Feature


Jumat, 23 November 2012 - 04:59:49 WIB
Jadwal Pemutaran ChopShots Documentary Film Festival (7 Desember 2012)
Diposting oleh : Shinta Setiawan (@ssetiawan) - Dibaca: 1630 kali

Dalam penyelenggaraan perdananya ini, ChopShots Documentary Film Festival akan membawa film-film terpilih dari 158 judul yang telah masuk. Dengan fokus utama pada Asia, dan khususnya, Asia Tenggara, ChopShots berharap para penontonnya dapat terinspirasi dari orang-orang yang hidup di negara tetangga dan menyambut keragaman yang ada. Berencana untuk menghadiri festival film dokumenter ini? Kalau begitu, panduan berikut mungkin dapat membantu Anda untuk memilih film-film yang akan diputar setiap harinya. Inilah daftar film-film dokumenter yang akan diputar tanggal 7 Desember 2012 dalam ChopShots Documentary Film Festival di Jakarta.

 

1. Mother

Sinopsis: "Mother" membaurkan fiksi dan dokumenter. Sebuah gambaran yang rumit, rentan, menyakitkan, dan nyata akan hubungan antara sang pembuat film dan ibunya yang pernah mencoba bunuh diri. Sejak kejadian tersebut, keluarganya tak pernah lagi sama. Berusaha memahami keluarganya, ibunya, dan dirinya sendiri, sang pembuat film juga mempertanyakan masyarakat. Seperti apakah keluarga Thailand seharusnya, lengkap dengan segala kerumitannya? Manakah ilusi dan manakah kenyataan dalam representasi sebuah keluarga?

Sutradara: Vorakorn Ruetaivanichkul
Negara: Thailand
Tahun: 2012
Durasi: 65 menit
Segmen: The Filmmaker’s Journey
Lokasi: GoetheHaus
Jam: 15:00

 

2. Metamorfoblus

Sinopsis: Slank adalah sebuah band yang terdiri dari lima musisi dengan visinya yang terkenal: “Peace, Love, Unity and Respect for Indonesia“. Mereka mengekspresikan mimpi lewat bunyi tabuhan drum, vokal yang keras, dan petikan gitar yang tajam. Namun, film ini tak secara khusus berkisah tentang para anggota band ini, melainkan tentang para penggemar mereka: Supriyadi (alias Joker) dari Batam, yang menjadikan visi damai Slank sebagai panduan hidupnya dalam bekerja sebagai polisi. Di Yogyakarta, seorang Slanker (penggemar Slank) dan ayahnya berbagi kisah tentang cinta yang mengubah hidup mereka. Akhirnya, namun tak kalah penting: kisah sekelompok Slanker dari Kupang, Timor Leste, yang bersikeras mengikuti visi Slank tentang “Unity“ dan “Respect“.

Sutradara: Dosy Omar
Negara: Indonesia
Tahun: 2011
Durasi: 97 menit
Segmen: Music Docs Rock!
Lokasi: BINUS Film School
Jam: 16:30

 

3. People Power (Shorts)

Lokasi: TIM XXI #1
Jam: 17:00

a. Heart of the City

Sinopsis: "Heart of the City" berkisah tentang perjuangan hidup dan mati para penduduk miskin kota Manila di hadapan ancaman penggusuran. Pada 23 September 2010, beberapa penduduk yang tergabung dalam komunitas North Triangle mempertahankan hak mereka atas kota dengan menempatkan barikade yang memaksa polisi dan pekerja penggusuran untuk mundur. Film dokumenter ini memperkenalkan kepada kita para perempuan dan pekerja di balik perlawanan serta-merta ini; memperlihatkan bagaimana para penduduk yang sering dijuluki secara merendahkan sebagai ‘penyelundup’ ini menjalani hidup mereka dengan penuh harga diri dan belajar mengorganisasi diri mereka sendiri di tengah jantung kota yang tak memberi mereka tempat sama sekali.

