Review

Info
Studio : MAX Pictures
Genre : Drama, Comedy
Director : Herwin Novianto
Producer : Agus Basuki, Agung Haryanto
Starring : Adipati Dolken, Jefri Nichol, Onadio Leonardo, Lyodra Ginting

Senin, 26 Juni 2023 - 19:14:14 WIB
Flick Review : Why Do You Love Me
Review oleh : Haris Fadli Pasaribu (@oldeuboi) - Dibaca: 1347 kali


Film berjudul Why Do You love Me yang disutradarai oleh Herwin Novianto kali ini mengangkat kisah drama dengan balutan komedi di dalamnya. Mengkisahkan kisah perjalanan tiga sekawan yang memiliki keinginan untuk pergi ke Surabaya, dalam misi untuk memiliki pengalaman seksual pertama mereka. Namun ternyata keinginan mereka bertiga tidak semudah itu untuk dijalankan.

Karakter Baskara yang diperankan oleh Adipati Dolken, mengalami kelumpuhan saraf sehingga Ia harus mendekam di kursi roda, bahkan harus disuapi saat makan. Karakter Danton yang diperankan Jefri Nichol pun demikian. Ia mengidap penyakit tumor otak yang membuat badan bagian bawahnya lumpuh. Sedangkan Miko yang diperankan oleh Onadio Leonardo adalah satu – satunya dari tiga sekawan yang dapat bergerak bebas, namun Ia mengalami kebutaan. Kendati demikian hal tersebut tidak meredupkan keinginan mereka bertiga untuk melepas keperjakaan mereka.

Merasa tidak ingin mati sia – sia sebagai pengecut yang tidak bisa berbuat apa-apa, Baskara yang memiliki hasrat menggebu mengajak temannya untuk memulai petualangan mencari gang dolly (tempat prostitusi) di Surabaya, dan berharap menuntaskan misi mereka untuk mendapatkan pengalaman seksual pertama mereka, meskipun dengan segala keterbatasan dan halangan yang mereka temui termasuk keluarga.

Film ini ingin penonton untuk fokus pada perjalanan ketiga karakter tersebut dalam menuntaskan perjalanan mereka. Dengan durasi yang cukup singkat, tujuan dan motivasi perubahan karakter dapat terlihat di sepanjang film ini. Karakter Baskara yang tampak tempramen dan keras kepala, Danton sebagai penengah, Miko sebagai sosok lugu dan polos, dan Endang yang diperankan oleh TJ Ruth sebagai karakter yang penyabar.

Kisah perjalanan mereka juga diceritakan dengan kisah suka duka di sepanjang film. Dimulai dari penyakit Danton yang kian memburuk, hingga gang dolly yang ternyata telah tutup ketika mereka sampai di Surabaya. Meskipun tempramen dan keras kepala, Baskara lah yang selalu memotivasi teman-temannya untuk berani keluar dari zona nyaman mereka dan menjadi orang yang independen.

Film ini juga dibalut dengan sinematografi dan visual pemandangan yang memanjakan mata di sepanjang perjalanan mereka. Dengan mobil VW klasik, mereka menjelajahi beberapa kota sebelum akhirnya sampai di Kota Pahlawan yaitu Surabaya.

Dengan segala visualisasi yang ciamik, film ini sebenarnya mengangkat isu dan pesan menarik dibaliknya. Sebuah hal yang dinilai tabu oleh masyarakat dan jarang diangkat ke permukaan. Pada menit awal penonton telah disuguhkan pada perempuan dengan baju yang seksi. Namun sebenarnya hal yang ingin disampaikan adalah hal yang dekat dengan kita yaitu libido (hasrat seksual).

Hal ini menjadi sangat menarik ketika diceritakan melalui sudut pandang penyandang disabilitas, yang notabenenya jarang mendapatkan atensi dari orang disekitarnya. Terlebih lagi hal ini memang hal yang jarang sekali dibicarakan terutama di lingkungan masyarakat kita. Secara kesimpulan film ini berhasil menggambarkan hal-hal tersebut, baik dari visualisasi ciamik pemandangan kota di Indonesia, hingga suka duka keempat karakter tersebut yang dibumbui dengan candaan yang ringan dan metafora.      

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.