Feature


Rabu, 30 Januari 2013 - 19:45:00 WIB
Bela Diri Muay Thai dan Wing Chun Melawan Narkoba Dalam True Heart
Diposting oleh : Taufiqur Rizal (@TarizSolis) - Dibaca: 2487 kali

Di perfilman Indonesia, biasanya jika ada satu genre film yang sukses menggunakan ramuan tertentu, berbagai judul pengekornya akan bermunculan satu demi satu. Ini telah terjadi menahun dan menjadi rahasia umum. Maka ketika The Raid sukses memboyong 1,8 juta penonton untuk berbondong-bondong menyesaki bioskop, banyak pihak memprediksi sepanjang tahun 2012 akan terjadi lonjakan yang signifikan untuk genre film laga. Kenyataannya, hal itu tak pernah benar-benar terwujud. Agaknya trauma masih menyertai para sineas karena genre ini memiliki rapor yang mengerikan dalam hal jumlah penonton. 

Setelah lagi-lagi kita disuguhi dengan film romansa, memedi, dan adaptasi novel, maka di awal tahun ini, para penggemar film laga nasional akan diobati rasa kerinduan yang mungkin sudah tak tertahankan. Ismail Sofyan Sani selaku sutradara mencoba untuk memasukkan seni bela diri Muay Thai dan Wing Chun dalam film layar lebar perdananya. Pun demikian, lantaran berada dalam ranah drama laga keluarga, True Heart tidak melulu menjejali film dengan serentetan adegan aksi. Sang produser, Erma Yudiawati berharap film ini pun dapat menyampaikan pesan positif kepada generasi muda mengenai kekejaman narkoba sekaligus mempromosikan salah satu obyek wisata daerah yang berpotensi di Tanah Air, dalam hal ini Batam. 

True Heart

True Heart yang merupakan hasil proyek kerjasama antara Bonadea Sinema dengan BNN Jakarta, daerah kota Batam, dinas pariwisata kota Batam, dan Kepolisian kota Batam ini akan diramaikan oleh nama-nama seperti Agung Saga, Masayu Clara, Ray Sahetapy, Keke Soeryo Renaldi, Pierre Gruno dan Gusti Randa. Apa yang dituturkan oleh film yang 99 % proses syutingnya berlokasi di Batam ini adalah mengenai kehidupan beberapa pelajar pecandu narkoba yang berusaha lepas dari jeratan tersebut demi menggapai kehidupan yang lebih baik. Sosok pelajar tersebut diwakili oleh Ferry (Agung Saga) dan Vina (Tri Novia Vantinasari), keturunan dari seorang pengusaha sukses bernama Handoko (Ray Sahetapy). Drama keluarga penuh konflik ini kemudian siap berbaur dengan ranah laga setelah Ferry terseret lebih dalam ke lembah hitam narkoba yang memertemukannya dengan sang gembong narkoba. 

Menurut rencana, film drama laga yang sarat akan pesan positif ini akan naik tayang di berbagai bioskop tanah air mulai 7 Februari 2013. 

Trailer



Share |


Berita Terkait :
Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.