Feature


Selasa, 15 Januari 2013 - 20:58:12 WIB
What They Don't Talk About When They Talk About Love tembus Sundance Film Festival 2013
Diposting oleh : Titis Sapto Raharjo (@titisapto) - Dibaca: 1491 kali

Film Indonesia berjudul What They Don't Talk About When They Talk About Love arahan sutradara Mouly Surya, berhasil tembus ke salah satu ajang festival film bergengsi di Amerika Serikat, Sundance Film Festival. Film ini masuk di kategori World Dramatic Competition, dan akan bertarung bersama 11 film lainnya dari seluruh dunia.

Ditemui di sebuah cafe di bilangan Kemang, Jakarta Selatan, Mouly Surya bersama hampir seluruh pemain dan pendukung film ini mengadakan press conference sebelum rombongan berangkat ke Sundance pada hari Kamis, 17 Januari 2013. Rama Adi, produser sekaligus suami dari Mouly Surya berkata bahwa akan ada 8 orang yang akan berangkat ke Sundance dan terbagi dalam 3 kloter. "Maklum, harus cari sponsor sana-sini dan beli tiket murah demi bisa memberangkatkan 8 orang ke Sundance", canda Rama di sela-sela press conference.

Selain diputar ke Sundace, film ini akan berlanjut ke Rotterdam Film Festival dan Goteborg Film Festival. What They Don't Talk About When They Talk About Love direncanakan akan diputar sebanyak 5 kali di perhelatan Sundance Film Festival. "Alhamdulillah, menurut informasi yang kami terima, penjualan tiket empat dari lima pemutaran film kita sudah habis terjual", ujar Mouly Surya. "Film ini akan diputar di teater yang berkapasitas sekitar 300 orang, wah saya jadi gak sabar untuk melihat respon dari para penonton, semoga respon didapat dengan baik", tambah Rama.

What They Don't Talk About When They Talk About Love adalah film kedua Mouly Surya setelah pada tahun 2008, film perdananya, FIKSI meraih empat piala citra. Film ini dibintangi oleh Nicholas Saputra, Ayushita Nugraha, Karina Salim, Anggun Priambodo dan Lupita Jennifer.

Film ini bernarasi tentang kompleksitas hubungan cinta yang muncul pada penyandang disabilitas. Fitri (Ayushita) yang tuna netra bertemu dengan Edo (Nicholas Saputra) yang tidak bisa bicara. Jika saja Fitri dapat melihat dan Edo dapat bicara, mereka mungkin sudah saling jatuh cinta sejak lama. Ada juga cerita tentang Diana (Karina Salim), yang mampu hanya melihat dalam jarak dua sentimeter. Yang didambakan Diana hanyalah momen pertama ia mendapatkan menstruasi yang tidak kunjung datang. Ketika Diana bertemu Andhika, seorang murid baru Sekolah Luar Biasa tempat Diana dan Fitri belajar, hidup Diana pun mulai berubah.

Film ini akan dirilis di bioskop nasional pada bulan April/Mei 2013 (tentatif).


Share |


Berita Terkait :
Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.