 

4. Death and Beyond (Shorts)

Lokasi: TIM XXI #2
Jam: 17:30

a. Death in Jakarta Reloaded

Sinopsis: Jakarta menyembunyikan banyak hal dari mata kita; salah satunya adalah kematian orang-orang yang tak beridentitas. Sebagai kelanjutan dari film pendeknya, "Death in Jakarta" (2005), sang pembuat film memperlihatkan satu sisi kejahatan urban yang luput dari perhatian kita. Lewat jalinan gambar yang puitis, "Death in Jakarta Reloaded" mengunjungi sudut-sudut ibukota Indonesia dan membawa apa yang tersembunyi itu ke hadapan kita.

b. The Rights of the Dead

Sinopsis: Pada tahun 2009, mayat Teoh Beng Hock (TBH), asisten konselor eksekutif Selangor ditemukan di luar gedung Komisi Anti-Korupsi Malaysia, tempat ia ditahan satu malam untuk diinterogasi. Mantan rekan almarhum, Tricia Yeoh mencoba melakukan penyelidikan terhadap situasi yang mendorong kematian TBH dan terhadap investigasi yang dilakukan setelahnya. Lewat arsip footage, foto, dan wawancara, sang pembuat film mencari tahu tentang status quo demokrasi di Malaysia, sistem hukumnya, dan kebijakan pemerintahannya. "The Rights of the Dead" juga menampilkan kehidupan pribadi sebuah keluarga sederhana, yang mendadak didorong untuk muncul ke hadapan publik dan dipaksa berurusan dengan kenyataan politik negara mereka.

c. The March’s Mist

Sinopsis: Pada suatu pagi yang berkabut, 16 Maret 1968, sekelompok prajurit Amerika melakukan pembantaian My Lai yang menewaskan 504 penduduk tak bersalah di Quang Ngai, Vietnam Tengah. Di antara para korban yang hidup, dua orang kini bekerja di Son My Memorial Centre. Setiap hari mereka harus menghadapi masa lalu dengan ingatan jelas akan peristiwa yang menewaskan orang-orang terdekat mereka. Dalam benak mereka, lapisan kabut yang mengelilingi ingatan itu seolah tak akan pernah pergi.

 

5. That’s Wicked / Mongolian Bling

Lokasi: BINUS Film School
Jam: 19:00

a. That’s Wicked

Sinopsis: Tahukah anda bahwa di dunia BeatBox, Dharni Ng, perintis beatbox di Singapura adalah juara kelima dalam kejuaraan dunia BeatBoxing tahun 2010? Ada lebih banyak lagi beatboxer di scene lokal Singapura yang berjuang agar bakat dan hasrat mereka dikenali oleh warga Singapura yang menganggap beatboxing sebagai ‘kebisingan’. Lewat "That’s WICKED!", kita mengenal Martin Tang (15), salah satu penggemar beatboxing yang mencengangkan penonton dengan usianya yang masih muda dan dengan bakatnya dalam beatboxing.

Sutradara: Joy Lee
Negara: Singapura
Tahun: 2011
Durasi: 10 menit
Segmen: Music Docs Rock!

b. Mongolian Bling

Sinopsis: Lupakan soal orang-orang nomad dan para biksu! Hip Hop lah yang mendorong Mongolia masuk ke abad 21. "Mongolian Bling" melompat ke scene musik yang baru berkembang di ibukota, Ulaanbaatar, dan mengikuti para bintang yang dalam perjalanan mereka bernyanyi rap di seantero negeri membawa serta penggemar perempuan, mobil-mobil, dan perhiasan mereka. Namun, beranjak dari gemerlap dunia rap tersebut, kita juga melihat kegagalan demokrasi dan budaya kuno yang sekarat, serta generasi tua yang menangisi kehilangannya. Walaupun beberapa seniman memiliki impian untuk pergi ke ‘barat’, beberapa menggunakan hip hop untuk mencoba menolong demokrasi yang gagal di negara mereka dan membawa sejarah musik Mongolia yang kaya ke dalam beat dan lirik yang lebih modern.

Sutradara: Benj Binks
Negara: Australia
Tahun: 2011
Durasi: 89 menit
Segmen: Music Docs Rock!

 

6. Planet of Snail

Sinopsis: Young-Chan sering kali menyebut dirinya sendiri sebagai ‘siput’, mengingat ia banyak menggantungkan hidup pada indra perabanya, nyaris selambat siput, untuk berkomunikasi dengan orang lain. Tanpa kemampuan mendengar ataupun bicara, ia percaya bahwa ia telah terasingkan dari dunia. Namun, seorang perempuan masuk dalam kehidupannya bak seorang malaikat. Soon-Ho sendiri adalah seorang perempuan empatik dengan cacat tulang belakang yang mengubah hidupnya. Menikahi Soon-Ho, Young-Chan menjelajahi hal-hal yang tak bisa ia lihat maupun dengar. Dengan pelan dan puitis, "Planet of Snail" menceritakan sebuah kisah cinta yang tak biasa.

