Feature


Sabtu, 24 November 2012 - 02:09:39 WIB
Jadwal Pemutaran ChopShots Documentary Film Festival (8 Desember 2012)
Diposting oleh : Shinta Setiawan (@ssetiawan) - Dibaca: 1653 kali

Bulan depan, ChopShots Documentary Film Festival akan diselenggarakan dari tanggal 5 sampai 9 Desember 2012. Di hari ketiganya, penonton akan disuguhi film-film dokumenter menarik yang beberapa diantaranya berasal dari Indonesia seperti Denok & Gareng (2012) serta The Land Beneath the Fog (2011). Ingin tahu lebih banyak tentang film-film ini? Inilah daftar film-film dokumenter yang akan diputar tanggal 8 Desember 2012 dalam ChopShots Documentary Film Festival di Jakarta.

 

1. Iceland Year Zero

Sinopsis: Pada Oktober 2008, tiga bank besar di Islandia mengalami kebangkrutan yang dengan segera mendorong negara tersebut ke nasib yang sama. Hal ini menyebabkan ribuan orang kehilangan pekerjaan mereka, sekaligus simpanan, dan juga harapan mereka. Bagaimana sebuah negara yang dianggap sebagai salah satu negara terkaya dan berkembang di dunia kapitalis bereaksi terhadap kehancuran ekonomi sebesar ini? Di tempat di mana ‘menjadi kaya’ dianggap sebagai kebaikan, siapa yang harus disalahkan atas kehancuran yang terlalu cepat dan kerakusan dari sistem perbankan mereka? Atau, jangan-jangan kejatuhan nilai-nilai kapitalis justru hal terbaik yang bisa terjadi pada Islandia.

Sutradara: Sigurður Hallmar Magnússon, Armande Chollat-Namy
Negara: Republik Ceko, Eslandia, Perancis
Tahun: 2012
Durasi: 52 menit
Segmen: The Filmmaker’s Journey
Lokasi: TIM XXI #1
Jam: 13:00

 

2. Split / Iran in Transit

Lokasi: TIM XXI #2
Jam: 13:30

a. Split

Sinopsis: Kesunyian, lalu kesepian. Sebuah kisah cinta.

Sutradara: Eduardo Consonni, Rodrigo T. Marques
Negara: Brazil
Tahun: 2011
Durasi: 17 menit
Segmen: The Filmmaker’s Journey

b. Iran in Transit

Sinopsis: Tiada tempat seperti rumah. Setelah tinggal di New Zealand selama lebih dari 20 tahun, seorang pembuat film muda kembali ke Iran untuk mencari tahu apakah dia masih akan dianggap sebagai orang asing di tempat yang ia sebut rumah.

Sutradara: Ghazaleh Golbakhsh
Negara: Selandia Baru
Tahun: 2012
Durasi: 26 menit
Segmen: The Filmmaker’s Journey

 

3. Dragan Wende – West Berlin

Sinopsis: Penata kamera muda Vuk dari Beograd mengikuti sang paman yang eksentrik, Dragan Wende, dalam perjalanannya menjadi raja jalanan di dunia disko hedonis Berlin Barat pada tahun 1970-an. Dua puluh tahun kemudian, Dragan adalah seorang alkoholik yang hidup di bawah perlindungan program kesejahteraan sosial. "Dragan Wende – West Berlin" mengamati sebuah mikrosmos dari ’orang kecil’. Sebuah kisah keluarga yang intim dan menghibur tentang ’orang-orang yang kalah’ di sebuah kota yang masih terbelah.

