Review

Info
Studio : Screen Gems
Genre : Action, Horror, Sci-Fi
Director : Paul W. S. Anderson
Producer : Paul W. S. Anderson, Jeremy Bolt, Don Carmody
Starring : Milla Jovovich, Sienna Guillory, Michelle Rodriguez, Li Bingbing, Shawn Roberts

Jumat, 14 September 2012 - 15:08:44 WIB
Flick Review : Resident Evil: Retribution
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 3145 kali


Uhmmm… Resident Evil: Retribution adalah bagian kelima dari franchise film yang telah berusia satu dekade dan berhasil mengumpulkan total pendapatan sebesar US$675 juta dari peredarannya di seluruh dunia? Yahhh… waktu begitu cepat berlalu, khususnya ketika Anda menyaksikan sebuah seri film terbaru yang terasa hanyalah sebagai pengulangan dengan beberapa ekstensi cerita dari seri sebelumnya. Dan, sayangnya, Resident Evil: Retribution juga bukanlah bagian dalam Resident Evil yang akan mengubah pola pandang banyak orang terhadap franchise tersebut. Dalam seri kelimanya kali ini, sutradara sekaligus penulis naskah Paul W. S. Anderson bahkan tidak terlihat berusaha lagi untuk merangkai cerita yang layak untuk disajikan dalam filmnya.

Apakah Anda memerlukan sinopsis dari jalan cerita Resident Evil: Retribution? Baiklah. Beruntung bagi Anda yang belum pernah merasakan penderitaan dalam menyaksikan seri ini, karakter Alice (Milla Jovovich) akan menjelaskan secara singkat namun tetap rinci mengenai asal permulaan berbagai konflik yang terjadi dalam franchise ini di awal film. Lalu jalan cerita Resident Evil: Retribution kemudian berlanjut tepat mengikuti akhir kisah seri sebelumnya, Resident Evil: Afterlife (2010). Alice masih berusaha memerangi Umbrella Corporation yang telah menyebabkan virus penyebab berubahnya umat manusia menjadi sekumpulan zombie menyebar ke seluruh dunia. Pada satu momen, Alice berhasil tertangkap. Dan ketika ia sadar dari pingsannya, ia menemukan dirinya sedang menjadi tahanan di sebuah fasilitas rahasia milik Umbrella Corporation.

Berkat bantuan beberapa orang yang datang dari masa lalunya, Alice kemudian berhasil keluar dari pengawasan Umbrella Corporation. Namun, tentu permasalahan tidak berhenti disitu saja. Fasilitas rahasia milik Umbrella Corporation tempat Alice sekarang berada ternyata terletak di sebuah lokasi yang begitu terpencil. Atas informasi yang ia peroleh, Alice mengetahui bahwa ia harus segera keluar dari fasilitas rahasia tersebut sebelum akhirnya tempat tersebut diledakkan. Alice tidak sendirian. Beberapa karakter baru, dan beberapa karakter lama dengan peran yang baru, kembali hadir dalam kehidupan Alice untuk membantu maupun menghalangi Alice dalam usahanya keluar dari fasilitas rahasia Umbrella Corporation tersebut.

Percayalah. Jalan cerita yang dihadirkan Paul W. S. Anderson untuk Resident Evil: Retribution tidaklah serumit sinopsis diatas. Secara sederhana, Anda dapat memandang Resident Evil: Retribution sebagai versi zombie dari The Raid (2012) yang sama-sama dangkal dan minim dalam sisi penceritaan namun kuat dibagian pengemasan adegan aksinya. Sayangnya, Anderson sama sekali tidak berhasil dalam menghadirkan deretan penampilan adegan aksi yang memikat dengan intensitas ketegangan yang kuat dalam film ini. Hasilnya, di sepanjang 95 menit durasi film ini berjalan, Resident Evil: Retribution tidak pernah terasa benar-benar memikat.

Selain jalan ceritanya yang sama sekali tidak menunjukkan adanya usaha untuk menghasilkan sebuah jalan cerita yang setidaknya mumpuni, penampilan jajaran pengisi departemen akting Resident Evil: Retribution juga sepertinya telah tertahan pada tingkatan yang sama dari seri-seri sebelumnya. Jika ada departemen yang sepertinya bekerja kerasa dalam Resident Evil: Retribution, departemen tersebut jelas adalah departemen produksi seperti tata efek visual dan tata musik yang benar-benar mampu menghadirkan intensitas emosional maupun ketegangan yang hilang dari jalan cerita serta penampilan akting deretan pemeran film ini.

Minimnya usaha untuk memperbaiki departemen penulisan jalan cerita dalam franchise Resident Evil terlihat semakin menjadi-jadi dalam seri kelimanya kali ini. Paul W. S. Anderson sepertinya telah lelah untuk mengkonstruksi jalan cerita yang lebih padat lagi dan memilih untuk berkonsentrasi dalam menghadirkan adegan aksi dalam film ini. Sebuah penjelasan yang tepat atas mengapa jalan cerita setiap seri dalam franchise ini terlihat begitu serupa satu sama lain. Tergantung dari bagaimana penonton menikmatinya. Namun jika sebuah jalinan cerita yang sama disajikan sebanyak lima kali tanpa adanya pergerakan yang berarti? Jelas akan terasa sangat melelahkan.

 

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.