Review

Info
Studio : 20th Century Fox
Genre : Action, Crime, Drama
Director : Olivier Megaton
Producer : Luc Besson
Starring : Liam Neeson, Maggie Grace, Famke Janssen, Rade Šerbedžija, Luke Grimes

Kamis, 04 Oktober 2012 - 15:16:05 WIB
Flick Review : Taken 2
Review oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 2992 kali


Tidak ada yang benar-benar tahu mengapa sekuel dari film Taken (2008) yang dibintangi oleh Liam Neeson diperlukan untuk diproduksi oleh Hollywood. Namun, mengingat film yang berdana produksi sebesar US$26 juta tersebut lalu sukses luar biasa selama masa perilisannya di seluruh dunia dan menghasilkan pendapatan sebesar US$226 juta… yahhh… jelas wajar saja jika kemudian Hollywood memutar otak mereka dan mencoba mengulangi kesuksesan yang tidak disengaja tersebut. Walau kali ini tidak lagi melibatkan sutradara seri pertamanya, Pierre Morel, Taken 2 masih dibintangi oleh Liam Neeson dengan dukungan Famke Janssen dan Maggie Grace. Naskah cerita Taken 2 juga masih ditulis oleh duo Luc Besson dan Robert Mark Kamen… yang kembali menghasilkan jalan cerita dengan formula yang benar-benar sangat familiar dengan seri pendahulunya. Easy money eh?

Jalan cerita Taken 2 sendiri mengambil latar belakang waktu setahun semenjak rentetan kejadian yang terjadi pada seri sebelumnya. Kali ini, setelah melaksanakan tugasnya menjadi seorang pengawal pribadi di Istanbul, Turki, Bryan Mills (Neeson) mengundang mantan istrinya, Lenore (Janssen) yang sedang mengalami masalah dalam pernikahannya, dan juga puterinya, Kim (Grace), untuk berliburan bersamanya di kota tersebut. Pada awalnya, Bryan mengira bahwa Lenore menolak ajakan tersebut. Namun, Lenore dan Kim ternyata telah menyiapkan sebuah kejutan bagi Bryan dengan datang secara diam-diam ke hotel tempat Bryan menginap. Sebuah kejutan manis, tentu saja.

Sayangnya, liburan keluarga Mills ternyata tidaklah berjalan seindah yang mereka rencanakan. Sehari setelah Lenore dan Kim tiba di Istanbul, masalah mulai hadir ketika sekelompok orang mencoba untuk menculik ketiganya. Walau kemudian dirinya dan Lenore berhasil diculik, namun berkat kecekatannya, Bryan berhasil mengingatkan puterinya untuk segera melarikan diri dan berlindung dari ancaman orang-orang yang akan datang untuk menculiknya. Kini, Bryan harus menyusun strategi untuk melepaskan dirinya dan Lenore dari sekapan penculik sekaligus berburu dengan waktu sebelum mereka berhasil mendapatkan Kim.

Whoa! Luc Besson dan Robert Mark Kamen benar-benar mendapatkan gaji buta dengan pekerjaan mereka dalam menulis naskah cerita Taken 2. Formula Taken 2 jelas-jelas merupakan carbon copy dari formula cerita yang telah digunakan pada seri sebelumnya, namun dengan menggunakan beberapa penyesuaian dan perubahan di beberapa bagian. Untungnya, sutradara Olivier Megaton (Colombiana, 2011) telah sangat berpengalaman dengan mengarahkan film-film aksi minim pembangunan jalan cerita dan murni hanya mengandalkan plot cerita aksi yang sederhana. Terserah jika Anda ingin mengkategorikan film ini sebagai sebuah film aksi yang klise, namun Megaton mampu menggarap dan menjaga kehadiran setiap intensitas ketegangan adegan aksi di film ini dengan begitu baik.

Yang semakin membuat film ini terlihat meyakinkan jelas adalah penampilan prima Liam Neeson. Layaknya di seri pertama film ini, atau seperti perannya di The A-Team (2010) atau Unknown (2011) atau The Grey (2012), Neeson kembali memerankan sosok manusia yang selalu memiliki kekuatan hebat untuk melawan setiap perlawanan fisik maupun mental yang diarahkan kepadanya. Dan ia selalu menang! Hebatnya, Neeson selalu mampu  membuat karakter yang ia perankan terlihat begitu manusiawi – tentu saja dengan kemampuan dramatisnya yang juga sama kuatnya. Neeson adalah nyawa utama dari Taken 2 yang membuat film ini menjadi layak untuk kembali disaksikan.

Selain Neeson, nama-nama lain yang mengisi departemen akting film ini hadir dengan karakterisasi dan peran yang terbatas. Famke Janssen dan Maggie Grace hadir hanya sebagai obyek penderita dari jalan cerita film – walaupun Grace pada beberapa bagian juga mampu menunjukkan kemampuannya dalam beradegan aksi. Sementara karakter-karakter antagonis yang hadir juga cenderung tidak terlalu mendominasi seperti di film pertama. Kehadiran mereka – yang menjadi kunci penghubung antara Taken 2 dengan seri sebelumnya – jelas terlihat hanya sebagai sebuah faktor pemicu untuk munculnya deretan adegan aksi di dalam jalan cerita film ini.

Lalu bagaimana pengaruh pengulangan berbagai (baca: seluruh) elemen di seri pertama terhadap kualitas Taken 2 secara keseluruhan? Jelas tidak akan membawa film ini maupun nama-nama yang terlibat di dalamnya ke tingkatan kelas yang lebih baik lagi. Namun, Anda, khususnya yang menggemari film-film aksi sederhana, jelas tidak akan mampu memungkiri bahwa Olivier Megaton berhasil menyingkirkan segala keterbatasan yang ada di dalam naskah cerita karya Luc Besson dan Robert Mark Kamen untuk kemudian merangkai deretan adegan aksi yang begitu mampu memacu adrenalin setiap penontonnya. Ditambah dengan kharisma Liam Neeson yang begitu kuat sebagai (sekali lagi) sosok pahlawan yang tidak dapat dikalahkan, Taken 2 adalah sebuah kesederhanaan yang mampu dimaksimalkan dengan sangat baik. But please… no Taken 3, okay?

Rating :

Share |


Review Terkait :

Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.