Terlepas dari apakah The Dark Knight Rises (2012) mampu untuk memuaskan para penggemarnya yang telah menunggu selama empat tahun, kita tetap harus memberi selamat pada Christopher Nolan karena telah berhasil menghadirkan sebuah trilogi superhero yang mampu untuk mengubah peta perfilman di Hollywood. Di tangan Nolan, film superhero berhasil naik level ke jenjang yang lebih bergengsi dan mampu memicu reaksi yang sangat kuat di masyarakat.
Dengan The Dark Knight Rises, Nolan juga berhasil memberikan penutup yang epik dari sebuah seri film yang telah menjadi pujaan dan obsesi dari banyak orang. Tentunya, banyak cerita menarik yang dapat kita lihat di belakang pembuatan film The Dark Knight Rises. Ingin tahu lebih banyak tentang film ini? Inilah lima trivia tentang film The Dark Knight Rises.
1. Christian Bale adalah aktor pertama yang mendapatkan kesempatan untuk berperan sebagai Batman di layar lebar lebih dari dua kali. Totalnya, ada tujuh aktor yang pernah berperan sebagai pahlawan kota Gotham ini di layar lebar. Selain Bale, hanya Michael Keaton yang pernah berperan sebagai Bruce Wayne/Batman lebih dari sekali. Dan setelah bergabung dalam The Dark Knight Rises, tak sulit bagi orang-orang di sekitarnya untuk tiba-tiba lupa bahwa Bale bukan benar-benar Bruce Wayne atau Batman.
Contohnya yang terjadi pada Joseph Gordon-Levitt. “Ketika Christian mengenakan kostum itu, saya tidak harus berpura-pura: saya memang sedang berbicara pada Batman. Ini tidak sering terjadi, tapi sesekali ketika saya sedang shooting sebuah film, rasanya kadang itu seperti sebuah kejadian asli. Dan ini adalah salah satu momen paling kuat yang pernah saya rasakan,” katanya.
Berbeda lagi dengan Tom Hardy. Meski dalam film ini Hardy memerankan sosok Bane yang berbahaya dan secara fisik lebih kuat daripada Batman, menghadapi skenario dimana ia harus berhadapan dengan Bale merupakan sesuatu yang mencemaskan. “Dia terlihat sangat intimidatif,” kata Hardy. “Ada sisi dalam diri saya yang merasa seperti seorang anak kecil berusia tiga tahun yang berkata, ‘Ya Tuhan, itu Batman! Itu Batman, dan dia akan memukuli saya! Tapi saya ‘kan suka Batman!’” Untungnya, sebagai seorang aktor profesional, Hardy tetap tampil impresif dalam pertarungan dengan Batman dan mampu untuk menghadirkan adegan baku hantam yang menegangkan.
2. Tak perlu diragukan, suara Bane yang banyak mengundang kontroversi itu memang rasanya sangat unik. Tapi, dari manakah datangnya inspirasi untuk membuat Bane sebagai sosok bertubuh besar dengan suara seperti profesor asal Inggris? “Saya mencoba untuk melakukan banyak hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya,” kata Hardy. “Ada elemen-elemen tertentu yang dapat dibandingkan dengan Darth Vader, tapi sebenarnya saya memilih Bartley Gorman sebagai inspirasi.” Bartley Gorman sendiri adalah seorang gipsi yang menjadi petarung tinju tanpa sarung tangan dari Irlandia. Gorman memiliki tubuh yang besar dan berotot, namun memiliki suara seperti seorang pria yang sudah tua. “Saya tahu Bane memiliki latar Latin. Dan cara Chris [Nolan] untuk menerjemahkan Bane, seperti pendekatannya pada karakter Batman yang lain, selalu berbeda. Jadi saya ingin menghormati para penggemar, dan di saat yang sama juga berusaha untuk membawa sisi yang baru dalam film ini.”
3. Ketika Anne Hathaway pertama kali bertemu dengan Christopher Nolan untuk membicarakan perannya, ia sama sekali tidak tahu bahwa dirinya sedang diaudisi untuk peran sebagai Catwoman. Sebelumnya, Hathaway berpikir bahwa Nolan menginginkannya untuk berperan sebagai Harley Quinn. “Saya baru tahu saat bertemu dengan Chris dalam sebuah rapat yang berlangsung selama dua jam,” kata Hathaway. “Saya baru tahu setelah satu jam rapat bahwa peran yang ditawarkan adalah Selina Kyle, Catwoman, dan ini mengejutkan saya, saya pikir filmnya tidak akan menceritakan itu.”
Tentu saja, setelah penampilan Michelle Pfeiffer yang begitu ikonik dalam Batman Returns (1992), tidak ada yang menduga bahwa The Dark Knight Rises akan menampilkan Catwoman. Nolan sendiri sebenarnya memang cemas karena memasukkan Catwoman dalam filmnya bukan sesuatu yang dianggapnya mudah untuk dilakukan. Baru setelah Jonathan Nolan, sang adik sekaligus co-writer dari film ini membujuknya, ia pun mempertimbangkan kehadiran Selina Kyle/Catwoman dalam The Dark Knight Rises.
4. Gaya berkelahi yang dihadirkan dalam The Dark Knight Rises memiliki perbedaan dengan apa yang ditampilkan dalam Batman Begins (2006) dan The Dark Knight (2008). Karena Bane merupakan musuh paling sulit yang harus dihadapi oleh Batman, Nolan pun ingin agar gaya berkelahi Batman pun mengalami evolusi. Buster Reeves, sang kordinator stunt, merupakan stunt double Christian Bale dalam dua film Batman pertamanya. Di film ketiga ini, selain menjadi stunt double untuk Tom Hardy, ia juga merancang gaya berkelahi yang baru untuk Batman. “Kami menambahkan sedikit Jeet Kun Do, sedikit Silat, sedikit Thai boxing. Bane adalah seorang pria besar yang kuat, dan dibutuhkan sekitar 15 pukulan untuk menyamai apa yang dapat dilakukannya dalam satu pukulan saja, jadi Batman harus mengurangi agresivitasnya, dan menjadi lebih cerdas. Saya harus berpikir bagaimana ia dapat menjadi seperti Muhammad Ali, bisa memukul tapi tidak bisa dipukul balik. Pertarungan seperti Mike Tyson melawan Floyd Mayweather adalah apa yang ada dalam pikiran saya,” kata Reeves.
5. Chris Corbould, sang kordinator efek spesial, menggunakan Heinz Field, rumah dari tim Pittsburgh Steelers untuk memfilmkan adegan ledakan di stadium. Corbould dan timnya membuat 80 ledakan untuk mengubah lapangannya menjadi sebuah kawah besar yang menganga. Stadium dengan kapasitas 65 ribu orang ini diisi oleh 11 ribu orang warga Pittsburgh yang hanya datang untuk menonton shooting film ini. Mereka semua dimanfaatkan untuk berperan menjadi pendukung tim Gotham Rogues. “Kami kira mereka semua akan bosan dan akan menghilang setelah jam makan siang, tapi ternyata mereka bertahan disana sampai jam 7 malam,” kata Corbould. Para pemain Pittsburh Steelers tampil dalam film ini sebagai pemain Gotham Rogues. Sementara itu Hines Ward, tampil sebagai dirinya sendiri.