Meski dihadang dengan sejumlah pro dan kontra, resepsi yang cenderung beragam, serta raihan jumlah penonton yang tidak sesuai dengan pengharapan, sutradara dari film Soekarno, Hanung Bramantyo, dan MVP Pictures selaku rumah produksi tak gentar. Mereka memastikan, proyek untuk sekuel dari film yang dibintangi oleh Ario Bayu dan Lukman Sardi itu akan tetap berjalan.

Terlebih, Hanung Bramantyo sendiri mengakui bahwa masih banyak sisi kehidupan dari Sang Proklamator yang bisa dikulik. Untuk jilid kedua yang rencananya akan dilabeli dengan sub judul Kembali Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia tersebut, film akan mengambil latar penceritaan dari tahun 1946 hingga 1948.

"Setelah pembacaan proklamasi, kami ingin menampilkan latar ketika Indonesia betul-betul jatuh ke Ibu Pertiwi, puncaknya ketika Bung Karno berpidato di Yogya dan Monas," ungkap Hanung Bramantyo melalui sebuah konferensi media yang digelar di Jakarta pada Jumat (17/1) silam.

Untuk tahapan produksi sendiri sekuel film Soekarno tersebut kemungkinan besar baru akan dimulai pada tahun depan. Saat ini, Hanung Bramantyo beserta tim tengah melakukan serangkaian riset guna memperkuat cerita. Penghargaan yang diberikan oleh Sukmawati Soekarnoputri dijadikannya sebagai penyemangat,

"Ini menjadi motivasi buat kita. Ada atau tidak penghargaan ini, kita akan tetap buat sekuel film ini. Kita akan buat tiga sekuel, tapi saya belum bisa janjikan. Tapi yang jelas setelah Indonesia Merdeka (sub judul jilid pertama), kita akan membuat Kembali Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia," pungkasnya.