Review

Info
Studio : FilmDistrict
Genre : Action, Crime, Drama
Director : Niels Arden Oplev
Producer : Neal H. Moritz, J. H. Wyman
Starring : Colin Farrell, Noomi Rapace, Dominic Cooper, Terrence Howard, Isabelle Huppert

Jumat, 12 April 2013 - 22:41:43 WIB
Flick Review : Dead Man Down
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 2908 kali


Sutradara The Girl with the Dragon Tattoo (2009) asal Denmark, Niels Arden Oplev, mencoba peruntungannya di Hollywood dengan merilis Dead Man Down – yang sekaligus menjadi film pertamanya pasca sukses mengarahkan film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Stieg Larsson tersebut. Dead Man Down sendiri tidak menawarkan sebuah formula penceritaan crime-thriller yang baru bagi penontonnya – bahkan cenderung terasa klise pada beberapa bagiannya. Pun begitu, Oplev mampu mengeksekusi naskah arahan J. H. Wyman (The Mexican, 2001) dengan baik, menghadirkannya dengan ritme penceritaan yang sederhana namun efektif serta berhasil mendapatkan kualitas penampilan solid dari para jajaran pengisi departemen aktingnya yang membuat Dead Man Down menjadi sebuah presentasi yang cukup menyenangkan untuk dinikmati.

Dead Man Down berkisah mengenai Victor (Colin Farrell), seorang pria yang sedang menyusun rencana untuk membalaskan dendam kepada seorang pimpinan kelompok penjahat, Alphonse Hoyt (Terrence Howard), karena telah membunuh anak dan istrinya. Untuk melaksanakan niatnya tersebut, selama beberapa bulan terakhir, Victor telah memberikan teror pada Alphonse dengan cara membunuh kaki tangannya satu persatu dan meninggalkan petunjuk mengenai siapa yang melakukan pembunuhan tersebut. Alphonse sendiri mulai panik dan berusaha melakukan segala cara untuk menemukan siapa pelaku teror tersebut.

Rencana pembalasan dendam Victor telah hampir selesai. Namun, sebuah masalah datang ketika tetangga Victor, Beatrice (Noomi Rapace), ternyata melihat salah satu tindakan pembunuhan yang dilakukan oleh pria tersebut dan bahkan berhasil merekamnya. Secara perlahan, Victor melakukan pendekatan terhadap Beatrice untuk mencegahnya agar tidak melaporkan hasil temuannya ke pihak kepolisian. Batrice sendiri ternyata memiliki sebuah rencana lain untuk Victor. Mengetahui bahwa Victor adalah seorang pria yang dapat melakukan tindakan pembunuhan, Beatrice lalu meminta Victor untuk membunuh seorang pria yang telah melakukan tindakan kejahatan padanya beberapa tahun yang lalu.

Dead Man Down jelas mampu terasa unggul akibat kemampuan penulis naskah, J. H. Wyman, untuk tidak sekedar menghasilkan intensitas ketegangan cerita dari usaha karakter Victor untuk mengeksekusi rencana balas dendamnya namun juga menghadirkan sisi emosional yang terbentuk dari perkembangan hubungan yang terjalin antara karakter Victor dan Beatrice. Meskipun tidak pernah terasa sebagai sebuah teknik penulisan naskah yang benar-benar spesial, namun dua sisi penceritaan ini ternyata mampu dikelola dengan baik sehingga akhirnya berhasil memberikan dukungan penceritaan yang baik satu sama lain. Wyman juga berhasil untuk mencegah dirinya dalam terlalu berlebihan dalam menghantarkan konflik demi konflik dalam jalan cerita Dead Man Down sehingga mampu membuat film ini memiliki kesan nyata yang lebih mendalam.

Naskah cerita Wyman untungnya mendapatkan pengarahan yang tepat dari Niels Arden Oplev. Oplev mampu mendapatkan ritme penceritaan yang tepat untuk Dead Man Down, dengan menghadirkannya dalam alur cerita yang bergerak secara sederhana namun efektif untuk terus menghadirkan intensitas ketegangan. Sayangnya, jalan cerita serta konflik yang telah terbangun dengan rapi semenjak awal secara perlahan mulai terasa klise ketika mulai mencapai titik klimaks konfliknya. Ritme cerita yang berjalan secara sederhana dengan teratur semenjak awal kemudian perlahan terasa berjalan cepat dan terburu-buru untuk menghasilkan akhir cerita. Twist yang dihadirkan di penghujung kisah justru lebih terasa sebagai sebuah hal yang menggelikan daripada berhasil memberikan kejutan yang menyenangkan kepada penonton.

Dead Man Down juga terasa sedikit gagal dalam mengeksplorasi setiap karakter yang hadir di dalam jalan penceritaan, khususnya para karakter-karakter pendukung. Kebanyakan karakter pendukung yang ada terasa hanya dihadirkan untuk memberikan warna tambahan tanpa pernah terasa benar-benar esensial kehadirannya. Untungnya, deretan pemeran film ini mampu menghidupkan setiap karakter yang mereka perankan dengan baik. Colin Farrell dan Noomi Rapace tampil solid sebagai pemeran utama dengan chemistry yang hadir diantara keduanya muncul secara meyakinkan. Terrence Howard juga memerankan karakter antagonis utama dengan baik, meskipun akan ada banyak pendapat yang menilai penampilannya terasa kurang sadis untuk memerankan sosok pimpinan kelompok penjahat. Nama-nama lain seperti Dominic Cooper dan Isabelle Hupert menambah solid kualitas penampilan departemen akting film ini.

Mereka yang menggemari The Girl with the Dragon Tattoo garapan Oplev sepertinya akan mudah untuk jatuh hati kembali dengan Dead Man Down. Oplev masih menawarkan presentasi yang hampir serupa terhadap film yang menjadi debut penyutradaraannya di Hollywood ini: ritme penceritaan yang sederhana, suasana muram yang mewarnai banyak bagian film hingga penampilan kekerasan yang tertata rapi sehingga tidak tampil begitu eksplisit. Dead Man Down jelas bukanlah sebuah karya yang istimewa – dengan beberapa bagiannya terjebak dalam ke-klise-an film-film sejenis dan beberapa karakter yang gagal tergali dengan baik kehadirannya di dalam jalan cerita. Walaupun begitu, dengan penataan cerita yang secara perlahan akan mampu mencuri perhatian penontonnya dan penampilan para jajaran pemerannya yang begitu kuat, Dead Man Down mampu muncul sebagai sebuah presentasi crime-thriller yang cukup memuaskan.

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.