Sutradara: Lena Müller, Dragan von Petrović
Negara: Serbia, Jerman
Tahun: 2012
Durasi: 92 menit
Segmen: International Competition
Lokasi: TIM XXI #1
Jam: 14:30

 

4. Tondo, Beloved: To What Are the Poor Born?

Sinopsis: Makanan utama keluarga Virgie adalah ikan-ikan yang hidup di bawah kapal-kapal industrial di galangan utara, di pelabuhan internasional Manila. Alternatif dari menu tersebut adalah gelatin tanpa rasa yang mereka temukan di perairan yang sama. Hiburan mereka dapatkan dari membayangkan cerita yang ada pada sampul belakang bungkus DVD film-film Hollywood dan artikel di tabloid mengenai Hillary Clinton dan pantat tikus. Suatu hari, mereka terbangun dan mendapati ikan-ikan telah mati, warna laut berubah sewarna susu dan suara besi-besi kapal berdentang lebih keras dari biasanya; ketidakpastian muncul dari tempat mereka makan, darah tumpah di mangkuk tempat mereka membersihkan ikan, dan keletihan sebuah negara yang renta pun terkuak.

Sutradara: Jewel Maranan
Negara: Filipina
Tahun: 2012
Durasi: 76 menit
Segmen: International Competition
Lokasi: TIM XXI #2
Jam: 15:00

 

5. China Heavyweight

Sinopsis: Di Cina tengah, seorang pelatih master merekrut para remaja pinggiran kota yang miskin dan mengubah mereka menjadi para juara tinju gaya Barat. Lewat kerja keras dan disiplin, para pemuda dan pemudi ini tumbuh dewasa dalam keadaan terlatih dalam seni permainan dalam dunia tinju dan dalam hidup. Mereka bermimpi tentang Olimpiade, berharap menjadi pahlawan amatir Cina selanjutnya. Namun, beban profesionalisme juga membebani mereka. Beberapa murid paling hebat di sasana tinju ini menghadapi pilihan dramatis menjelang kelulusan – haruskah mereka bertanding atas nama kebaikan kolektif secara amatir atau demi diri sendiri sebagai profesional? Ini adalah metafora tentang pilihan-pilihan yang dihadapi semua orang saat ini di Cina yang baru.

Sutradara: Yung Chang
Negara: Cina, Kanada
Tahun: 2012
Durasi: 89 menit
Segmen: Chop Shots Specials
Lokasi: GoetheHaus
Jam: 17:00

 

6. Voices from Myanmar (Shorts)

a. Unbounded Unlimited

Sinopsis: "Unbounded Unlimited" bicara soal kebebasan yang dimiliki para pesakitan. Biasanya, tidaklah mudah bagi orang untuk membicarakan apa yang mereka rasakan. Mereka harus mempertimbangkan berbagai norma dan aturan yang dikenakan terhadap mereka oleh masyarakat dalam memutuskan untuk mengucapkan sesuatu atau tidak. Sebaliknya, orang-orang dengan penyakit mental mengucapkan apa yang mereka pikirkan tanpa dibatasi hukum masyarakat untuk menjinakkan kebenaran. Para pesakitan ini bisa bicara tanpa batasan. Mereka bisa merasakan kebebasan yang tidak dimiliki semua orang.

b. The Steps We Take

Sinopsis: Film dokumenter pendek ini mencoba memahami pikiran seorang seniman teater tradisional Burma, seorang musisi hip-hop, dan sekelompok seniman graffiti dalam keterlibatan pertama mereka dengan seni pada periode waktu yang berbeda dalam sejarah Burma; dalam rangka menerka masa depan di tengah perubahan sosial politik yang terjadi baru-baru ini.

c. Burmese Butterfly

Sinopsis: Penata rambut berusia 21 tahun, Phyo Lay menengok kembali ke masa kecil dan remajanya yang keras. Ia mencoba mendeskripsikan susahnya mengakui diri secara public sebagai gay di Myanmar. "Burmese Butterfly" menghadirkan pemandangan langka kemunculan komunitas gay di sebuah negara yang tadinya terasing dari dunia luar.

d. Sweetie Pie

Sinopsis: Seorang kakek sedang menjaga cucu lelakinya. Sang kakek begitu memuja sang cucu dan membiarkannya berkeliaran kemana-mana. Dari waktu ke waktu, hal ini kemudian menjadi sesuatu yang menyusahkan.

