News


Minggu, 10 Maret 2019 - 19:04:51 WIB
Captain Marvel
Diposting oleh : Amir Syarif Siregar (@Sir_AmirSyarif) - Dibaca: 1604 kali

Sebelas tahun semenjak perilisan Iron Man (Jon Favreau, 2008) dan sembilan belas film lain yang dirilis guna mengisi linimasa pengisahan Marvel Cinematic Universe, Marvel Studios merilis Captain Marvel yang menandai kali perdana dimana sosok pahlawan super perempuan menjadi karakter utamanya. Seperti halnya film-film pertama para pahlawan super buatan Marvel Studios sebelumnya, Captain Marvel juga merupakan sebuah origin story yang akan memperkenalkan pada penonton mengenai sosok sang pahlawan super, kekuatan yang dimilikinya, hingga berbagai masalah yang menghampirinya ketika ia berusaha untuk mengenal sekaligus mengendalikan kekuatan yang ia miliki tersebut. Sebuah plot pengisahan yang cukup mendasar bagi sebuah film yang berasal dari semesta cerita tentang kehidupan para pahlawan super. Namun, terlepas dari berbagai elemen familiar dari penceritaan tersebut, garapan duo sutradara Anna Boden dan Ryan Fleck (It’s Kind of a Funny Story, 2010) berhasil mengemas Captain Marvel tetap menjadi sajian yang terasa segar dan sangat, sangat menyenangkan untuk diikuti. 

Dengan naskah cerita yang juga ditulis oleh Boden dan Fleck bersama dengan Geneva Robertson-Dworet (Tomb Raider, 2018), film yang berlatarbelakang waktu pengisahan pada pertengahan tahun 1990an ini memulai penceritaannya ketika sebuah misi penyelamatan rahasia yang dilaksanakan oleh pasukan militer dari planet Kree yang dikenal dengan sebutan Starforce berakhir dengan kegagalan. Salah seorang anggota Starforce, Vers (Brie Larson), yang ditangkap dan ditahan oleh pemimpin pasukan Skrulls, Talos (Ben Mendelsohn), berhasil melarikan diri dengan pesawat luar angkasanya dan kemudian mendarat di planet Bumi. Sial, keberadaannya kemudian diketahui oleh pasukan Skrulls yang segera menyusul dan berusaha menangkapnya kembali. Tidak berhenti disana, penampilan Vers yang mencurigakan dan kekuatan yang dimilikinya turut menarik perhatian agen rahasia Strategic Homeland Intervention, Enforcement and Logistics Division, Nick Fury (Samuel L. Jackson), yang lantas melaksanakan investigasinya sendiri untuk menahan Vers.

Sebagai film yang bertugas sebagai sebuah origin story bagi karakter utamanya, Captain Marvel melaksanakan pekerjaannya dengan baik dalam memberikan pengetahuan pada penontonnya mengenai latar belakang kehidupan sang karakter utama, Vers – termasuk juga eksplorasi kisah mengenai bagaimana ia juga akan dikenal dengan sebutan Carol Danvers dan Captain Marvel. Namun, Boden dan Fleck menggarap Captain Marvel lebih dari hanya sekedar menjadi sebuah origin story. Sebagai bagian dari Marvel Cinematic Universe, Captain Marvel juga dihadirkan sebagai jembatan pengisahan bagi film terakhir dalam fase ketiga dari seri Marvel Cinematic Universe, Avengers: Endgame garapan Anthony Russo dan Joe Russo yang akan dirilis April mendatang. Komposisi cerita Captain Marvel juga mampu membuatnya mengalir sebagai sebuah buddy movie ketika karakter Vers dan Nick Fury mulai saling bekerjasama untuk menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi. Deretan elemen penggalian cerita ini yang lantas sukses menjadikan film ini tampil padat berisi.

Tentu, tidak sepenuhnya berbagai tema pengisahan yang ingin disajikan Captain Marvel berhasil dieksekusi dengan mulus. Paruh awal dimana film ini berusaha memperkenalkan dunia dan karakter-karakter baru terasa berjalan terlalu lamban – dan membingungkan khususnya bagi mereka yang belum sepenuhnya familiar dengan Marvel Cinematic Universe. Beruntung, ketika karakter Vers dikisahkan mendarat di Bumi dan berkenalan dengan karakter Nick Fury, Captain Marvel mulai menemukan ritme pengisahan yang tepat. Dihadirkan dengan paduan antara elemen komedi yang kental, sajian aksi yang memikat, serta sentuhan musik dari era 1990an (Garbage! No Doubt! TLC! Nirvana! Hole!), Captain Marvel mengalir lancar dan menyenangkan dalam menjalani setiap konfliknya. Film ini bahkan mampu menyajikan beberapa elemen emosional ketika karakter Vers dipertemukan dengan karakter Maria Rambeau (Lashana Lynch) dan puterinya, Monica Rambeau (Akira Akbar), yang dikisahkan sebagai sosok krusial dari masa lalunya.

Harus diakui, dengan semakin kompleksnya tata pengisahan film-film lain dalam Marvel Cinematic Universe, penceritaan yang dihadirkan dalam Captain Marvel memang terasa tidak menghadirkan sebuah formula cerita yang benar-benar baru. Meskipun begitu, naskah cerita garapan Boden, Fleck, dan Robertson-Dworet mampu memanfaatkan momentum kehadiran Captain Marvel sebagai film pahlawan super wanita perdana dalam Marvel Cinematic Universe dengan seksama. Dalam berbagai sudut pengisahannya, Captain Marvel tampil lugas dalam penyampaiannya mengenai peran dan pemberdayaan perempuan dalam kehidupan. Naskah cerita Captain Marvel juga tidak menyajikan sang karakter pahlawan super sebagai sosok yang glamor nan sensual. Captain Marvel dihadirkan sebagai karakter sederhana yang membumi serta penyampaian tema tentang penemuan jati diri yang intim dan jauh dari kesan ambisius – sebuah teknik yang jelas telah lama diterapkan Boden dan Fleck ketika menggarap film-film independen seperti Sugar (2008), It’s Kind of a Funy Story, dan Mississippi Grind (2015). Sentuhan yang jelas akan membuat film ini mampu memberikan inspirasi bagi para penontonnya – khususnya para penonton muda yang menyaksikannya.

Larson hadir dengan kualitas solid sebagai Vers/Carol Danvers/Captain Marvel. Penampilannya mampu membuat karakter yang ia perankan terlihat begitu tangguh, penuh dengan rasa percaya diri, namun juga terasa mudah untuk disukai dan didekati oleh setiap orang. Chemistry kuat yang ditampilkannya bersama dengan Jackson juga menjadi elemen penting bagi Captain Marvel untuk mengalir dengan pengisahan yang lancar. Jackson – yang tampil dengan efek visual yang membuat penampilannya lebih muda – juga begitu menyenangkan dalam penampilannya sebagai Nick Fury. Departemen akting film ini juga diperkuat dengan penampilan berkelas dari Annette Bening, Jude Law, Mendelsohn, serta sosok kucing bernama Goose yang dipastikan akan mampu mencuri perhatian dan hati setiap orang yang menyaksikannya.


Share |


Berita Terkait :
Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.