Jakarta Film Week (JFW), festival film bertaraf internasional kembali hadir di tahun ini pada – Oktober, secara daring dan luring. Jumpa pers peluncuran JFW 2022 diadakan secara daring dan luring pada Jumat, September di CGV FX Sudirman, Jakarta.
Acara ini dihadiri oleh Gumilar Ekalaya selaku Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Vivian Idris selaku Board Festival, Rina Damayanti selaku Festival Director JFW, Novi Hanabi selaku Program Manager, Jourdy Pranata sebagai Festival Ambasador JFW dan Susanti Dewi, perwakilan dari IDN Pictures.
“Jakarta hadir sebagai kota yang merespon kegiatan ekonomi kreatif dan juga memfasilitasi ruang dan kebutuhan film, baik dari penonton dan juga industri yang terus berkembang” ungkap Andhika Permata, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, dalam sambutan pembukaan Press Conference hari ini. Jakarta Film Week edisi kedua akan mengusung tema Emerge, kembali diinisiasi oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta.
Pemilihan tema ini, berkaitan dengan harapan baru yang muncul pasca-pandemi, seperti yang diungkapkan oleh Gumilar Ekalaya, Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta.
“Di tahun kedua penyelenggaraannya, Jakarta Film Week mengusung tema Emerge. Karena pandemi sudah mereda, saat ini kita bisa melihat kesempatan baru. Dengan begitu harapannya festival ini bisa menjadi wadah untuk emerging atau kemunculan baru bagi para filmmaker. Semoga di tahun-tahun berikutnya festival film bertaraf internasional ini tetap hadir meramaikan industri perfilman dan terus didukung oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta,” tutur Gumilar Ekalaya.
Tahun ini Jakarta Film Week masih memiliki dua program utama, yaitu program pemutaran film dan non pemutaran film. Program pemutaran film akan terdiri dari program, yaitu Global Feature (merupakan pemutaran film panjang terpilih baik dari Indonesia maupun internasional), Global Short (pemutaran film pendek menampilkan film-film pendek terpilih, baik dari Indonesia maupun Internasional), dan Jakarta Film Fund (kompetisi ide cerita pembuatan film pendek).
Dalam program pemutaran film juga akan ada sesi kompetisi yang terdiri dari, GlobalFeature Award (penghargaan film panjang internasional terbaik), Direction Award (penghargaan film panjang Indonesia terbaik), Global Short Award (penghargaan film pendek internasional terbaik), Jakarta Film Fund Award (penghargaan film hasil produksi pemenang Jakarta Film Fund), Global Animation Award (penghargaan film animasi pendek), dan Series of The Year (penghargaan series orisinal yang tayang di OTT).
“Semangat besar dari tim program untuk Jakarta Film Week kali ini setara dengan antusias besar para penggiat industri film, mulai dari jumlah pendaftar kompetisi film yang meningkat dari tahun lalu, hingga program-program baru yang lebih bervariasi untuk berbagai lini. Semoga program-program yang kami tawarkan di Jakarta Film Week tahun ini turut mengambil andil besar bagi perkembangan industri film bagi tanah air maupun internasional,” ujar Novi Hanabi, selaku Program Manager JFW 2022.
Untuk program non pemutaran film, terdiri dari Masterclass (pelatihan untuk para profesional industri film dengan narasumber berpengalaman di industri film internasional), Talks (diskusi publik seputar industri film dengan panelis yang inovatif dan berpengalaman), Community (ruang berbagi komunitas film untuk memperluas jaringan dan bertukar pengetahuan dengan para ahli di industri film), Jakarta Film Fund (kompetisi ide cerita pembuatan film pendek, dengan proposal yang terpilih akan mendapatkan dukungan produksi, teknis dan pelatihan), Road to Jakarta Film Week (Kegiatan yang berjalan menjelang acara puncak Jakarta Film Week). Acara ini berkolaborasi dengan instansi edukasi film di Indonesia, berbentuk diskusi dan bincang dengan praktisi industri film.