Sutradara: Yi Seung-jun
Negara: Korea Selatan
Tahun: 2011
Durasi: 87 menit
Segmen: ChopShots Specials
Lokasi: GoetheHaus
Jam: 87 menit

 

7. Chronicle of a Tape Recorded Over / Story of Kindness

Lokasi: TIM XXI #1
Jam: 19:00

a. Chronicle of a Tape Recorded Over

Sinopsis: Dengan menggabungkan berbagai kisah dan citraan, yang di dalamnya tiap kolaborator menambahkan sesuatu ke dalam komposisi utuhnya, Nguyen Trinh Thi memulai perjalanannya menelusuri jalur Ho Chi Minh pada masa perang Vietnam. Puluhan ribu manusia tewas di sepanjang jalur ini selama perang, sebab jalur ini sering menjadi target pemboman oleh tentara Amerika. Sang pembuat film menanyai para penduduk desa setempat di sepanjang jalur pemboman ini, untuk membagi kisah mereka sementara kamera mengamati kehidupan sehari-hari di sekitarnya; menggabungkan masa lalu dan masa kini, menjalin realitas dengan fiksi.

Sutradara: Nguyen Trinh Hi
Negara: Vietnam
Tahun: 2011
Durasi: 25 menit
Segmen: The Filmmaker’s Journey

 

b. Story of Kindness

Sinopsis: Sekarat karena kanker, penata kamera Dong Xuan Thuyet meminta kawannya untuk membuat film mengenai “tu-te” (hubungan antarmanusia atau persaudaraan, atau bisa berarti kebaikan). Atas permintaan itu, para pembuat film ini melakukan eksplorasi atas realitas di balik slogan-slogan nasionalis untuk mengungkap kehidupan masyarakat Vietnam.

Sutradara: Tran Van Thuy
Negara: Vietnam
Tahun: 1987
Durasi: 43 menit
Segmen: Retrospective

 

8. Gender Stories (Shorts)

a. Marriage Prayer

Sinopsis: Sang pembuat film menempuh sebuah perjalanan untuk merenungkan sikapnya dan sikap orang lain terhadap pernikahan. Ini adalah sebuah perjalanan yang berisiko tinggi, mengingat tiada seorang pun tahu apa yang akan terjadi dan apakah kebahagiaan akan menanti mereka di akhir.

b. Two Girls Against the Rain

Sinopsis: Soth Yun (57) dan Sem Eang (58) bertemu di tengah proyek pemusnahan massal rezim Khmer Merah, tatkala ketidaksengajaan menyatukan mereka untuk hidup bersama di sebuah unit barak. Lebih dari dua juta orang tewas di bawah rezim tersebut, namun Soth dan Sem adalah sebagian yang mampu bertahan. Kini, pasangan lesbian itu tinggal di sebuah desa di propinsi Takeo, Kamboja selatan, memperjuangkan keberadaan dan kehormatan mereka di tengah komunitas dan keluarga. Perjuangan itu masih berlangsung; kini, demi hak untuk menikah. "Two Girls Against the Rain" mengisahkan cerita nyata dua perempuan yang berjuang keras demi cinta.

Sutradara: Various Directors
Negara: South East Asia
Durasi: 93 menit
Segmen: SEA Best Shorts
Lokasi: Kineforum
Jam: 19:30

 

9. Man & Nature (Shorts)

a. The Hills Are Alive

Sinopsis: Film ini melongok ke dalam kehidupan sebuah keluarga yang tinggal di desa Srunen saat Gunung Merapi meletus pada tahun 2010. Berbagai hal datang dan pergi, seolah hidup bisa dimulai kapan saja dan di mana saja. Waktu seolah tak pernah ada.

b. Our San Antonio

Sinopsis: "Our San Antonio" adalah sebuah dokumenter observasional pendek tentang Alex, seorang anak yang tidak lagi bersekolah, dari pulau kecil di San Antonio. Tidak seperti anak-anak lain di usianya, Alex menghabiskan waktu luangnya untuk meningkatkan kemampuannya menangkap ikan dengan sesering mungkin pergi ke laut. Dilengkapi alat selam seadanya dan keranjang perangkap, ia menjelajahi lautan di sekitar pulau itu setiap hari, berharap menangkap banyak ikan.

c. Hai Ly 2010

Sinopsis: Dengan segala krisis yang melanda berbagai negara saat ini, satu isu yang tetap menjadi perhatian seluruh dunia adalah Perubahan Iklim. Tidak banyak orang yang tahu, tetapi Vietnam adalah salah satu negara yang mengalami dampak terbesar dari kenaikan permukaan laut. Di Propinsi Nam Dinh, di sebuah desa nelayan Katolik bernama Hai Ly, hancurnya gereja-gereja Katolik merupakan saksi bisu atas perubahan dramatis ini. "Hai Ly 2010" menggunakan kekuatan sinema untuk menjelajahi konsekuensi-konsekuensi perubahan iklim di Vietnam.