e. The Social Game

Sinopsis: "The Social Game" membawa para penonton ke dalam tenda-tenda pengungsian di Kachin. Di Myanmar, Kachin Independence Army and Military Government terlibat dalam konflik bersenjata sejak 9 Juni 2011. Salah satu pertanyaan yang dimainkan dalam permainan ini adalah “Apa hal terpenting bagi negara kita?“. Film dokumenter ini menguak berbagai jawaban yang berbeda terhadap pertanyaan ini dan lainnya. Mereka semua mencerminkan kisah-kisah hidup di Myanmar. Di saat yang sama, jawaban-jawaban yang muncul menjelma menjadi pertanyaan-pertanyaan bagi para penonton.

Sutradara: Various Directors
Negara: Myanmar
Durasi: 56 menit
Segmen: SEA Best Shorts
Lokasi: TIM XXI #1
Jam: 17:00

 

7. Enemies of the People

Sinopsis: Khmer Merah menjalankan apa yang sering disebut sebagai rezim paling brutal di abad ke-20. Hingga kini, ketika jurnalis investigasi Thet Sambath menjalankan sebuah agenda pribadi: ia sendiri kehilangan keluarganya di medan pembantaian. Film ini adalah perjalanannya menemukan tidak hanya bagaimana mereka meninggal, tetapi juga mengapa.

Sutradara: Rob Lemkin, Thet Sambath
Negara: Kamboja
Tahun: 2012
Durasi: 93 menit
Segmen: Retrospective
Lokasi: TIM XXI #2
Jam: 17:30

 

8. Denok & Gareng

Sinopsis: Berhadapan dengan rentetan harapan, rencana, dan kegagalan secara terus-menerus, mantan anak-anak jalanan, Denok dan Gareng bersatu demi memperjuangkan kesuksesan di masa depan. Pasangan muda ini mencoba peruntungan mereka dengan memulai bisnis kecil penjualan babi di tengah masyarakat Jakarta yang mayoritas Muslim. Lewat berbagai tantangan yang menguji kesabaran dan keyakinan mereka, film ini melakukan eksplorasi terhadap kemampuan sebuah keluarga untuk bersatu, berjuang, dan tertawa bersama di hadapan nasib serupa Sisyphus dalam mitologi Yunani.

Sutradara: Dwi Sujanti Nugraheni
Negara: Indonesia
Tahun: 2012
Durasi: 89 menit
Segmen: International Competition
Lokasi: GoetheHaus
Jam: 19:00

 

9. Nargis – when time stopped breathing

Sinopsis: Pada bulan May 2008, badai ‘Nargis’ mengamuk selama berjam-jam di Delta Ayeyarwaddy, Myanmar, membunuh kurang lebih 140.000 jiwa. Tujuh hari setelah badai reda, para pembuat film Burma secara diam-diam (mengingat membuat film dilarang oleh pemerintah) melakukan perjalanan ke desa-desa yang telah hancur dan menemui orang-orang yang kehilangan segalanya akibat badai.

Sutradara: The Maw Naing, Pe Maung Same
Negara: Myanmar, Jerman
Tahun: 2008-2012
Durasi: 90 menit
Segmen: Retrospective
Lokasi: TIM XXI #1
Jam: 19:00

 

10. The Land Beneath the Fog

Sinopsis: Di Genikan, sebuah desa terpencil di kaki Gunung Merbabu (Jawa Tengah), sebuah komunitas kecil petani menghadapi perubahan tanpa benar-benar memahami alasannya. Muryati dan Sudardi adalah pasangan petani berusia 30-an yang mencoba memahami mengapa hujan turun lebih sering dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Panen yang gagal dan harga penjualannya yang turun menjadi sebuah ancaman. Sementara itu, Arifin (12) mempertanyakan hal yang berbeda: Adakah masa depan bagi dirinya? Pada perjalanan visual ini, "The Land Beneath the Fog" mencoba melihat secara intim hubungan kekeluargaan di Genikan. Memberi gambaran tentang kehidupan di tengah ancaman kemusnahan, film dokumenter ini menampilkan pada kita kehidupan masyarakat yang termarjinalkan dalam memperjuangkan hidup mereka.

