Feature


Sabtu, 16 November 2013 - 17:40:38 WIB
Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2013 Siap Digelar
Diposting oleh : Taufiqur Rizal (@TarizSolis) - Dibaca: 1836 kali

Festival film Asia tahunan di Indonesia, Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF), yang telah memasuki usia ke-8 pada tahun ini siap untuk digelar. Seperti halnya dengan penyelenggaraan di tahun-tahun sebelumnya, untuk sekali ini, JAFF 2013 pun mengusung tema besar yang berkaitan dengan isu sosial. Pada tahun ini, tema yang dipilih adalah Altering Asia (Membarui Asia), sebuah ajakan kepada sineas Asia untuk membaca kembali keaslian Asia di tengah berbagai perubahan dan berbagai pandangan tentang Asia itu sendiri.

"Belakangan ini banyak film Asia mendapat tempat di festival besar seperti Cannes. Apa ini bentuk kegelisahan mereka atau ini perspektif seorang pembuat film Asia yang sedang diarahkan oleh Barat, bahwa Asia sebagai tempat eksotis dengan kesenjangan ekonomi sangat tinggi. Saat ini, gambaran yang dilihat tentang Asia terkadang sangat menyederhanakan. Oleh karena itu, melalui JAFF tahun ini diharapkan bisa membuka mata masyarakat Asia sendiri agar memahami Asia dengan segala kompleksitas dan keragamannya," ujar Ifa Isfansyah, Managing Director JAFF 2013, dalam konferensi media yang dihelat di SAE Institute, FX, Jakarta Selatan, pada Jumat (15/11).

Foto

Tercatat akan ada 80 film yang ditayangkan pada JAFF 2013 dengan perincian 43 film pendek dan 37 film panjang. Diantara film-film tersebut, ada 25 judul yang bakal bertarung di sesi kompetisi. Beberapa negara yang mengikuti JAFF 2013 adalah Indonesia, Malaysia, Korea Selatan, Thailand, China, Jepang, Iran, Bangladesh, Afghanistan, Kazakhstan, dan Sri Lanka. Terpilih sebagai film pembuka dan penutup festival adalah Hanyut, film asal Malaysia garapan U Wei, dan Cold Eyes, film dari Korea Selatan yang dibesut Cho Ui Seok.

Sementara itu, sejumlah film Indonesia yang akan memeriahkan JAFF 2013, antara lain What They Don't Talk About When They Talk About Love, Denok & Gareng, Toilet Blues, Rocket Rain, Jalanan, Walking to the West, Hari Ini Pasti Menang, Something in the Way, dan sejumlah film pendek. 

Yang menarik pada tahun ini, JAFF menghadirkan sebuah sesi Special Program bertema Film For Social Movement yang merupakan bentuk kerjasama dengan Yayasan Danny J.A. yang telah berkolaborasi bersama Hanung Bramantyo untuk memproduksi 5 film pendek dengan tema diskriminasi. Selain itu, ada pula fokus pada film Korea Selatan yang kini dianggap sebagai salah satu kiblat sinema, dan... penarikan donasi! Ya, JAFF yang biasanya diadakan tanpa memungut biaya, untuk tahun ini mereka memberlakukan sistem donasi.

"Sejauh ini antusiasme penonton semakin baik. Mereka jumlahnya dua kali lipat dari bangku yang kita sediakan. Bila ditotalkan tahun lalu sekitar 10 ribu penonton yang hadir. Namun, kita ingin tahu apakah mereka semua datang karena gratis atau memang benar-benar mengapresiasi. Bahaya kalau sampai membentuk budaya nonton film itu harus gratis," terang Ifa mengenai alasan di balik pemberlakuan sistem donasi.

 JAFF 2013 sendiri akan berlangsung pada 29 November hingga 7 Desember 2013 di beberapa lokasi di Yogyakarta, seperti Empire XXI, Taman Budaya Yogyakarta, Lembaga Indonesia Prancis, serta sejumlah kampung di Kota Gudeg tersebut.

Untuk informasi lebih lengkap, Anda bisa mengunjungi laman resmi, bergabung dalam grup Facebook, atau follow akun Twitter JAFF Jogja 2013 

Poster



Share |


Berita Terkait :
Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.