Film, disebut demikian karena berbahan baku film. Akan tetapi, sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi, sebuah film saat ini tidak lagi memerlukan materi seluloid tersebut. Dengan meluasnya pemakaian teknologi digital, maka film pun semakin ditinggalkan, walaupun beberapa sineas masih memakai film dengan berbagai alasan. Tidak hanya lebih murah, pemakaian digital juga dirasa lebih efisien dalam produksi sebuah film.
Paramount Pictures merupakan studio besar Hollywood pertama yang secara resmi berhenti memakai film berbahan baku seluloid sebagai bagian produksi dari film mereka dan seluruhnya didistribusi dalam bentuk digital. The Wolf of the Wall Street adalah film pertama yang dirilis Paramount dalam konsep distribusi seperti ini dan Anchorman 2: The Legend Continues, yang dirilis pada bulan Desember tahun lalu, merupakan film Paramount Pictures terakhir yang memanfaatkan seluloid.
Pemilihan The Wolf of the Wall Street sebagai film pertama yang dirilis secara penuh dalam bentuk digital sebenarnya terlihat agak aneh, mengingat sebagian adegan dari film tersebut masih diambil dari materi film ketimbang 100% digital dan Martin Scorsese dikenal aktif dalam kiprahnya dalam menjaga eksistensi film seluloid.
Langkah Paramount Pictures ini merupakan tindakan yang cukup signifikan karena bisa mendorong studio-studio besar lain untuk melakukan tindakan serupa dan pada akhirnya benar-benar mengeluarkan film seluloid dari opsi produksi film, yang kemungkinan besar terjadi di akhir tahun ini. Ini menandakan berakhirnya sebuah era dimana film seluloid merupakan medium bagi industri gambar hidup selama lebih dari satu dekade.
“Hal ini merupakan signifikansi yang besar,” kata Jan-Christopher Horak, direktur UCLA Film & Television Archive, seperti yang dikutip dari Los Angeles Times. “Selama 120 tahun, film dan 35 mm merupakan format pilihan utama untuk layar lebar. Sekarang kita tengah melihat akhir dari era tersebut. Saya sebenarnya tidak terlalu terkejut jika film tidak lagi dipakai, akan tetapi justru kaget betapa cepatnya itu terjadi."
Saat ini belum dapat dikutip komentar dari Paramount Pictures karena mereka belum memberikan keterangan resmi tentang hal ini, akan tetapi sepertinya Paramounts merencanakan hal ini secara diam-diam, setidaknya di Hollywood.
Hal ini disebabkan tidak ada studio Hollywood yang mau terlihat sebagai pihak pertama yang meninggalkan film seluloid secara utuh. Mengingat sejarah panjang film, bisa dimaklumi jika banyak pihak yang enggan menjadi kambing hitam.
Saat ini, hanya sekitar 8% bioskop Amerika Serikat yang hanya untuk memutar film dengan seluloid.