Feature


Minggu, 16 September 2012 - 23:31:32 WIB
Feature - Lima Alasan Menonton Film Ted
Diposting oleh : Shinta Setiawan (@ssetiawan) - Dibaca: 5542 kali

Premis Ted (2012) sebenarnya sangat absurd dan lebih cocok untuk sebuah film bertema Natal. Tapi, di tangan yang tepat, boneka beruang teddy yang bisa bicara ini membuktikan bahwa cerita aneh dan humor sinting bisa menjadi raja kapan saja. Bahkan, di musim panas yang penuh persaingan dengan film-film superhero super laris. Minggu ini, kita akhirnya mendapat kesempatan untuk menyaksikan Ted di bioskop. Bagi yang belum tahu, Ted bukanlah film untuk anak-anak. Jangan tertipu dengan penampakan Ted yang imut dan menggemaskan. Justru, buddy comedy ini cocok sekali untuk ditonton ramai-ramai dengan teman-teman cowok Anda yang punya selera humor gila. Bila trailer dan sinopsisnya belum mampu untuk membuat Anda tergerak untuk menonton film ini, berikut adalah beberapa poin yang dapat Anda pertimbangkan untuk menentukan apakah Ted adalah film komedi yang tepat untuk disaksikan minggu ini. Inilah lima alasan untuk menonton film Ted (2012).

 

1. Seth MacFarlane

Apakah persamaan dari Corey Feldman, Frankie Muniz, dan Justin Bieber? Hanya Seth MacFarlane yang cukup berani untuk mencari korelasinya dan menjatuhkan dua mantan bintang dan dan satu (calon mantan) bintang dalam sekali tepuk. Bagi yang tidak kenal dengan Seth MacFarlane, wajar untuk tidak antusias dengan film Ted. Tapi, bagi mereka yang sudah kenal dengan sosok MacFarlane dan humor-humornya yang terkadang sadis itu, Ted merupakan kesempatan emas untuk melihat ulah kreator dari serial Family Guy dan American Dad! ini di layar lebar. Ted memang merupakan debut MacFarlane sebagai sutradara film live action layar lebar. Tidak tanggung-tanggung, MacFarlane yang begitu total berperan sebagai sutradara, penulis naskah, pengisi suara, pemeran (melalui motion capture), dan produser sekaligus dalam film ini. Mereka yang sudah familiar dengan suara dan humor ala sang sutradara tak perlu khawatir, karena Ted tidak diragukan lagi memiliki ciri khas yang dicari para penggemarnya dari sebuah film buatan MacFarlane. Funny? Check. Rude? Check. Raunchy? Check.

 

2. The Chemistry

Tanpa jajaran pemeran yang punya chemistry pas, sebuah film komedi tak akan sanggup meraih kesuksesan. Kombinasi dari Mark Wahlberg (John Bennett), Seth MacFarlane (Ted), dan Mila Kunis (Lori Collins) untungnya terasa sangat pas. Cerita tentang seorang pria yang harus memilih untuk menjadi dewasa bersama pasangan hidupnya, atau menjadi bujangan dengan gaya hidup bebas bersama teman baiknya memang bukan barang baru. Tapi, saat sang teman baik merupakan sebuah boneka beruang teddy yang secara ajaib bisa bicara dan hidup normal layaknya manusia, dan sang pacar adalah cewek seksi yang sukses dan setia meskipun pasangannya seorang underachiever? Itu hanya bisa Anda dapatkan dalam film ini. Selain itu, hal-hal kecil seperti cara MacFarlane menceritakan bagaimana Ted sebagai sebuah fenomena aneh akhirnya dapat diterima semua orang, casting Wahlberg yang asli Boston sebagai John, serta pemilihan Kunis yang sudah pernah main bersama Wahlberg dalam Max Payne dan berhasil menampilkan hubungan yang natural dalam film ini membuat Ted cukup grounded meski ceritanya gila.

 

3. Flash Gordon dan Pop Culture

Bila Anda berusia di bawah 30 tahun atau tidak terlalu akrab dengan pop culture Amerika, rasanya mungkin agak sulit bagi Anda untuk memahami potensi kelucuan Ted sepenuhnya. Film ini sangat banyak menggunakan humor referensi yang bisa membuat mereka yang mengerti terpingkal-pingkal. Tapi, bila Anda tak paham, wajar apabila nanti di bioskop bukan Anda satu-satunya orang yang diam terpaku saat bapak-bapak di bangku depan Anda tertawa terbahak-bahak. What’s so funny? Ted menampilkan humor-humor yang menggunakan referensi dari film, serial televisi, animasi, dan musik dari beragam dekade. Kalau Anda tidak kenal siapa itu Tom Skerritt, Johnny Carson, Joan Crawford, Hootie & The Blowfish, atau kenal betul dengan film dan serial seperti Flash Gordon, Star Wars, Indiana Jones, Diff’rent Strokes, ET, Knight Rider, Van Wilder, Octopussy, Top Gun, sampai Aliens, bersiaplah untuk sedikit sakit kepala. Sebaliknya, bagi mereka yang tahu, Ted is a pop culture parody heaven.

 

4. Minim Sensor 

Lagi-lagi, bagi mereka yang cukup umur, tak perlu khawatir bahwa humor dalam Ted akan kehilangan kelucuannya karena gunting sensor. Bersiaplah untuk tertawa bersama Garfield dalam sebuah film yang sama sekali tidak berniat untuk menahan diri dalam menghina apapun, siapapun, dan akan berusaha semampunya untuk mendorong batas toleransi humor Anda. Kembali, perlu diingatkan bahwa Ted bukan merupakan film untuk anak-anak. Bila Anda tetap nekat membawa anak Anda untuk menonton Ted, silakan menghabiskan dua jam berikutnya untuk duduk dalam kecemasan. Bila setelah menonton film ini anak Anda mulai berperilaku dan mengeluarkan candaan tak karuan seperti Ted, bisa jadi itu salah Anda, atau memang anak Anda sudah punya selera humor yang edan sejak muda.

 

5. One of the Best Comedy of the Year

$395 million and counting. Itulah angka yang harus dikejar film komedi manapun bila ingin digelari sebagai film komedi terbesar tahun ini. Tak hanya itu, Ted juga sangat laris, baik di Amerika Serikat, maupun di pasar internasional. Minggu lalu, Ted resmi melewati angka pendapatan internasional The Hangover (2009) dan menjadi pemegang rekor baru film komedi dengan rating R paling laris di luar Amerika Serikat. Bila Anda dapat memahami humornya, Ted bisa jadi merupakan film komedi paling lucu yang Anda tonton tahun ini. Dan dengan pendapatan hampir 400 juta dolar, ribuan orang sepertinya juga berpikir serupa. 

 

Bila Anda masih tak yakin, bacalah ulasan dari reviewer yang Anda percayai. Yang perlu diingat, humor ala Seth MacFarlane bukan untuk semua orang. Dengan lelucon yang hit and miss, Anda tidak akan selalu tertawa setiap waktu. Tetapi, bila Anda sudah tersambar dengan lelucon yang tepat, silakan tertawa sampai bangku Anda bergetar. Humor dalam film Ted sangat jorok, rasis, dan kadang keterlaluan. Karena itu, bila ingin menonton, siapkan diri supaya tidak salah paham atau kecewa. Selamat menonton!


Share |


Berita Terkait :
Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.