Feature


Jumat, 11 April 2014 - 14:11:36 WIB
Laporan Kegiatan Hari Film Nasional ke-64 tahun 2014
Diposting oleh : Taufiqur Rizal (@TarizSolis) - Dibaca: 1661 kali

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Badan Perfilman Indonesia (BPI) menggelar Peringatan Hari Film Nasional (HFN) ke-64 tahun 2014 dengan tema “Bangga Film Indonesia”. Dalam Konferensi Pers yang berlangsung tanggal 26 Maret 2014 di Balairung Soesilo Soedarman, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Mari Elka Pangestu, Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kacung Marijan, Ketua Badan Perfilman Indonesia (BPI), Alex Komang dan Lukman Sardi, aktor yang juga Ketua asosiasi Rumah Aktor Indonesia (RAI), memaparkan kepada wartawan serangkaian agenda kegiatan yang akan dilangsungkan.

Selain dihadiri sekitar 150 wartawan media cetak, online dan elektronik, tampak insan film yang terlibat dalam kampanye “Ayo Ke Bioskop” yang juga diluncurkan dalam peringatan HFN tahun ini seperti: Dewi Irawan, Ria Irawan, Wulan Guritno, Nirina Zubir, Indra Birowo, Fauzi Baadilla, Teuku Rifnu Wikana, Chelsea Islan dan Rangga Joned.

Rangkaian kegiatan HFN ke-64 dimulai pada tanggal 27 Maret 2014 dengan Pemutaran dan Diskusi Film di Semarang dan Banjarnegara. Di Semarang, diputar film 9 Summers 10 Autumns di Gedung Ngesti Pendawa, Taman Budaya Raden Saleh, bekerjasama dengan Komunitas Sinema Semarang (KSS) yang menghadirkan Dewi Irawan (Aktris) dan Embie C.Noer (BPI). Sementara di Banjarnegara diputar film Sagarmatha di Politeknik Banjarnegara bekerjasama dengan komunitas Godong Gedang menghadirkan Emil Heradi (Sutradara) dan Rully Sofyan (BPI).

Selain itu juga dilangsungkan pemutaran dan diskusi film 12 Menit dan Hasduk Berpola serta pelatihan singkat pemeranan oleh aktor dan aktris Rumah Aktor Indonesia (RAI) di 7 SMP/SMA se-Jabodetabek.

 Sementara di Jakarta di hari yang sama, diselenggarakan Orasi Sinema dengan tema: “Film Indonesia dan Identitas Nasional dalam Kondisi Pascanasional” oleh Dr. Seno Gumira Ajidarma di Galeri Indonesia Kaya, Mal Grand Indonesia. Hadir beberapa insan perfilman seperti: Slamet Rahardjo, Christine Hakim, Jajang C.Noer, Nia Dinata, Lasja Fauzia dan Agni Ariatama di antara pengunjung. Acara dibuka dengan sambutan Direktur Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya (Dirjen EKSB) Kemenparekraf, Ahman Sya, dan Ketua BPI, Alex Komang

Tepat pada Hari Film Nasional yang jatuh pada tanggal 30 Maret, diselenggarakan Ziarah dan Tabur Bunga di makam para perintis perfilman nasional yaitu Sofia W.D. (aktris, sutradara dan produser) di TMP Kalibata dan makam Bapak Perfilman Nasional, Usmar Ismail, Suryo Sumanto, pendiri Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) dan Djaduk Djajakusuma, sutradara dan pendiri Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (LPKJ) yang kini bernama Institut Kesenian Jakarta (IKJ).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Menparekraf, Mari Elka Pangestu, Dirjen EKSB Kemenparekraf, Ahman Sya, Direktur Pengembangan Industri Perfilman (PIP) Kemenparekraf, Armein Firmansyah dan para staf jajarannya, Ketua BPI Alex Komang dan pengurus lainnya serta perwakilan asosiasi dan insan perfilman seperti Donny Alamsyah, Ayusitha dan Fauzi Baadilla. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Irwan Usmar Ismail, putra Usmar Ismail berserta keluarga dan juga para mahasiswa dari Indtitut Kesenian Jakarta (IKJ) dan Universitas Bunda Mulia.

