Feature


Kamis, 26 November 2020 - 17:58:52 WIB
Membuka JAFF 15 ‘Kinetic’ Melalui Jarak Dan Mekong 2030
Diposting oleh : Haris Fadli Pasaribu (@oldeuboi) - Dibaca: 2075 kali

JAFF 15 ‘Kinetic’ resmi dibuka pada tanggal 25  November 2020 secara daring dan luring di Yogyakarta serta 14 kota lainnya di Indonesia.  Mekong 2030 (2020) sebuah antologi berisi lima film naratif pendek dari negara Thailand,  Vietnam, Kamboja, Laos, dan Myanmar menjadi film pembuka penanda perhelatan JAFF  15 ‘Kinetic’. Meski dapat diakses melalui daring, penonton dapat menyaksikan Film Mekong  2030 (2020) secara luring di Kedai Kebun Forum Yogyakarta pukul 17:00 WIB dengan  mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. 

Menghadapi pandemi yang belum usai, upacara pembukaan festival dilaksanakan secara  daring melalui kanal YouTube Jogja-NETPAC Asian Film Festival. Pembukaan dimulai  dengan sambutan dari FestivalPresident JAFF yang memaknai Kinetic sebagai gerak  untuk selalu bangkit dan mengatasi segala hambatan. “Saat ini kita dilanda pandemi  COVID-19, tetapi kita bertekad sejak awal tetap menyelenggarakan festival ini. Kita percaya  bahwa sebuah festival adalah perayaan tentang hidup dan JAFF berharap dapat  memberikan inspirasi, optimisme, dan solidaritas dengan sesama”, tuturnya. 

Berkeyakinan sama dengan Festival President JAFF, Ifa Isfansyah selaku Festival Director  JAFF merasa dua bencana yang terjadi pada tahun 2006 dan 2010 merupakan  pengalaman, untuk tetap percaya dapat menyelenggarakan festival di tahun ini. Meski  bukanlah hal yang mudah, dukungan dari berbagai pihak mengantarkan JAFF 15 ‘Kinetic’  tetap berlangsung. 

“Saya secara khusus menyampaikan terima kasih kepada 15 komunitas film di Indonesia  yang membuat penyelenggaraan festival tahun ini tidak kehilangan esensinya. Akar dari  JAFF adalah komunitas film dan festival ini dibesarkan oleh komunitas film”, jelas Ifa  Isfansyah. 

Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Wakil Gubernur Daerah istimewa Yogyakarta  (Wagub DIY) yang sepakat dengan Pedro Almodovar bahwasanya sinema dapat mengisi  ruang-ruang kosong dalam kehidupan. Baginya, festival film memiliki fungsi penting bagi  masyarakat. “Ditengah layanan bioskop konvensional yang terdisrupsi, JAFF 15 dapat  menjadi alternatif untuk mendapatkan tontonan yang segar, berkualitas, dan menghibur”,  ujar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Paku Alam X. Beliau juga mengajak penonton  dan segenap pihak yang terlibat pada festival ini untuk berdisiplin menjalankan protokol  kesesatan demi keselamatan bersama di masa adaptasi kenormalan baru. 

Sebagai salah satu festival film terbesar di Indonesia, JAFF juga terlibat secara luas  bersama 29 negara dan 14 kota lainnya yang tersebar di Indonesia. “JAFF NETPAC ini  memang dampaknya terhadap perkembangan sinema di Asia cukup signifikan, khususnya  memberikan warna lain dari penyelenggaraan festival dengan sifatnya khas Indonesia atau  khas Jogja yang dalam hal ini memang menekankan keintiman, kehangatan, kolaborasi,  dan kerjasama dalam melihat kemungkinan-kemungkinan terbaik untuk mengembangkan  sinema di Asia”, ungkap Dr. Hilmar Farid sebagai Direktur Jenderal Kebudayaan  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kontribusi JAFF juga memberikan dampak positif pada berbagai sektor kehidupan. Hal ini  turut disampaikan oleh Yuana Rochma Astuti perwakilan dari Kementerian Pariwisata dan  Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), bahwa program yang diinisiasi JAFF dan  Kemenparekraf/Baparekraf ini diharapkan dapat menguatkan daya guna film dalam  konteks ekonomi, tidak hanya untuk sineas saja, tetapi juga aspek-aspek lain yang  terkandung dalam film tersebut. 

“Dalam pemutaran film secara daring ini, dihadirkan film-film yang tidak hanya mampu  membawa aspek emosional kepada penontonnya, tetapi juga mampu menjadi jembatan  informasi atas berbagai persoalan sosial kultural yang terjadi di Indonesia serta memiliki  dampak ekonomi baik secara langsung maupun tidak langsung.” ucap Yuana Rochma  Astuti. 

Keberlangsungan Jogja-NETPAC Asian Film Festival datang dari berbagai elemen seperti  para pelaku ekonomi lainnya, komunitas-komunitas dan pemerintah. “Kami dari Pemda  Daerah Istimewa Yogyakarta khususnya Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta,  mengapresiasi atas pelaksanaan JAFF tahun ini dengan harapan sineas-sineas Indonesia  dan Asia bisa serta mampu menunjukkan kapasitasnya di ajang yang lebih tinggi”, pungkas  Sumadi SH, MH perwakilan Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta dalam  sambutan upacara pembukaan JAFF 15. 

Penampilan spesial oleh Sekar Sari dan Mila Rosinta juga mewarnai upacara pembukaan  JAFF 15 ‘Kinetic’. Melalui arahan Kamila Andini dan Wahyu Agung Prasetyo, tarian tersebut  menggambarkan kehidupan sinema dan bioskop yang beranjak mulai hidup kembali. 

Terhitung sejak 25 November 2020, penonton sudah dapat menyaksikan sajian film-film  pilihan yang akan ditayangkan melalui kanal KlikFilm. Film-film tersebut terbagi atas  program-program yang menawarkan berbagai perspektif dari konteks isu, sosial, ekonomi,  dan budaya dari berbagai negara Asia. Hal ini sebagai upaya untuk merespon gerakan  sinema Asia yang selalu bergerak, beradaptasi, dan berkembang seiring berjalannya  waktu. Total sebanyak 128 film (57 film panjang dan 71 film pendek) dari 29 negara seluruh  Asia Pasifik akan ditayangkan dalam serangkaian program non-kompetisi. 

Selain program film, tahun ini JAFF juga konsisten menawarkan program-program yang  fokus pada edukasi seputar pembuatan dan perkembangan film. Program ini terbagi atas  program Masterclass dan Public Lecture yang juga dapat diakses secara daring melalui  kanal KlikFilm mulai dari 25-29 November 2020. 

Pandemi tidak menghentikan semangat pergerakan sinema Asia Pasifik JAFF 15  ‘Kinetic’ yang akan dilangsungkan selama lima hari secara daring melalui kanal KlikFilm  dan luring di Kedai Kebun Forum Yogyakarta serta 14 kota lainnya di Indonesia. Seluruh  informasi JAFF 15 ‘Kinetic’ dapat dilihat melalui lamanhttp://www.jaff-filmfest.org serta media  sosial @jaffjogja. Bersama merayakan pergerakan sinema Asia. (2020) 

 


Share |


Berita Terkait :
Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.