Review

Info
Studio : Relativity Media
Genre : Action, Crime, Drama
Director : McG
Producer : Luc Besson, Adi Hasak, Ryan Kavanaugh, Marc Libert, Virginie Silla
Starring : Kevin Costner, Hailee Steinfeld, Amber Heard, Connie Nielsen, Richard Sammel

Jumat, 28 Februari 2014 - 11:39:28 WIB
Flick Review : 3 Days to Kill
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 3224 kali


Tidak membutuhkan waktu lama untuk menyadari bahwa 3 Days to Kill adalah sebuah film yang memiliki sentuhan Luc Besson di dalam penceritaannya – adegan aksi di jalanan kota Paris, karakter protagonis utama dengan kemampuan intelijen dan bela diri yang luar biasa serta sekelumit kisah keluarga yang kemudian membungkus adegan dan karakter tersebut. Bayangkan garis merah yang terdapat pada presentasi cerita Taken (2008), Colombiana (2011) atau The Family (2013) dan Anda akan dengan mudah memahami apa yang disampaikan Besson dalam film yang dibintangi Kevin Costner ini. Juga sama seperti ketiga film tersebut, Besson hanya bertindak sebagai penulis naskah bagi 3 Days to Kill bersama Adi Hasak dengan McG (This Means War, 2012) duduk di kursi penyutradaraan. Well… jika Anda siap untuk bersenang-senang bersama sebuah film aksi dengan sentuhan drama keluarga a la Besson, maka 3 Days to Kill kemungkinan besar akan mampu memuaskan Anda.

3 Days to Kill dibuka dengan usaha seorang agen rahasia Central Intelligence Agency, Ethan Renner (Kevin Costner), untuk menangkap The Albino (Tómas Lemarquis) yang merupakan tangan kanan dari seorang penyelundup senjata api ilegal bernama The Wolf (Richard Sammel) yang sedang berusaha untuk melakukan transaksi dengan sebuah kelompok teroris. Usaha tersebut, sayangnya, berakhir dengan kegagalan ketika Ethan yang hampir dapat menangkap The Albino tiba-tiba mengalami gangguan kesehatan dan pingsan. Setelah melalui pemeriksaan medis, Ethan kemudian didiagnosa dengan kanker otak yang telah menyebar ke seluruh paru-parunya. Diagnosa dokter tersebut juga memvonis bahwa Ethan hanya akan dapat hidup beberapa bulan lagi. Secara bersamaan, karir Ethan sebagai seorang agen rahasia resmi berakhir.

Melanjutkan hidupnya, Ethan lantas berangkat ke Paris untuk menemui istri, Christine (Connie Nielsen), dan puterinya, Zoey (Hailee Steinfeld), yang telah cukup lama ditinggalkannya. Tentu saja, kembalinya Ethan disambut dengan sinis oleh keduanya. Namun, niat Ethan yang tulus untuk kembali membentuk keluarga yang harmonis secara perlahan mampu meluluhkan hati Christine dan Zoey.  Suatu hari, Ethan mendapat kunjungan dari seorang agen raahasia CIA lain bernama, Vivi Delay (Amber Heard). Oleh Vivi, Ethan diberikan tugas untuk melanjutkan pencariannya akan The Wolf karena Ethan diduga adalah satu-satunya orang yang berada dalam struktur organisasi CIA yang pernah melihat dirinya. Sebagai imbalan, Vivi menjanjikan sebuah serum eksperimen yang dapat membantu mengobati kanker otak yang dialami oleh Ethan. Sebuah pilihan yang sulit karena Ethan sebelumnya telah berjanji pada istrinya kalau ia akan meninggalkan pekerjaannya sebagai seorang agen rahasia CIA. Meskipun begitu, setelah mendapatkan dorongan dari Vivi sekaligus harapan bahwa hidupnya akan bertambah lebih lama, Ethan akhirnya menerima tawaran tugas tersebut.

Ide dasar dari 3 Days to Kill adalah menggabungkan dua tema penceritaan yang sebenarnya telah diekseplorasi Hollywood berulang kali: petualangan seorang karakter dalam menjalankan tugasnya untuk terakhir kali serta usaha seorang pria untuk membuktikan kemampuannya menjadi seorang sosok suami sekaligus ayah bagi keluarganya. Secara mengejutkan, 3 Days to Kill justru lebih mampu bergerak sebagai sebuah drama keluarga yang hangat daripada sebagai sebuah film aksi yang dipenuhi dengan senjata maupun darah. Naskah cerita arahan Luc Besson dan Adi Hassak berhasil mengeksplorasi hubungan antara karakter Ethan dan Zoey sebagai pasangan ayah dan anak dengan cukup baik. Bagian plot yang melibatkan adegan aksi dalam film ini sebenarnya juga tidak buruk. Hanya saja, 3 Days to Kill sepertinya lebih banyak menghabiskan waktu penceritaannya untuk menggali sisi dramanya sehingga banyak bagian pengisahan dari sisi aksi tertinggal begitu saja – mulai dari konflik hingga karakter-karakter yang terlibat didalamnya. Sentuhan komedi yang dihadirkan pada beberapa bagian penceritaan film juga cukup mampu bekerja dengan baik yang menjadikan 3 Days to Kill terasa cukup menyegarkan pada sepanjang 117 menit presentasi ceritanya.

3 Days to Kill juga menghadirkan performa akting yang memuaskan dari jajaran pemerannya. Kevin Costner memiliki kharisma yang begitu kuat untuk menjadikan karakternya terlihat begitu menarik. Chemistry sebagai pasangan ayah dan anak yang ia hasilkan bersama dengan Hailee Steinfeld – yang juga tampil baik – mampu terbentuk dengan kuat serta meyakinkan. Bagian terlemah dari departemen akting 3 Days to Kill? Amber Heard. Bukan kesalahan Heard sepenuhnya. Karakter Vivi Delay yang ia perankan tersaji dengan begitu dangkal. Karakternya sebagai seorang femme fatale mendapatkan porsi penceritaan yang sangat tidak sepadan – terkesan penting pada satu bagian untuk kemudian menghilang di bagian lain lalu muncul kemudian di bagian penceritaan lainnya. Karakter-karakter antagonis yang disajikan sebagai lawan dari karakter Ethan Renner juga murni hadir sebagai alasan bagi karakter tersebut untuk terlibat dalam sebuah adegan aksi tanpa pernah benar-benar berfungsi dengan lebih baik.

Harus diakui, 3 Days to Kill sama sekali tidak memiliki keistimewaan bila dibandingkan dengan film-film garapan Luc Besson lainnya yang bertema sama. Menggabungkan penceritaan aksi dan drama keluarga, dua elemen tersebut sama-sama hadir dengan kualitas penceritaan menengah – meskipun sisi drama keluarga dari 3 Days to Kill terasa hadir dengan penggalian yang lebih matang daripada sisi penceritaan aksinya. Dukungan elemen komedi yang mampu tergarap dengan baik, penampilan para jajaran pemeran yang cukup memuaskan serta kualitas tata produksi yang berkelas berhasil memperkuat kualitas keseluruhan dari film ini. Cukup menyenangkan. Tidak lebih.

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.