Feature


Senin, 29 Oktober 2012 - 10:54:44 WIB
Feature - Sepuluh Trivia tentang Film Frankenweenie
Diposting oleh : Shinta Setiawan (@ssetiawan) - Dibaca: 4194 kali

Rasanya tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa Frankenweenie (2012) adalah salah satu film animasi terbaik tahun ini. Film animasi stop motion yang menampilkan kisah tentang seorang anak jenius dan anjingnya yang hidup kembali ini memang sebuah film hitam putih, tetapi itu tidak mengurangi keistimewaannya. Justru, Frankenweenie tampil sebagai sebuah film yang unik dan menarik. Ingin tahu lebih banyak tentang passion project dari Tim Burton ini? Inilah sepuluh trivia tentang film Frankenweenie

 

1. Ide untuk membuat film Frankenweenie sebenarnya telah muncul di kepala Tim Burton sejak lama. Sejak awal, visi Burton akan Frankenweenie adalah membuatnya sebagai sebuah film animasi panjang yang dibuat dengan stop motion. Namun, karena keterbatasan dana, Burton akhirnya hanya dapat membuat versi film pendek live action-nya, Frankenweenie (1984). Inilah film yang dulu dibuat Burton tersebut:

 

2. Meski keputusan artistiknya mungkin tak dapat dipahami semua orang, namun Tim Burton bersikeras bahwa Frankenweenie harus dibuat sebagai film hitam putih. Apa alasan Burton untuk melakukan hal ini? “Warna hitam putihnya merupakan bagian dari kisahnya, karakternya, dan emosinya, dan itu selalu merupakan sesuatu yang sangat penting,” kata Burton. “Ada kualitas yang emosional dari warna hitam dan putih; ini seperti sebuah karakter juga. Melihat animasi seperti ini dalam warna hitam putih, ada kedalaman yang berbeda dan cara orang-orangnya serta benda-benda yang ada di dalamnya bergerak keluar dan masuk dari bayang-bayang merupakan hal yang sangat menarik, dan lagi-lagi, ini merupakan hal bagian yang penting dari ceritanya.”

3. Untuk membuat film Frankenweenie, Tim Burton kembali pada stop motion untuk menampilkan kisah mengharukan ini. Apakah alasan Burton untuk kembali pada animasi stop motion? “Ada keindahan dari stop motion, dan ada sesuatu dalam stop motion yang sejalan dengan kisah Frankenstein, dimana Anda mengambil sebuah benda mati dan membuatnya hidup. Ada energi di dalamnya, sesuatu yang tidak bisa Anda dapatkan dengan cara pembuatan film lain,” ujarnya.

Selain itu, sang produser, Don Hahn, juga sangat mendukung pilihan Burton. “Untuk membawa penonton masuk ke dalam kota New Holland, masuk ke dalam rumah Victor Frankenstein dan lotengnya untuk melihatnya bekerja, tak ada cara yang lebih baik daripada stop motion. Hanya stop motion yang dapat menampilkan nuansa fantasi seperti ini. Teknik stop motion sangat sempurna untuk film ini, dan tentu saja, tidak ada yang bisa melakukannya sebaik Tim Burton.”

4. Karakter Mr. Rzykruski yang diisi suaranya oleh aktor senior Martin Landau dibuat sebagai penghormatan terhadap Vincent Price. Mendiang Price adalah seorang aktor legendaris yang terkenal dengan perannya dalam film-film horor seperti The Fly (1958), The Mad Magician (1954), dan House of Wax (1953). Price sendiri pernah bekerja sama dengan Burton dalam dua karyanya, yaitu film pendek berjudul Vincent (1982) dan Edward Scissorhands (1990). 

5. Karena kompleksitasnya, pembuatan film Frankenweenie memakan waktu dua tahun. Pembuatannya melibatkan banyak orang dan kru dengan berbagai macam keahlian artistik. Ada sekitar 33 orang animator yang dibutuhkan untuk mengerjakan film ini.

6. Karena masing-masing animator bekerja untuk adegan yang berbeda-beda, maka dibutuhkan banyak sekali boneka untuk membuat film Frankenweenie. Totalnya, ada sekitar 200 boneka yang digunakan dalam film ini. Yang terbanyak tentu saja adalah boneka Victor sebanyak 18 buah. Untuk Sparky sendiri disediakan 15 boneka. Selain itu, setiap boneka juga membutuhkan cadangan masing-masing sebagai persiapan kalau tiba-tiba ada boneka yang rusak.

7. Boneka pertama yang dirancang untuk film ini adalah Sparky. Ukuran boneka Sparky juga digunakan sebagai skala dasar untuk menentukan ukuran boneka-boneka lain yang digunakan di sepanjang film ini. Boneka Sparky sendiri cukup rumit karena memiliki 300 sendi. Selain itu, karena kakinya cukup kecil, Sparky harus ditopang oleh rig khusus sehingga pergerakannya bisa dibuat untuk menyerupai seekor anjing asli.

8. Tahukah Anda, ternyata rambut dari karakter-karakter yang ada di film Frankenweenie terbuat dari rambut manusia asli. Awalnya, para pembuat wignya menggunakan rambut sintetis pada boneka-boneka ini. Tetapi, karena terlalu mudah kusut ketika ditarik dan warnanya juga terlalu berkilau, maka akhirnya digunakan wig dengan rambut asli. Masing-masing rambut ini dipasang secara individu dan dipasang ke sebuah kawat, sehingga benar-benar ada pergerakan di rambutnya ketika boneka-boneka ini sedang bergerak. 

9. Untuk memberi sentuhan personal, para kru film Frankenweenie diperkenankan untuk memasukkan nama binatang peliharaan mereka pada tim desain supaya dapat ditampilkan dalam adegan yang menampilkan pemakaman binatang. Banyak nama yang ditampilkan di batu nisan yang ditampilkan merupakan nama peliharaan dari para kru, contohnya seperti Mrs. Wiggles atau Bob Fishy.

10. Desain produksi untuk film Frankenweenie dimulai bulan November 2009 di sebuah departemen seni kecil di Los Angeles hanya dengan beberapa ilustrator dan seorang asisten riset. Tim kecil ini bekerja di LA selama 3 bulan sebelum akhirnya pindah ke 3 Mills Studios di London untuk mengembangkan model 3D, gambar, dan sampelnya. Secara keseluruhan, ada 200 set yang dibangun untuk film Frankenweenie. Set yang paling sulit untuk dirancang adalah kota New Holland. Tim desain produksi harus merancang toko-toko yang terentang sampai beberapa blok dan juga menentukan pengarahan untuk pola-pola lalu lintasnya serta tata ruang untuk jalan-jalan rayanya.


Share |


Berita Terkait :
Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.