada. Setelah diputar di 954 layar, kenyataan yang terjadi film yang dibintangi oleh Iko Uwais ini malah terpuruk. Memang, peringkatnya melonjak ke posisi 11 dengan pendapatan $956.672, tapi dari sisi pendapatan per layar, film ini hanya merengkuh $1.003. Berada di bawah Redemption. Pengurangan jumlah layar kemungkinan besar akan terjadi akhir pekan ini.

Dengan ulasan positif dari kritikus (situs Rotten Tomatoes memberi nilai 79%) dan word of mouth yang kian berkembang dengan beberapa diantaranya disalurkan oleh pelaku industri hiburan kenamaan (sebut saja, Stephen King dan Ed Sheeran), apa yang diraih oleh The Raid 2: Berandal ini tentu jauh di bawah ekspektasi. Terlebih, jumlah layar yang diberikan oleh Sony Pictures Classics selaku distributor pun tergolong tinggi.

Apa yang menjadi penyebab utama kegagalan? Ray Subers melalui tulisan "The Raid 2: Our Fear of Subtitles Strikes Again" di Box Office Mojo mengulas:

It's easy to put the blame on marketing, and it's true that Sony Classics didn't make the kind of primetime ad buys required for a successful nationwide debut. Still, the failure of both of The Raid movies reinforces the notion that domestic audiences just aren't that in to foreign language movies.

Ya. Telah menjadi rahasia umum bahwa penonton di Amerika Serikat memang dikenal malas membaca subtitle. Inilah yang membuat sejumlah film asing bertumbangan, gagal menaklukkan pasar. Film berbahasa asing buatan negara lain yang terakhir kali mampu berbicara banyak di pasar Amerika Serikat adalah Crouching Tiger, Hidden Dragon karya Ang Lee di tahun 2000. Setelah itu, cenderung adem ayem. The Raid: Redemption merengkuh $$4.105.187 selama masa edarnya pada 2012 silam.

Hingga 13 April 2014, The Raid 2: Berandal telah mengumpulkan $1.369.797 dari peredarannya di Amerika Utara. Australia menyumbangkan $126.120, Selandia Baru menambah $59.545, Ukraina membantu $10.131, dan Rusia memberi $554.962. Sekadar catatan tambahan, The Raid 2: Berandal pun sempat merasakan posisi 10 besar film terlaris di Rusia dengan duduk di peringkat ke-7.

Dalam waktu dekat, beberapa negara yang akan merilis The Raid 2: Berandal antara lain Finlandia, Uni Emirat Arab, Lebanon, India, Filipina, Hong Kong, Belanda, dan Prancis. 


Share |


Berita Terkait :
Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.