d. my navel is buried in the sea

Sinopsis: "my navel is buried in the sea" adalah film dokumenter yang berpusat pada kehidupan para pelaut di Pulau Bantayan, Filipina. Film ini mencoba menangkap misteri dan makna lautan bagi jutaan rakyat Filipina yang sumber penghidupannya berasal dari situ; memberi wujud pada realitas yang jarang terlihat. Kehidupan di lautan diperlihatkan melalui berbagai sudut pandang, membandingkan para nelayan dengan para pelaut profesional yang bekerja di kapal-kapal besar. Peralatan selam buatan tangan para nelayan ini, uniknya, berbeda dari peralatan berat para pelaut modern tersebut. Namun, ada kesamaan yang mengaburkan perbedaan-perbedaan mereka: cakrawala yang konstan, yang ada di atas kemolekan pemandangan yang mereka temukan di bawah maupun di permukaan laut.

Sutradara: Various Directors
Negara: Sout East Asia
Durasi: 81 menit
Segmen: SEA Best Shorts
Lokasi: TIM XXI #2
Jam: 19:30

 

10. With or Without Me

Sinopsis: Thi dan Trung tinggal di sebuah desa indah yang dikelilingi oleh sawah-sawah dan pegunungan di utara Vietnam. Seperti banyak anak muda lain di wilayah yang menjadi bagian dari rute utama penjualan heroin dari Laos ke China ini, mereka adalah para pecandu dan positif mengidap HIV. Sementara Thi ingin mengakhiri kebiasaannya, Trung hanya ingin mati." With or Without Me" adalah gambaran yang intim dan tragis-komikal tentang dua laki-laki di pinggiran peta sebuah bangsa yang berjuang melawan penyalahgunaan obat-obatan; dan tentang para istri, keluarga, dokter, dan teman yang berusaha menarik mereka dari ambang kehancuran.

Sutradara: Tran Phuong Thao, Swann Dubus
Negara: Vietnam
Tahun: 2011
Durasi: 80 menit
Segmen: International Competition
Lokasi: GoetheHaus
Jam: 21:00

 

11. The Next Life

Sinopsis: Pada 12 Mei 2008, sebuah gempa bumi membunuh hampir 70.000 orang di Propinsi Sichuan, Cina. Di antara mereka, 5.000 korban adalah anak-anak sekolah. Bagi Ye Hongmei yang kehilangan putrinya, adalah mustahil melanjutkan kehidupan tanpa kedukaan. Ia kini bertekad keras untuk hamil lagi, percaya bahwa itulah satu-satunya cara meraih kembali kebahagiaan. Ye mengidamkan seorang anak perempuan baru, seolah hal itu akan mengembalikan sang almarhumah, agar Ye dan suaminya kembali memiliki tujuan hidup. Namun, kehamilan bukanlah hal mudah bagi perempuan berusia 40 tahun seperti Ye, terutama di saat-saat seperti ini, ketika banyak tekanan agar ia berhasil.

Sutradara: Fan Jian
Negara: Cina, Jepang, Inggris
Tahun: 2011
Durasi: 79 menit
Segmen: International Competition
Lokasi: TIM XXI #1
Jam: 21:00

 

12. Meanwhile in Mamelodi

Sinopsis: Berlatar belakang keriuhan Piala Dunia 2010, "Meanwhile in Mamelodi" adalah potret menakjubkan dari sebuah tempat dan kehidupan sehari-hari sebuah keluarga di sana. Keluarga Mtsweni tinggal di wilayah Pretoria, Mamelodi, di sebuah distrik yang bernama Extension 11. Dunia mereka adalah kolase dari rumah-rumah beratap seng, kios-kios kecil nonpermanen, selokan-selokan kotor, dan sepetak tanah merah tempat anak-anak bermain sepak bola. Meskipun dikelilingi kemiskinan yang begitu gamblang, Mosquito, anak gadis Mtsweni yang berusia 17 tahun bersikeras bahwa orang tuanya bukan lagi generasi pemilik negeri ini; melainkan dialah bagian dari masa depan Afrika Selatan – bagian dari “generasi baru yang bebas melakukan apa saja”.

Sutradara: Benjamin Kahlmyer
Negara: Jerman
Tahun: 2011
Durasi: 75 menit
Segmen: International Competition
Lokasi: TIM XXI #2
Jam: 21:30 


Share |


Berita Terkait :
Comments

© Copyright 2010 by Flick Magazine - Design by Hijau Multimedia Solution. All Rights Reserved.