Acara kemudian dilanjutkan dengan Syukuran Hari Film Nasional ke-64 tahun 2014 di Balairung Soesilo Soedarman Kemenparekraf, yang dimeriahkan dengan hiburan oleh Keroncong Tugu, Jakarta. Pada kesempatan tersebut Menparekraf memberikan apresiasi kepada 10 insan film senior yaitu: Rachmat Hidayat (Aktor), Soendoro (Aktor), Aminah Cendrakasih (Aktris), Laila Sari (Aktris), Nani Soemanegara (Aktris), Mpok Nori (Aktris), Nurhadie Irawan (Sutradara), Ida Farida (Sutradara), Sri Atmo (Kameraman) dan Yudhi Soebroto (Penata Artistik).

Pada hari yang sama di bioskop Hollywood XXI diputar pula 4 film laris Indonesia periode tahun 2000-2010 seperti: Ada Apa Dengan Cinta (2002), Eiffel I’m In Love (2003), Nagabonar Jadi 2 (2007) dan Laskar Pelangi (2008).

Malam Puncak HFN ke-64 tahun 2014 yang diselenggarakan pada tanggal 1 April 2014 di Ballroom Club XXI, Djakarta Theater dihadiri sekitar 500 orang yang terdiri dari pejabat di lingkungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta pelaku industri, kegiatan, pendidikan dan asosiasi perfilman.

Tak ketinggalan pula insan film lintas generasi seperti Slamet Rahardjo, Dedi Sutomo, Didi Petet, Ikranegara, Hengky Solaiman, Connie Sutedja, Leni Marlina, Nani Wijaya, Ade Irawan, Tio Pakusadewo, Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen, Vino Bastian dan Marsha Timothy, Chico Jericho dan Laudya Chyntia Bella, Agus Kuncoro, Bucek Depp, Ferry Salim, Joe Taslim, Ario Bayu, Arifin Putra, Dion Wiyoko, Verdy Solaiman, Aline Adita, Reza Artamevia, Atiqah Hasiholan, Adinia Wirasti, Acha Septriasa, Julia Perez, Dewi Irawan, Dinda Kanyadewi, Olga Lydia dan masih banyak lagi.

Pada acara yang dibuka dengan sambutan Ketua BPI, Alex Komang, Wakil Menteri Kebudayaan (Wamenbud) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Wiendu Nuriyanti serta Menparekraf, Mari Elka Pangestu tersebut diserahkan pula Piala Antemas kepada produser film terlaris tahun 2013, Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, yang diterima oleh Sunil Soraya, sebagaimana tradisi pada perayaan Hari Film Nasional pada tahun-tahun sebelumnya.

Aktris peraih Citra, Nirina Zubir, menjadi pemandu acara yang juga dimeriahkan dengan hiburan yang menampilkan Ihsan Tarore dan Dira Sugandi dengan iringan Frequent O Harmony, arahan Frida Tumakaka yang membawakan sejumlah komposisi yang terilhami dari lagu tema film-film Indonesia. Pada kesempatan tersebut Nirina juga meminta para undangan untuk terlibat dalam kampanye “Bangga Film Indonesia” dan “Ayo Ke Bioskop” di media sosial.

Sebagai penutup, seluruh undangan berkesempatan menyaksikan pemutaran film perdana karya sepenuhnya anak bangsa dengan sutradara Usmar Ismail, Darah dan Doa, yang telah direstorasi. Hari pertama pengambilan gambar film tersebutlah, tanggal 30 Maret 1950, yang diperingati setiap tahun sebagai Hari Film Nasional. Putra Usmar Ismail, Irwan Usmar Ismail, memberikan pengantar sebelum film dimulai.

Sebelumnya, di tempat yang sama telah dilangsungkan pula diskusi film dan festival bersama Direktur Asiatica Film Mediale Festival, Roma, Italo Spinelli dan Ray Nayoan, Presiden Lingkar Alumni (LA) Indie Movie. Diskusi dipandu oleh Roland Wiryawan, sutradara yang film pendeknya, Would You, diputar di Short Film Corner Festival Film Cannes tahun lalu.

Selamat Hari Film Nasional ke-64 Tahun 2014. Ayo Ke Bioskop dan dukung film nasional agar kita semakin Bangga Film Indonesia.



Share |


Berita Terkait :
Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.