Sutradara: Shalahuddin Siregar
Negara: Indonesia, Jerman
Tahun: 2011
Durasi: 105 menit
Segmen: International Competition
Lokasi: TIM XXI #2
Jam: 19:30

 

11. Death of a Japanese Salesman

Sinopsis: Bak karakter dalam drama karya Arthur Miller, Tomoaki Sunada adalah mantan pecandu kerja yang kini, setelah kariernya selesai, kembali memperhatikan keluarganya. Setelah baru saja pensiun, Tomoaki didiagnosis dengan kanker tahap akhir. Sebagai seorang pria praktis sejati, ia mulai mengatur kematiannya dengan mengunjungi pendeta, perencanaan pemakaman, dan membuat daftar berbagai hal yang ingin ia lakukan sebelum ia pergi; dengan kata lain, menulis jurnal akhir kehidupannya. Sang pembuat film yang merupakan anak perempuannya, Mami, mengikuti Tomoaki dalam bulan-bulan terakhirnya. Sebuah film pemenang penghargaan di Festival Film Internasional Dubai dan Chicago yang juga banyak dipuji kritikus di negerinya sendiri, film ini adalah sebuah penghargaan yang pragmatis sekaligus menyentuh terhadap sebuah akhir kehidupan.

Sutradara: Mami Sunada
Negara: Jepang
Tahun: 2011
Durasi: 90 menit
Segmen: International Competition
Lokasi: GoetheHaus
Jam: 21:00

 

12. CHAR … the no man’s island

Sinopsis: Mari mengenal Rubel; anak lelaki berusia 14 tahun yang merupakan penyelundup beras dari India ke Bangladesh. Setiap hari ia melintasi perbatasan internasional, Sungai Gangga, yang telah menghancurkan rumahnya di India daratan ketika ia masih berusia empat tahun. Bertahun-tahun kemudian, sebuah pulau kecil nan rapuh bernama Char terbentuk di tengah sungai yang lebar itu. Tanah tandus yang berada di bawah pengawasan tentara perbatasan itu adalah tempat keluarga Rubel dan banyak tunawisma lainnya tinggal. Rubel bermimpi untuk bisa kembali ke sekolah lamanya di India, tetapi realitas memaksanya untuk menyelundupkan beras dan berbagai barang lainnya ke Bangladesh. Ketika awan musim hujan membayangi Char dengan iming-iming banjir dan sungai yang meluap, Rubel harus berjuang: “Char boleh lenyap, tapi kita tidak.”

Sutradara: Sourav Sarangi
Negara: India
Tahun: 2012
Durasi: 88 menit
Segmen: International Competition
Lokasi: TIM XXI #1
Jam: 21:00

 

13. Golden Slumbers

Sinopsis: Bagaimana cara membuat film tentang film-film yang telah hilang? Tahun 1960-an adalah era keemasan bagi sinema Kamboja dengan produksi film mencapai 400 judul. Masa keemasan ini berakhir pada 1975 ketika rezim Khmer Merah menghancurkan industri film dan hanya 30 film yang bertahan. "Golden Slumbers" adalah sebuah film dokumenter yang berusaha menghidupkan kembali berbagai mitos dan legenda yang melingkupi film-film yang hilang ini. Lewat ingatan para pelaku industri yang masih ada, sang pembuat film menggunakan imaji-imaji baru untuk menggantikan imaji-imaji yang telah hilang itu. Akankah ia berhasil mengisahkan kepada kita tentang pentingnya film bagi sebuah generasi? Untuk menghubungkan masa lalu dan masa kini dengan satu-satunya cara yang bisa dilakukan sebuah film?

Sutradara: Davy Chou
Negara: Perancis, Kamboja
Tahun: 2011
Durasi: 96 menit
Segmen: International Competition
Lokasi: TIM XXI #2
Jam: 21:30


Share |


Berita Terkait :
Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.