Feature


Rabu, 19 September 2012 - 12:10:00 WIB
The 2nd SBM Documentary Film Festival Golden Lens
Diposting oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 2407 kali

Beberapa tahun terakhir semakin banyak produksi film dokumenter. Hal ini terbukti dari banyaknya festival dokumenter yang bermunculan, diantaranya adalah SBM Golden Lens. Festival ini merupakan satu yang bernuansa internasional, dimana para pecinta film dokumenter dapat menikmati film-film terbaik dunia dan tentunya film terbaik kompetisi SBM Golden Lens.

Dibanding penyelenggaraan perdana pada tahun lalu, tahun ini kualitas karya yang masuk ke meja penjurian mengalami peningkatan yang dramatis. Banyak karya dibuat oleh rumah produksi besar, televisi nasional dan daerah, sineas yang telah memenangkan beberapa festival, sekolah-sekolah menengah kejuruan yang memiliki kegiatan produksi film.  Total video yang masuk lebih dari 100 karya. Kepada kreator dari total 40 karya terbaik dari kedua kategori diberikan pelatihan penguatan. 10 film dokumenter kategori umu dan 10 kategori pelajar terseleksi  akan diputar bersama dengan film-film terbaik dunia selama festival berlangsung, 25 – 29 September 2012 pada 3 screen yang telah disediakan di Erasmus Huis Jakarta.

“Pada malam penganugerahan nanti, yaitu pada Sabtu, 29 September 2012, mulai pukul 18.00 WIB, akan dimulai dengan pengumuman 5 nominasi lalu Dokumenter Terbaik Kategori umum, Dokumenter Terbaik Kategori pelajar dan Dokumenter Pilihan Penonton dengan hadiah uang tunai total Rp. 47.000.000,- serta hadiah lainnya berupa pelatihan. Setelah menonton Dokumenter Terbaik Kategori umum dan Dokumenter Terbaik Kategori pelajar, malam itu akan ditutup dengan Marley, oleh Kevin MacDonald dengan durasi 144 menit,” ujar Patar Simatupang, Direktur SBM Golden Lens Documentary Film Festival.

School for Broadcast Media dan Erasmus Huis Jakarta dengan dukungan Jakarta Foreign Correspondence Club Kedutaan Belanda untuk Indonesia juga akan melakanakan workshop yang berlangsung selama 13 hari di School for Broadcast Media mulai tanggal 17 hingga 29 September nanti. Pelatih handal seperti Hans Treffers dan Jord den Hollander telah menyiapkan materi pelatihan yang dapat menguatkan persepsi sineas muda tentang pembuatan film dokumenter yang baik.

“Workshop ini bertujuan penting yaitu pertama untuk merangsang kreativitas para pembuat film dokumenter, untuk menginspirasi mereka berpikir getting out of the box dan untuk membantu mereka dalam menterjemahkan ide menjadi produk akhir berkualitas tinggi. Pada saat yang sama, kami akan menawarkan pemahaman baru tentang gaya dokumenter kontemporer serta upaya untuk mempertajam 'mata seorang pembuat film’ peserta, mengasah keterampilan khususnya penelitian dan penulisan yang baik. Yang tak kalah penting adalah niat kami untuk memproduksi sebuah film dokumenter secara bersama-sama. Subjeknya akan ditentukan oleh para peserta sendiri pada awal pelatihan,” tambah ujar Patar.

Patar menambahkan bahwa pihaknya mengharapkan para peserta yang terseleksi untuk menghadiri pelatihan ini adalah para pembuat film/dokumenter aktif. “Kami tidak akan menyentuh dasar-dasar produksi. Pelatihan semata-mata ditujukan untuk membantu peserta untuk melihat subyek mereka dengan pikiran yang lebih kreatif,” jelasnya.

10 film hasil seleksi untuk kategori umum (disusun berdasarkan alfabet):

  1. Donor ASI (21:00), by Ani Ema Susanti (Tangerang)
  2. Garamku Tak Asin Lagi (22:57), by Agus Ramdan Supriatna (Jakarta)
  3. Jakarta Ketok Pintu! (29:00), by Ucu Agustin (Jakarta)
  4. Jakartarck (15:00), by Ari Rusyadi (Jakarta)
  5. Payung Hitam (30:00), by Chairun Nissa (Jakarta)
  6. Permata di Tengah Danau (18:59), by Andi Hutagalung (Medan)
  7. Penutur Terakhir (21:00), by Aditya Heru Wardhana (Jakarta)
  8. Pulo Aceh: Surga yang Terabaikan (27:00), by R. A. Karamullah (Aceh)
  9. Setengah Gerobak (15:23), by Amrul Hakim (Tangerang)
  10. Yang Akan Hilang (15:59), by Lutfi Pratomo (Malang)

10 film hasil seleksi untuk kategori pelajar (disusun berdasarkan alfabet):

  1. Ence's Life Show (18:00), by Aulia Ratih (UI)
  2. Epic Java (10:35), by Febian Nurrahman Saktinegara (ITB)
  3. Kembalikan Hutanku (08:36), by Nanki Nirmanto (Universitas Jenderal Sudirman)
  4. One Shot for Life (25:00), by Akhmad Rizky Hanizar (BSI)
  5. Pasang Ri Kajang (28:00), by Ilham N. Bardiansyah (Universitas Hasanuddin)
  6. Pendaki Gerbong Kaleng (20:00), by Rinno Fahbiyan Noor (UI)
  7. Sarjana Aspal (18:04), by Deirdre Tenawin (UMN)
  8. Seing Jesus in Javanese Face (30:00), by Antonius Janu Haryono (ISIY)
  9. Show Must Go On (27:07), by Pria Adi Syaputra and Diyah Verakandhi  (ISIY)
  10. Suara Ilalang (18:00), by Nikma Rahmayani Harahap (IKJ)


Share |


Berita Terkait :
Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.