Selain diskusi dan bincang dengan praktisi industri film, Road to Jakarta Film Week juga berupa penayangan film pendek secara eksklusif di Vidio.com, hasil kolaborasi dari instansi edukasi film di Indonesia, dan Exhibition (ruang pameran dan pertemuan untuk pekerja film, prakerja film, prakarsa teknologi, investor dan penonton).
Satu program terbaru lainnya di tahun ini yaitu Producer’s Lab, program hasil kolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia dan Platform BUSAN, yang secara eksklusif memfasilitasi para produser film Indonesia untuk siap berkompetisi secara lokal dan internasional. Yulia Evina Bhara, produser film asal Indonesia dan Alemberg Ang, produser film asal Filipina akan menjadi mentor program ini. Peserta yang terpilih akan mendapat kesempatan untuk mengikuti Platform BUSAN.
Dengan sejumlah program baru, penyelenggaraan JFW diharap bisa lebih fresh sekaligus wujud dukungan pada bangkitnya industri film pasca-pandemi. “Di tahun kedua Jakarta Film Week ini, dengan bangga kami menghadirkan program-program baru dan program kolaborasi dengan berbagai mitra, mulai dari roadshow ke kampus-kampus dalam rangkaian Road to Jakarta Film Week hingga kategori baru untuk penghargaan, Series of The Year dan Global Short Animation. Kami juga memiliki satu program baru yaitu Producer’s Lab yang dapat menjadi wadah untuk berkembangnya industri film secara lokal maupun internasional. Selain itu, dengan semangat emerge kami menghadirkan wajah baru yaitu Jourdy Pranata sebagai festival ambasador, ” ungkap Rina Damayanti, selaku Festival Director JFW.
Di tahun kedua ini JFW menerima pendaftar film mencapai 461 film yang berasal dari 28 negara. Film Balada Si Roy produksi IDN Pictures dipilih menjadi film pembuka JFW. Pemutaran tersebut sekaligus menjadi momen World premiere untuk film Balada Si Roy. “Balada Si Roy adalah Intellectual Property (IP) yang tak lekang zaman, kini kami hadirkan kembali untuk menyapa penggemar lama maupun anak muda masa kini. Kami dari IDN Pictures sangat bangga dan senang bisa membawa film ini sebagai pembuka dan turute berkompetisi di Jakarta Film Week. Pemutaran ini jadi lebih spesial karena World Premiere, di mana lebih dulu dari pemutaran reguler di bioskop. Dengan berpartisipasi, semoga dapat menjadi tontonan yang menghibur bagi penonton di Jakarta Film Week,” tutur Susanti Dewi, produser film Balada Si Roy.
Sementara penyelenggaraan secara daring akan tayang secara eksklusif di Vidio.com. “Kehadiran platform OTT dalam industri perfilman Indonesia adalah sebuah inovasi yang disruptif. Dengan adanya platform OTT, lahir banyak peluang dan kesempatan bagi para produsen film dan kreator konten lokal. Selain itu, platform OTT-pun menjadi jalur distribusi komplementer untuk memperkenalkan hasil karya cerita para anak bangsa. Vidio, sebagai platform OTT terbesar di Indonesia sekaligus rumah bagi karya serial original (Vidio Original Series) memberikan dukungan penuh atas terselenggaranya Jakarta Film Week tahun, yang menjadi wadah dan ajang apresiasi atas konten penyiaran hasil karya anak bangsa. Kami berharap ajang ini dapat menjadi motivasi bagi para kreator perfilman Indonesia untuk terus semangat dan berkarya,” ujar Monika Rudijono selaku Managing Director Vidio menyampaikan.
Jakarta Film Week diharapkan menjadi wadah bagi para pelaku industri film Indonesia, terutama di Jakarta agar semakin berkembang baik secara wacana, keterampilan juga pengembangan jaringan. Selain itu dapat menjadi pemicu bagi industri film di daerah lain untuk semakin berkembang sehingga bisa meningkatkan kualitas industri film di Indonesia secara keseluruhan.
PROGRAM JAKARTA FILM WEEK
Film Panjang Kompetisi :
Film Pendek Kompetisi :